Siang itu langit pesantren cerah, Teriknya matahari membuat gerah semua penghuni belahan Dunian . termasuk Aran , Wawan, Nardi , Ito ,Yogi dan Madan mereka sibuk latihan Nasyid untuk lomba memperingati Tahun Baru Islam serta Miladnya pesantren yang di adakan oleh organisasi pesantren.
"Yang semangat dong latihanya ,!" Seru Nardi
"Iyanih lagi tidak semangat," Jawab Yogi
"Bagai mana kita akan sukses kalau latihanya saja tidak semangat seperti ini," Tambah Ito sambil erat menatap wajah temanya satu persatu.
Alahuakbar...Allahuakbar !, Suara Azan berkumandang memecah panasnya siang di langit pesantren waktu itu.
"Sudah azan kita lanjutkan nanti saja setelah sholat Asyar," Usul Aran menyudahi latihan mereka.
Dengan langkah sedikit berlari mereka berenam menuju Asrama untuk bersiap-siap untuk berangkat sholat.
Selesai sholat berjamah di masjid seluruh santri berhamburan untuk melakukan aktifitasnya masing-masing kecuali Bagi santri yang namanya dipangil lewat mikrofon masjid untuk menghadap Al akhun Organisasi.
"Alhamdulilah, nama kita tidak ada !" Sukur Ito.
"Yes !, " Teriak Wawan sambil sedikit melompat bahagia.
Salah satu yang membuat santri bahagia adalah ketika namanya tidak termasuk sebagai santri-santri yang akan terkena sangsi atas kesalahan yang mereka buat.
"Kalau begitu bagai mana kalau kita langsung latihan saja , karena pastifal Nasyidkan tingal menghitung hari saja lagi," Ucap Madan dan di setujui oleh kelima teman-temanya.
"Betul juga, pokoknya kita harus dapat nilai yang bagus," Jawab Nardi membangkitkan semangat teman-temanya.
"Semangat !, kita pasti bisa ,!" Tambah Yogi.
Waktu berputar tidak terasa , seperti yang di rasakan oleh santri-santri yang akan mengikuti Fastifal nasyid sepondok pesantren . setelah sholat Isya Aran dan santri yang lainya berkumpul di lapangan terbuka untuk mengikuti lomba atau hanya menyaksikan pertandingan saja.
"Bagai mana dengan persiapan kalian,?" Tanya Kak Izam kepada Aran dan lima teman yang lainya.
"Alhamdulilah, insyaAllah kami sudah siap kak," Jawab Nardi yakin . walaupun mungkin dengan degub jantung yang membuat perut mulas karena ini adalah pertama kalinya Aran , Wawan , Nardi ,yogi dan madan untuk tampil di atas panggung di saksikan oleh seluruh penghuni pesantren. Lain halnya dengan Ito yang sudah sering tampil di depan umum untuk mengisi acara resmi pesantren, jadi ia tampak lebih santai.
"Kakak doain semoga penampilan kalian malam ini sukses," Ucap kak Izam sambil melangkah pergi meninggalkan Aran dan lima teman yang lainya.
"Kita harus semangat, kita buktikan kalau kita berenam bisa !" Seru Ito dengan mengepal tanganya menandakan kalau mereka semua harus semangat.
"Betul , kalau kita berhasil membawa pulang Piala Fastifal Nasyid ini, pasti kita akan jadi primadonanya pesantren," Tambah Yogi.
"Pastinya malam ini santri wati akan meliahat penampilan kita berenam, jadi kita harus tampil yang keren,"Tambah Madan lagi sambil terus menyisir rambutnya.
"Ah, kau ini kalau masalah wanita cepat sekali,"Celetuk Nardi dengan logat bataknya.
"Acara sudah mau dimulai , kita kesana yuk," Ajak Aran.
Para santri sudah berkumpul di lapangan tempat dimana acara fastifal Nasyid akan segera di mulai, rangkaian acara demi acara sudah di bacakan oleh MC atau pembawa acara malam itu.
"Kini tibalah waktunya kita akan memasuki acara yang kita semua tunggu-tunggu yaitu Fastifal Nasyid, penampil pertama kepada Gerub nasyid satria Voic kita persilahkan,"
Suara tepukan tangan memecah sepi malam itu, karena acara seperti ini adalah acara yang membuat hati santri sedikit ada hiburan, betapa bahagia para santri menyambut acara ini .
Penampilan yang selanjutnya adalah grub nasyid AERON’S Voic , yang tidak lain pesertanya adalah Aran dan kawan-kawan .
Dengan degub jantung yang tidak karuan mereka berenam naik keatas panggung , seketika juga tepuk tangan yang meriah menyambut mereka berenam. Disaat sedang bernyanyi tiba-tiba saja mata Ito tertuju kearah kerumunan para santri yang bersorak gembira melihat penampilanya disana ia melihat kak Izam seperti memberi semangat lewat tatapan matanya yang tajam dan senyumnya yang tarekam di mata mereka.
"Kalian harus buktikan sama semua kalau kalian juga bisa jadi yang terbaik,!" Ucap kak Izam di ingatannya ito waktu itu.
Nada demi nada berhasil dibawakan dengan enak di dengar oleh puluhan santri yang mendengarnya, bahkan teriakan dan tepukan tangan seperti koser Internasional yang sedang mereka rasakan malam itu. Tak jarang ada jeritan santri yang menyebut nama salah satu dari kami dengan histris.
“ Nardi !!” teriak mereka
Nardi memang yang paling gagah dan tampan di antara kami berlima. Tidak bisa di pungkirin lagi itu. Namun kami tidak pernah memujinya tampan Karen takut ia sombong.Tinggal menunggu pengumuman siapa yang berhasil membawa pulang hadiah dan pastinya nama mereka akan terkenal di seluruh plosok pesantren.
“ Baiklah kita akan mendengar bersama siapa yang berhak mendapatkan Piala penghargaan di pastifal nasyid ini. Juara ketiga kita sambut senada voic, juara kedua kita sambut Itihad voic dan ini lah pemenangnya jura pertama pastival Nasyid adalah grub Aeron’s voic “
Suara tepuk tangan yang gemuruh membuat acara puncak semakin meriah.
“ Alhamdulilah, akhirnya kita menang juga akhi,” Ucap Ito membuat keenam sahabat itu berpelukan bahagia.
“ selamat ya akhi semuanya, kalian memang yang terbaik,” Tambah kak Izam yang kelihatanya juga begitu bahagia melihat keberhasilan mereka. Bagai mana tidak Kak Izam adalah orang yang telah mengajarkan mereka banyak ilmu tentang Nasyid ini.
Mulai hari itu Aerons menjadi ternding topic di seantero penjuru pesantren, dari santri-santrinya , ustadnya bahkan Embok kantin yang biasa masak juga ngefes dengan mereka berenam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesantren yang Hilang (Completed✔️)
HorrorSuara guruh yang bergema mengikuti cahaya kilat turut menambah suasana menjadi semakin menakutkan. Di balik suasana yang mengerikan itu, para santri malah merasa senang, karena sudah lama mereka tidak mandi dengan air bersih. Sekitar dua minggu sebe...