"Mau apa? Lagi bahagia nih,"
"Bar, dong. Vodka pengen,"
"Mabok entar,"
"Sebotol join, sama seslop rokok buat persediaan."
"Gila ngerampok."
Jimin cuma ketawa lebar, kedua mata nyaris ilang saking sipitnya.
Setelah itu mereka memutuskan pergi ke bar. Udah lama gak main ke tempat ini, dan gak terlalu suka juga sih. Kalau diundang ke acara teman aja baru datang.
Sesuai keinginan Jimin, dia minta sebotol vodkanya ke bartender jaga. Gak niat mabok, angetin badan doang.
"Apa yang bahagia?"
"Vanilla bikin bahagia hati,"
"Picisan amat. Pacar baru emang selalu bikin kasmaran kali, b aja."
"Gak, beda."
"Apa yang beda?"
"Gua sih yang memperlakukan dia beda,"
"Duhㅡgak ngerti." Jimin teguk vodkanya sekali, sedikit mengernyit saat melewati tenggorokan.
"Gini lho maksud gua. Dari pertama kenal dia juga gua udah beda kan, faham pasti."
"Hm. Biasanya cewek yang deketin, sekarang lu yang deketin cewek?"
"Nah! Sekarang udah jadi pacar, bahkan gua yang nembak. Dia precious, man."
Belum ada tanggapan, Jungkook ikut tuang vodka ke gelasnya dan langsung diteguk sekali. Kesan pertama sama kayak Jimin, mengernyit merasakan kerasnya rasa vodka melewati tenggorokan.
"Gak mau mabok tapi pilih vodka. Wine, anjing."
"Sebotol join, mana mabok."
"Udah gak biasa, enak cola."
Jimin cuma terkekeh, tangan beralih tuang sloki kedua.
"Terus?""Kemarin capek lanjut cuddling di apartemen,"
"Serius, sat?"
Anggukan kepala santai jadi tanggapan, tangannya beralih ambil sebatang rokok dari kotaknya lalu disulut,
setelahnya sedikit ketawa, tersenyum miring teringat sesuatu. "Kalo yang antar makanan belum dateng, nyaris remas."
Jimin sontak kaget, mendecak kesal sekali, tangan mengepal gestur mau nonjok muka Jungkook tapi bohongan.
"Gak usah frontal juga, cuk. Jomblo nih," udah faham omongan sohibnya ke arah mana.
"Hahaㅡsorry, bro."
"Tapi omong-omong, ukuran berapa Jek?"
"Bangsat."
••
Lewat dua puluh empat jam setelah scenenya dengan Jimin di bar.
Jungkook tersenyum canggung berkali-kali jadi tanggapan, enggak nyangka mamanya Eunha bakal seramah ini bahkan baru kenal.
Pipi juga dapat elusan sayang dari si tante, wadu.
"Nanti sering-sering aja main kesini. Aduhㅡgantengnya,"
"Engㅡiya, tante. Pasti kok,"
"Kamu gak salah pilih lho, Na."
Eunha sedikit putar bola matanya malas, "Mama nih." pasang mimik wajah kurang suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vanilla ㅡ jjk x jeh ✔
FanfictionHighest rank #1 in bangchin. Semoga isinya semanis judulnya. And beware, this is adult fiction. Beberapa chapter mengandung mature content 18+ 1 Jan, 2018.