Taman kota disore hari, menjelang petang.
Jungkook menutup hidung dengan kepalan tangan ketika mulutnya kembali menguap. Jika orang lain akan menutup mulut, dia memilih untuk menutup hidungnya ketika menguap.
Tidak tahu jelas alasannya, ya mungkin gerak reflek yang sudah menjadi suatu kebiasaan.
Eunha menatap, lalu menghembuskan nafas pelan.
"Ngantuk ya kamu? Atau bosan? Biasanya kalo orang nguap itu antara ngantuk dan ngerasa bosan."
Kepalanya beralih menengok ke samping, membalas tatapan Eunha. "Menurut kamu?" tanyanya santai.
"Aku nanya 'kan, bukan minta pendapat."
Total cuek. Tapi memang sudah biasa.
Sifat keduanya sedikit sama, Jungkookpun kadang suka ngasal kalo menjawab suatu obrolan. Atau mungkin, sifat cuek Jungkook yang sudah mulai menular ke Eunha.
Lalu tangannya terangkat, Eunha meminum strawberry milk dingin kemasan botol yang tadi dibeli di minimarket seberang jalan taman.
"Ngantuk sedikit,"
"Semalem begadang?"
Anggukan kepala jadi tanggapan.
"Jangan begadang kalo gak ada artinya,"
"Elclasico, versus sama Jimin,"
"Terus kamu pegang mana?"
"Barcelona lah."
Sebenernya gak terlalu ngerti sama bola. Tapi kalo Elclasico Eunha tahu sedikit, setidaknya pertandingan antar dua club bola itu lumayan banyak yang meminati. Rival sejati katanya.
"Terus menang?"
"Seri, tapi tetap menang Barca. Lawannya kalah di agregat dan score." Jawabnya lugas, lalu teguk colanya sekali.
Eunha geleng-geleng kepala, "Enggak ngerti." senyumannya canggung terlihat polos.
"Kamu mana ngerti, ya udah jangan bahas,"
"Lalu bahas apa?"
"Hmm ... Apa, ya?" Jungkook menegakkan duduknya, menatap sungai di depan yang sangat tenang, "Ngebahas kamu jadi masa depanku, misalnya?"
Eunha matanya memicing, dibalas dengan kekehan dari Jungkook.
"Lagi ngelawak?"
"Enggak. Memang tadi kedengaran ada becanda aku?"
"Kamu ngomong serius sama becanda itu sama aja. Celetuk ngasal."
Iya, yang nulis setuju banget nih sama ucapan Nona Eunha.
Lupain. Eunha sekarang lebih memilih fokus menatap sungai didepan, cahaya temaram langit memantul dari sana. Manjain mata sekali, sampai ketika dia jadi ingat sesuatu.
"Oh ya, kenapa tumbenan ngajak ke taman?"
Jungkook mengedikkan bahunya cuek, "Udah lama juga, 'kan?" katanya.
"Iya juga sih."
Lalu keduanya kembali senyap. Eunha beringsut menyamankan duduknya dengan bersandar pada punggung kursi panjang taman. Sedangkan Jungkook disampingnya merubah posisi duduk; kedua paha sedikit dibuka, merunduk dengan kedua lengan bertumpu pada paha. Posisi duduk manly.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vanilla ㅡ jjk x jeh ✔
FanfictionHighest rank #1 in bangchin. Semoga isinya semanis judulnya. And beware, this is adult fiction. Beberapa chapter mengandung mature content 18+ 1 Jan, 2018.