22

1.6K 221 61
                                        

Setelah 1 bulan, aku apdet yeayyy..

Please...kali ini sambil dengerin lagu eheheh



ORIGINAL BY CHANIE



ENJOY!




-Polar Opposite-

22


Min Yoongi tahu apa yang menjadi kelemahannya dan kelebihannya baik sebagai individu, maupun sebagai seorang omega. Bertahun-tahun ia pun selalu berusaha melakukan yang terbaik hingga bisa menangani sendiri ketika kelemahan itu menjadi suatu masalah. Menjadi seorang pewaris ketika terlahir sebagai omega tidaklah mudah. Akan tetapi, Yoongi tidak bisa mengatakan itu sebuah siksa. Yoongi merasa jika takdirnya adalah sebuah tantangan sekaligus keberkahan.

Untuk itulah Min Yoongi terkenal sebagai omega superior. Dia seorang omega yang bisa sebanding dengan kekuatan alpha. Meskipun tidak mudah, sebagian 'pertarungan'nya dengan para alpha selalu berhasil Yoongi menangkan. Satu-satunya kekalahan yang pernah ia terima hanyalah ketika ia masih duduk di bangku SMA. Di tahun kedua, beberapa kelompok alpha yang tidak terima dikalahkan Yoongi dalam beberapa bidang (akademik maupun non akademik) sempat menghadangnya dan memberinya tantangan untuk mengalahkan seorang murid pindahan yang juga seorang alpha. Mulanya Yoongi tidak peduli dengan tantangan itu, sampai nilai ulangan tengah semesternya turun.

Yoongi sempat tidak percaya melihat hasil tersebut. Pasalnya dalam peringkat paralel ia tidak pernah melepaskan posisi nomor satu. Yoongi selalu di nomor satu. Akan tetapi, hari itu, Yoongi tidak lagi di nomor satu. Di waktu yang sama saat Yoongi menyadari posisinya tergeser, Yoongi mendengar sekelompok alpha bersorak-sorai mengerumuni seseorang. Memberi ucapan selamat, rasa bangga, hingga pernyataan-pernyataan yang menunjukkan kalau mereka akhirnya merebut kembali posisi alpha. Beberapa pernyataan itu bahkan menjurus langsung pada posisi Yoongi yang hanya berada di peringkat kedua. Sebagian murid yang mendengar mereka, terutama omega, jelas merasa kesal, meskipun mereka bukanlah yang menjadi topik bahasan utama.

Min Yoongi dikalahkan. Omega tidak tahu diri itu akhirnya dikalahkan.

Yoongi mendengar semua pernyataan itu dalam diam. Ia berusaha tidak mempedulikan, tapi melihat beberapa murid lain (selain alpha) merasa kesal, Yoongi jadi ikut merasa kesal. Kesal sekaligus merasa bersalah. Yoongi sebenarnya masih tidak percaya mengapa pride dalam tiga gender itu masih diagungkan. Tahun itu sudah masuk abad 20.

Sebelum Yoongi berbalik, matanya tidak sengaja bertabrakan dengan pusat dari sorak-sorai para murid alpha. Adu tatap itu seolah sempat mengunci mereka. Yoongi bahkan sempat berhenti. Tidak hanya untuk mencari tahu lebih jauh sosok yang mengalahkannya, tapi juga untuk bertemu pertanyaan mengapa ia tampak tidak senang.

Yoongi bukan berarti membenci alpha. Ia tidak masalah berbicara, berteman, bahkan berdekatan dengan alpha. Selama mereka masih menghormatinya, Yoongi tidak akan memberikan boundary. Yoongi tidak mudah melepas boundary itu untuk alpha, apalagi untuk seseorang yang baru ditemuinya. Akan tetapi, alpha itu—murid pindahan itu menerobosnya. Boundary yang Yoongi pintal dengan teliti dan hati-hati diterobos begitu saja. Min Yoongi tidak mengerti bagaimana alpha itu melakukannya. Yoongi hanya tahu, penyebabnya mungkin terletak pada tatapan tulusnya.

Polar Opposite (Taegi)Where stories live. Discover now