Tidak siang akan tetapi bukan malam, suasasananya begitu berbeda dengan Alam nyata di dunia. Tidak ada tanda-tanda kehidupan di sana. Pepohonan diam bagaikan patung yang terbuat dari batu keras. Dedaunan tua sesekali jatuh terhempas di kepala kami . suara alam yang damai terdengar hampa di telinga ."Ini di mana ?," Tanya Wawan panik
"Aku juga tidak tahu Wan, " Jawab Nardi dengan memandang suasana di sekelilingnya.
Suasana yang sangat aneh, seperti tidak ada udara di sana. Ranting pepohonan tua hanya diam memagar .
"Itu sepertinya ada orang, " Ucap Nardi dan mengampirinya di ikuti oleh si Wawan
"Aran ,Ito ,Madan kenapa kalian ada di sini juga, " Seru Wawan ketika melihat pasti kalau orang itu adalah sahabatnya.
"Entahlah kami tidak tahu ," Jawab Ito dengan menggelengkan kepalanya
"Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang ? " Tanya Nardi berusaha berpikir jernih.
Dari kejauhan, mereka melihat pria setenga baya berjalan mendekat dengan membawa ikatan kayu bakar di pundak tuanya.
"Orang tua itu sepertinya mengampiri kita "
"Benar coba kita tanya ,mungkin saja orang itu tahu sekarang kita ada di mana ," Jawab Aran
Kakek itu semakin dekat Nardipun bertanya dengan santun layaknya santri.
"Maaf kek, boleh kami bertanya ?, "
"Boleh, silahkan nak ," Jawab sang kakek
"Kami sekarang ada di mana ya kek ?," tanya Nardi denag nada yang sopan.
Kakek tua itu hanya diam dan segera meningalkan kami , namun untungnya Madan mampu mengentinkan langkahnya.
Tolong kami kek, kami kejebak di tempat ini,
" Kalian berada di pondok pesantren, " Jawab sang kakek
" Lalu kakek kenapa ada di sini ?, "
"Saya cuma pencari kayu bakar nak, " Jawab sang kakek dan yelonong pergi begitu saja tanpa pamit.
" Pondok pesantren apa ?," Tanya Wawan
Namun kakek itu sudah berjalan jauh meningalkan mereka.
Kelima santri itu terus berjalan hingga langkahnya terhenti di depan gerbang yang bertulisan arab kuno ,
"Apakah ini pesantren ?" Tanya ito
"Saya rasa seperti itu ," Jawab Nardi
"Bagai mana kalau kita masuk saja ke dalam ?" , Usul Wawan" Iya ,mungkin kita dapat pertolongan dari sana."
"Kalau begitu ayok kita masok, " Ajak Nardi di ikuti oleh Aran , Wawan, Madan dan juga Ito.
"Kenapa tempat ini sepertinya tidak berpenghuni ya, ?" Tanya Wawan sambil celingukan kesana kemari.
"Apa mungkin para santri sedang libur," Tambah Ito menebak-nebak
"Mungkin saja begitu " Jawab Aran
"Perbaiki niat anda, karna niat anda akan sampai tujuan, " Ucap Nardi membaca tulisan yang tergantung di tembok .
semua temanya mengarah kearah itu dan ikut membacanya seksama.
"Bukankah itu kantor " Ito menunjuk sebuah bangunan yang sudah terlihat tua
"Benar, bagai mana kalau kita kesana saja" Usul Nardi.
"Apa kamu yakin ada orang di dalam sana ?,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesantren yang Hilang (Completed✔️)
HorrorSuara guruh yang bergema mengikuti cahaya kilat turut menambah suasana menjadi semakin menakutkan. Di balik suasana yang mengerikan itu, para santri malah merasa senang, karena sudah lama mereka tidak mandi dengan air bersih. Sekitar dua minggu sebe...