Polar Opposite (Taegi)

3

Jadi ini sudah kuup di 'telur' tapi eror. Yha.

BTS FANFIKSI

.

.

enjoy

.

-Polar Opposite-

3

Sensasi itu...

Benak Taehyung seperti tertarik ke lingkaran yang lain, yang menimbulkan gelombang begitu tinggi hingga membuat ia seperti berdiri di tengah-tengah padang rumput dengan aroma bunga di setiap embusan angin yang terasa. Apa ini? Dia tidak bisa menemukan jawaban atas yang terjadi, hingga sebuah sensasi manis memabukan menguar dari indra pengecapnya. Hingga kemudian, indra pendengarnya menangkap sebuah suara.

"Ungh—"

Taehyung tersentak segera. Dia seperti terlempar kembali ke alam sadarnya, melihat dengan jelas dari balik kacamata berembunnya. Sebuah bayangan seseorang yang berada dekat sekali dengannya, dengan kulit seputih susu dan peluh yang membanjirinya. Seseorang.. yang bibirnya tercecap di bibirnya.

Oh astaga!

Taehyung segera menarik dirinya, membuat ribuan gelombang tak beraturan melonggar sempurna, membuat mereka berdua terlepas dan sama-sama terengah dengan sangat. Sama-sama diam, hingga masing-masing saling mendengar geraman lembut serigala mereka. Hingga sama-sama sadar, betapa cepat jantung mereka berdetak sekarang.

"U...huh.."

Taehyung mendongak ketika seseorang yang terduduk di depannya itu mendengus keras. Seorang omega yang heat dan baru saja hiperventilasi. Seseorang yang membuat ruh alphanya sendiri melingkarinya sesuka hati. Taehyung terhenyak, bibir tipis manis itu berwarna merah membengkak. Oh, apa yang baru saja dia lakukan?! Ketika sadar, omega itu tengah menatapnya sebelum menoleh ke sebuah benda.

Matanya sayu, bulat kecil dengan iris hitam. Bulu mata yang lentik, dengan bentuk mata yang membuat wajahnya tampak menawan.

"B-bisakah..."

Taehyung melihat bibir itu bergerak. Bibir yang semanis madu, yang tadi diciumnya. Bibir yang masih sedikit gemetar. Ah, seperti ingin mengucap sesuatu, tapi tak sampai. Taehyung melihat benda itu, lalu bergerak mengambilnya.

Suppressant injection produksi terbaru. Taehyung pernah melihat ini di berita kesehatan beberapa waktu yang lalu.

"Punyamu?" Taehyung bertanya dengan nada lirih—masih sedikit sulit mengendalikan degupnya sendir, dan omega itu mengangguk lemah. Alpha itu tahu dia ingin meminta tolong, tapi dia juga tahu kalau omega tidak ingin terdengar memerintah alpha dalam posisi lemahnya. Omega yang lemah dan rapuh itu ingin dilindungi.

Benar saja, yang rapuh itu membuat dia ingin merengkuh.

Ah, berpikir apa dia. Taehyung bergerak lagi, lalu menarik lengan indah si omega yang dia tahu langsung meremang. Sentuhan mereka menimbulkan gelombang, Taehyung juga merasakan itu. Akan tetapi, dia sudah berpegangan. Tidak lagi membiarkan dirinya terlempar dan segera membuka swap-alcohol yang tadi tergeletak di sebelah injeksi.