Begini Cerita Horrornya

2K 58 2
                                    

     Malam itu, keadaan pesantren tidak ada yang aneh, semua berjalan dengan semestinya, para santri sedang syawir (bermusyawah malam) seperti biasanya.Ada yang mendengarkan ulasan temannya dengan seksama, ada juga yang bermain main sendiri, ada yang mencoret coret bukunya, hingga ada juga santri yang tertidur. ( Bisa ditebak yang tidur pasti Wawan,Wwkwkwk).

Sudah 2 tahun ini, Madan ditunjuk oleh ketua pondok pesantren untuk menjadi ketua kamar, menjaga anak kamar layaknya anak sendiri, tapi sayang punya anak tapi tak punya istri ( Sabar ya, mungkin ibunya lagi sibuk cari papa baru hehe )

Ada senangnya juga menjadi ketua kamar, karena dengan tugas seperti itu bisa membimbingnya untuk menjadi lebih dewasa, sebagai persiapan kelak untuk melamar santriwati ( Heheh, nyengir sambil garuk kepala ).

Susahnya ya, harus mengurus para santri tersebut, ada anak kamar yang baik, ada juga yang nakal, bahkan terkadang bisa sampai berhadapan dengan orang tuanya. Setelah mengurus mereka semua, kusuruh mereka (anak kamar) untuk segera tidur, supaya besok shubuh tidak susah untuk dibangunkan.

Jam sudah menunjukkan 23.00 WIB, seperti biasanya Madan mengaji al-quran terlebih dahulu sebagai persiapan untuk menyetor besok.

Setelahnya mengaji, mata Madan tertuju ke anak kamarnya, apakah masih ada yang terjaga atau tidak ? dan Alhamdulilah semua tidur dengan lelapnya.

Aku akan segera menyusul mereka tapi dalam mimpi yang berbeda.
Cuaca malam itu sungguh sangat dingin, ditambah lagi disaat mengaji Madan terlalu banyak minum air, yang berakibat inginnya buang hajat.

Madan terbangun dari tidur, dilihatnya jam tangan sudah menunjukkan pukul 13.30, ku berdiri untuk pergi ke kamar mandi asrama, namun Madan teringat cerita dari teman teman, bahwa ada salah satu santri bertemu dengan wanita berkaki kuda di kamar mandi.
Madan jadi meringding mengingatnya, hingga akhirnya ia berbelok menuju tempat wudhu yang berada di sebelah masjid.

Madan membuka pintu kamar, hawa dingin menyambutku, hawa itu malah membuatnya ingin segara sampai ke tempat tujuan.

Jarak antara kamar dengan tempat wudhu berkisar 50 meter, Madan harus melewati kantor pondok pesantren terlebih dahulu.

Terlihat ada cahaya di depan, tanda bahwa tempat wudhu masih terbuka, biasanya tempat wudhu tersebut terkunci.

Sesampainya disana, rasa lega memenuhi hajatnya, Madan berwudhu setelahnya, saat mengusap wajah terlihat di depan matanya nampak bayangan berwarna putih di antara cela cela ventilasi.

Madan membiarkan saja, munkin hanya sebatas lampu sepeda motor pikirnya.
Setelah melakukan wudhu, Madan bergegas kembali menuju kamar untuk melanjutkan mimpi indah, saat melewati kantor pondok pesantren, tiba tiba ada angin yang begitu kencang membuat bulu kuduk ini berdiri semua.

Ada rasa takut, tapi ia berusaha untuk melawannya, Madan mempercepat langkah kaki, sekitar 10 meter dari kamar, seperti ada sesuatu di belakang yang mengikuti.

Seperti ada isyarat kalau Madan harus menoleh kebelakang, awalnya takut, tapi rasa penasaran mengalahkan ketakutan tersebut.

Memang benar, banyak santri yang mengatakan bawah kantor tersebut menyimpan beberapa cerita horor dan misteri hingga saat ini.

Madan terkaget, ia tidak menyangka apa yang dilihatnya, apakah ini nyata atau tidak.

Seorang yang menggunakan kain putih polos sedang duduk di depan kantor membelakangi Madan.

Orang orang biasanya menyebut dengan sebutan pocong, apakah pocong ini benar benar nyata, atau khayalan belaka.

     " Sial, aku semakin takut,"
Madan berlari menuju kamar yang tak begitu jauh dari tempat kejadian.
Iapun bergegas untuk tidur, namun tidak bisa, bayangan putih itu terusa saja menghantui pikirannya.

Untungnya, saat ia melihatnya, posisi pocong tersebut membelakangi Madan, hingga ia tak dapat melihat wajah.Bagaimana jadinya jika aku melihat wajahnya ?

Entahlah, munkin hanya orang orang yang mengalaminya yang tau rupanya.
Sudah setengah jam lamanya Madan masih terus memikirkan kejadian tadi, hingga akhirnya rasa kantuk ini benar benar menang, iapun tertidur dan terlelap.

Dan terbangun lagi sekitar pukul tiga, untuk bersiap-siap membangunkan anak kamarku.

Pesantren yang Hilang (Completed✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang