Segalanya sudah berlalu. Segalanya sudah Yuki lewati dengan tabah, ikhlas dan pastinya dengan senyum bahagia. Selama tiga bulan ini Yuki bakalan rindu sekali dengan Novi, Rahma, dan Sari karena mereka bertiga pasti akan liburan ke kampung masing-masing.
Rahma, ia pasti akan berlibur ke Bandung tempat nenek dari ayahnya ini.
Sari, ia pasti akan balik ke Surabaya untuk mengunjungi rumahnya yang berada di sana.
Sedangkan Novi, ia akan pergi ke Semarang untuk mengunjungi Embahnya yang sedang sakit.
Lalu, Yuki hanya bisa berlibur di rumah atau di tempat kelahirannya ini, di Kota Malang yang sudah semakin dingin. Disuatu malam minggu yang dingin. Tiba-tiba saja Yuki mendapat notif pesan dari Fin.
Saat itu Yuki terkejut sangat,"Hah? Ya Allah ini ada apa lagi? Aku jawab atau tidak ya. Tapi, kalau tidak dijawab dikiranya aku adik kelas yang sombong."
Yuki membaca pesannya yang bertulis,"Tes."
Yuki coba menjawab dengan santai,"Masuk."
"Apa kabar Yuk?"
Saat handphonenya bergetar dan Yuki membaca pesannya pun juga ikut bergetar hebat di bagian jantungnya ini.
"Oke. Ini tidak mungkin dibajak oleh temannya malam-malam seperti ini bukan?" Tanya heran Yuki sendiri. Yuki mencoba menarik nafas panjang dan coba untuk membuangnya secara perlahan.
"Alhamdulillah luar biasa Allahu Akbar."
"Ya ampun dasar anak Al-Islam, wkwk."
"Hehe ... Kakak sendiri gimana kabarnya?" Tanya Yuki yang lepas.
Disisi lain Fin pun ikut bergetar dahsyat saat mendapatkan jawabannya.
"Alhamdulillah baik juga."
"Ada apa ini, tumben ngchat, wkwk." Yuki memberanikan diri untuk bertanya.
"Tidak ada apa-apa kok. Kenapa ganggu malam minggunya ya? Wkwk"
"Tidak. Cuman nanya aja, habisannya tumben saja ngechat."
"Tenang aja Kakak nggak ada niat jahat, wkwk."
"Iya Yuki tau kok."
"Oh iya, pratik kerja dimana Yuk?"
"Di kantor pajak."
"Oalah, masuk tanggal berapa?"
"Tanggal dua Kak."
"Kasian banget dapat libur sehari doang setelah tahun beru, wkwk."
"Iya nih, Kak."
Yuki pun mulai merasakan bahwa detak jantungnya sudah tidak normal lagi. Yuki semakin bingung pada sikap Fin, kenapa tiba-tiba dia bahas tentang pratik kerjanya. Akhirnya, Yuki bertanya tentang chatan ini apakah ada yang marah atau tidak nantinya.
"Kak ini nggak ada yang marahkan?"
"Tidak kok, ane tidak punya doi-doian, wkwk."
"Oh, kirain. Takutnya ada yang marah nanti, wkwk."
"Iya tidak ada kok. Ane paham maksud mereka yang sering ngepost dengan kata-kata begitu. Makanya, ane ini tidak famous kayak yang lainnya, wkwk."
Saat itu Yuki hanya bisa membaca pesannya saja tanpa membalasnya. Malam ini mendatangkan kebingung lagi buat Yuki. Akhirnya, Yuki membuka buku hariannya dan menulis tentang perasaan yang dirinya rasakan saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
F(x)=Y_#HOGWARTSExam
Teen FictionF(x)=Y "You are like complicated composition Function" Mungkin itu yang menggambarkan kisah cinta Yuki. Seorang wanita yang berhijab ini tidak tahu banyak tentang rumusan cinta, sehingga dirinya harus terjebak dalam tatapan palsu Zunan. Hingga ma...