9

2.5K 354 45
                                    

Setel musiknya juseyo~

Btw, sebenarnya cerita ini lebih dulu di up di FFN, dan untuk chapter berikutnya, akan di up ketika komen mencapai......sekian.

Harap menunggu wkwk

Original by Chanie.

Enjoy

-Polar Opposite-

9

.

.

"Our love was like a wildfire

It blazed and blazed and took down everything in its path

But eventually every flame must go out" -Wildfire, by Connor Franta-


Sepeninggal Hoseok, Taehyung seketika menjadi lebih panik. Bagaimana tidak? Suara erangan Yoongi membahana, meraih atensi seluruhnya. Taehyung masih merangkulnya. Tubuh gemetar itu masih mengerang seperti kesakitan sekali.

Oh, sakit. Dia kesakitan.

Dengan jelas, Taehyung pun mendengar alphanya meraung penuh kesedihan. Taehyung tak mengerti harus bagaimana lagi. Melihat air mata omeganya yang mengerang tanpa henti membuat dadanya seolah berdenyut sakit sekali. Taehyung tidak mengerti, dia mulai ketakutan sendiri. Bagaimana jika dia lepas kendali? Bagaimana jika hidupnya jadi kacau sekali?

"Urusan nanti, biarlah nanti. Sekarang, kau lebih tahu bagaimana menghadapi Yoongi, bagaimana menenangkan dia. Kau alpha, dan kau takdirnya." Kalimat Hoseok menggema berkali-kali, berusaha membuatnya yakin dan berhenti panik. Yoongi tengah kesakitan, Yoongi butuh bantuan.

Omeganya kesakitan!

Taehyung sebenarnya ketakutan, takut menghancurkan sebuah kehidupan. Takut menjadi alpha bajingan. Takut kehilangan akal sehat. Oleh karena itu, dia cengkram rangkulannya dan membalik Yoongi yang mengerang untuk menghadapnya.

Sejenak, Taehyung seperti melihat hela napas kejut dari sang omega akibat dibalik paksa. Taehyung mengerjap, lekas mendapatkan seluruh atensi dari Yoongi yang berlinang air mata.

"Yoongi," panggilnya. Tangannya terulur meraih pipi Yoongi yang merona. Entah karena panas, atau karena tangisnya. Yoongi terisak, masih mengerang. Namun demikian, perhatiannya sempurna pada Taehyung saja. Seperti tersihir, dan Taehyung merasa terpana.

"Yoongi, bagaimana ini?" Taehyung bertanya, lugu, berusaha mengajak Yoongi mengendalikan emosinya. "Kau mau apa? Kau mau aku bagaimana?"

Lolongan menderita ruh omega Yoongi terdengar, sejenak membuatnya tertegun sebelum kembali buyar karena Yoongi terisak seperti anak-anak. Taehyung mengerut sedih, masih mengusapi sang omega yang kabarnya bisa memuntir kepala orang jika sembarangan menyentuhnya.

"Aku harus bagaimana supaya kau tak sakit, hum?" Taehyung kali ini mengusap rambut halus Yoongi, sementara matanya berusaha mengunci mata Yoongi yang berkaca-kaca. "Katakan, sayang."

Entah bagaimana, suara Taehyung semakin parau. Seperti merasa tercekat, tak kuat melihat sang omega kesakitan dan menderita. Yoongi sesegukan, tidak tahu lagi mengapa tubuhnya tak bisa dikendalikan. Ia bahkan hanya pasrah dirangkul sedemikian rupa oleh si tampan. Yoongi hanya mampu menggeleng, tidak sadar kalau gelengannya seperti tengah berusaha mengusal dan mencari kenyamanan.

Polar Opposite (Taegi)Where stories live. Discover now