15

2.1K 309 56
                                        

maap gaje



enjoyy





-Polar Opposite-

15

Gila. Rasanya Taehyung hampir gila.

Taehyung tidak mengerti mengapa, tapi ia merasa sebentar lagi mungkin memang akan gila. Ia tidak bisa menahannya. Sungguh, ingin pecah kepalanya.

Pikirannya kembali pada cita-cita, impian masa muda, sebagai seorang alpha. Sebagai sosok yang selalu berusaha membuat mendiang ibunya bangga. Berkat masa lalu yang mengajarkannya, Taehyung bertekat untuk menjadi alpha yang kuat dan akan memberikan kehidupan yang indah untuk keluarga di masa depannya. Taehyung tidak pernah ingin muluk. Dia hanya ingin seorang omega yang mencintainya, sehat, dan bersedia sehidup-semati menjalani kehidupan berumahtangga dengannya.

Taehyung tidak pernah sedikitpun berdoa, bahwa omeganya adalah bangsawan yang kaya, yang begitu berbeda dunia dengannya. Taehyung juga tidak pernah sedikitpun mengkhayal, bahwa ia harus berjuang mempertahankan takdir—atau dia benar-benar tidak tahu harus bagaimana.

Taehyung tidak ingin menjadi alpha yang seperti ayah tirinya. Ia tidak ingin harus kembali bersama Yoongi—matenya—setelah Yoongi mempunyai anak dari Jungkook—atau siapalah itu. Pada dasarnya, alpha tidak begitu menyukai keturunan alpha lain yang dilahirkan omega-matenya. Itu naluriah.

Tapi, Taehyung juga tidak tahu harus bagaimana. Memangnya Yoongi akan 'iya' saja jika Taehyung memintanya untuk membatalkan pertunangan mereka? Taehyung kan tidak tahu bagaimana perasaan Yoongi padanya.

Perasaan sesungguhnya dari manusia dan gelora takdir itu bias.

Tidak ada yang bisa memastikan, dan mungkin hanya sebagian orang yang beruntung yang bisa melewatinya. Taehyung tidak ingin bertaruh untuk itu. Terserah untuk bias perasaan yang mungkin tengah dihadapinya, Taehyung hanya tahu—bukan alpha itu yang bisa memiliki Yoongiku!

Untuk itu, Taehyung berlari membongkar laci dan lemari. Tidak ada orang di rumah saat ini, sehingga tidak ada yang berkicau heran pada kegaduhan yang ia timbulkan. Taehyung kemudian berlari keluar, menuju rumah Hoseok. Ia tadi mencari kunci—kunci cadangan ke rumah Hoseok.

"Hyung, kau bisa memukulku nanti," gumam Taehyung setelah berhasil membuka pintu dan bergegas mencari lemari.

Hoseok tidak ada di rumah, tentu saja. Taehyung bisa menduga bahwa Hoseok mungkin sedang sangat sibuk menyiapkan acara sore ini. Mungkin, Hoseok malah menjadi bagian penting dalam persiapan acara—Taehyung sih tidak peduli. Meskipun sejenak ia merasa khawatir kalau Hoseok akan menjadi korban tindakannya nanti, Taehyung tetap bergegas mengancingkan kemeja dan mengenakan sarung tangannya.

"Yap, kau tampan, Taetae!" Serunya sendiri ketika bercermin. "Kostum pestaku sudah siap, waktunya berangkat!" Serunya lagi setelah memastikan penampilannya sempurna. Penampilan sempurna menjadi seorang butler.

Ya, Taehyung akan menyusup sebagai butler sore ini.



Polar Opposite (Taegi)Where stories live. Discover now