"Selamat pagi."
Suara sengau khas orang bangun tidur, gak ada tanggapan karena seseorang yang dari semalem betah peluk pinggangnya masih mejamin mata.
Tangannya terulur ke atas, usap halus kepala Jungkook dan sedikit mainin poni pacarnya.
Muka Jungkook lagi tidur itu lucu dengan belah bibirnya yang sedikit terbuka, Eunha terkekeh kecil lalu kecup sekilas pipi Jungkook.
"Kebo dasar."
Bed cover disibak pelan, Eunha turun dari ranjang dan lihat jam di handphone; pukul setengah tujuh pagi.
Kaki beralih melangkah menuju wastafel untuk cuci muka. Lalu pergi ke dapur rencana mau buat sarapan.
"Bikin apaan ya?" Bergumam ketika tangannya ngebuka kulkas Jungkook yang udah penuh sama bahan makanan.
"Yah, sarapan lagian. Yang gampang aja deh."
Monolog sendiri, lalu ambil beberapa bahan makanan untuk ngebuat omelett. Hehe, kan yang gampang aja.
Tangannya telaten di depan wajan, lalu iris bahan lainnya. Tapi kurang teliti, sampai akhirnya jari keiris sedikit dan keluar darah.
Eunha mengaduh,
"Kenapa?"
Reflek menoleh ke belakang, lihat Jungkook dekat kulkas lagi minum air mineral.
"Kapan kamu bangun?"
Menghampiri dengan langkah santai, "Semenit yang laluㅡloh, kesayat kamu?"
"Iya tadi, dikit."
"Bersihin dulu, aku bukan cowok di drama korea yang mau hisap jari pacar karena keiris pisau,"
"Yang mau kamu gitu lho siapa,"
Jungkook emang cuek kan orangnya.
"Ya siapa tau kamu ngarep, kan? Aku ambil plester dulu."
"Romantis sekali,"
"Yes, i am."
Rasanya pengen getok kepala Jungkook pakai spatula, tapi udah keburu ngibrit duluan.
Eunha beralih bersihin lukanya pakai air, lalu Jungkook dateng ngasih plester."Sini jari kamu."
Plesternya ditempelin perlahan ke jari telunjuknya sampai merekat, setelah itu bibir Jungkook kecup sekilas jari Eunha tadi sambil tatap matanya.
"Hati-hati lain kali."Eunha reflek senyum tipis, dan Jungkook beralih melangkah ke meja makan nungguin sarapannya jadi.
••
"Sore ini aku mau ke Busan,"
"Lho ngapain?"
"Gak tau disuruh Ayah, abis itu mau ketemu Mama,"
"Disuruh Ayah, terus ketemu Mama, maksudnya? Emang gak bareng?"
Jungkook menggeleng sekali, teguk colanya santai, "Gak bareng, udah pisah. Tapi masih sama-sama di Busan."
Waduh,
Eunha berdehem sekali, perasaan bersalah mulai muncul, salah tanya. Tapi Jungkooknya itu terlampau santai ngomongnya,
Jadi, pacarnya ini anak broken home? Sedihnya.
Mau tanya lebih lanjut tapi diurungkan. Ngerasa belum pantas untuk tau lebih jauh tentang keluarga Jungkook, belum saatnya.
"Terus naik apa?" Eunha mencoba mengalihkan pembicaraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vanilla ㅡ jjk x jeh ✔
Fiksi PenggemarHighest rank #1 in bangchin. Semoga isinya semanis judulnya. And beware, this is adult fiction. Beberapa chapter mengandung mature content 18+ 1 Jan, 2018.