Jungkook bahkan baru mulai buat rapat, tapi dering ponselnya memecah fokus. Dia tersenyum canggung ke semua karyawannya, lalu angkat telfon.
Masih inget tentang Jungkook yang gak pernah silent hpnya walaupun lagi kerja, 'kan?
Ya takutnya begini, istri tercintanya bakal ngehubungin tiba-tiba, dan Jungkook gak akan pernah bisa buat nolak.
"Ya, sayang?" Sedikit berbisik, merasa gak enak karena sadar diri baru banget duduk di kursi rapat. Di tengah-tengah barisan kursi karyawan lainnnya.
"Pulang masih lama?"
"Lho? Ya masih, kan masih siang, Na. Aku baru mau meeting sekarang,"
"Pulang bisa ya?"
"Hahㅡ?" Ini Jungkook reflek naikin tune suaranya, sampai yang lain pada noleh ke arah dia, lalu Jungkook cuma menanggapi dengan berdeham. "Ekhm.. pulang?"
"Iya, sekarang ya."
"Kenapa?"
"Pulang aja pokonyaaa." Ada terselip nada manja disini dari suara Eunha, dan itu jarang banget Jungkook denger. Doi sukses bikin si suami gemas sendirian di meeting room, anjing emang.
Setelah itu telefon ditutup, dia masukin handphone ke dalam saku celana. Permintaan istri ada-ada aja ya? Apa itu karena efek kehamilan?
Dengan berat hati tapi juga kelewat santai, Jungkook akhirnya ngomong; "Rapat ditunda besok, saya ada urusan mendadak yang lebih penting. Selamat siang."
;
"Lama."
"Ini juga udah buru-buru,"
"Uu.. pantes kelingetan." Suaranya dibuat-buat, tapi jatohnya malah imut banget. Dan Eunha mendongak, kecup bibir Jungkooknya sekilas.
Tangannya juga terulur usapin keringat di jidat Jungkook, bahkan sampai rambut suaminya keacak keatas. Tapi bagi Eunha, Jungkook dengan keadaan begini tuh seksi.
"Iya ini panas, gila aja siang-siang disuruh pulang."
"Mobil gak ada ac? Alibi doang."
"Haha, bangsat."
Keduanya lalu memilih duduk di sofa ruang tamu, Jungkook membuka kancing atas kemejanya, terus mengendurkan dasi.
Eunha ambil segelas air mineral dingin, lalu dikasih ke Jungkook dan ikut gabung duduk disebelah suaminya.
"Jadi, ngapain suruh aku pulang sekarang?" Jungkook nanya setelah dia habisin airnya.
"Bosan, kamu kerjanya lama,"
"Biasanya juga lama, dan kamu gak kayak gini,"
"Ya sekarang jadi kayak gini, gak tau." Kedua tangannya dilipat ke depan dada, pasang muka unmood.
Jungkook senyum tipis tatap istrinya, lalu beringsut mendekat, meraih pinggang Eunha dengan kedua tangannya yang kekar. Ngikis jarak, sampe gak ada jarak.
"Udah gak pernah mual-mual lagi, 'kan?"
Iya, nanyanya pas di telinga Eunha, bikin geli. Terus dia sempetin cium sekilas pipi tembam sang istri.
"Gak kok, udah masuk minggu ke 12. Jauh lebih baik sekarang,"
"Pantes udah keliatan agak buncit,"
"Aku udah biasain pake dress ini lho, emang keliatan banget?"
"Lumayan." Jungkook elus perut Eunha pake sebelah tangannya, perut istrinya udah gak rata walaupun belum terlalu besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vanilla ㅡ jjk x jeh ✔
FanfictionHighest rank #1 in bangchin. Semoga isinya semanis judulnya. And beware, this is adult fiction. Beberapa chapter mengandung mature content 18+ 1 Jan, 2018.