Ribet

8.9K 1K 229
                                    















Jungkook keluar dari kampus setelah jam kuliahnya selesai, masih dengan mengendarai exel kesayangan yang bikin semua mahasiswa iri ngeliatnya.

Tancap gas menuju suatu tempat yang dituju, setelah dua jam lalu dapat sms dari Ayahnya.



Bapak

Jek, jam 4 sore ini ke Incheon. Jangn lupa.




Ya begitu kira-kira.

Tau? Pas Jungkook baca sms itu rasanya mood untuk ngelanjutin jam kuliah langsung menguar. Males.

Tapi dia juga butuh belajar untuk mempertahankan prestasinya di kelas supaya Ayah dan Mama bangga.

Jungkook hela nafasnya panjang, saat inipun akhirnya akan tiba.


















••

"Dimana alamatnya?"

Perempuan berambut coklat gelap itu kasih sebuah kertas dimana tertulis alamat yang akan dituju setelah ini.

Ya, sekarang Jungkook sedang bersama anak salah satu kolega Ayahnya. Mereka baru saja keluar dari bandara Incheon setelah Jungkook menjemput, mencari perempuan itu hanya dengan bermodalkan foto yang Ayahnya kirim.


Jungkook membaca, sedikit terkesiap lalu akhirnya berdehem sekali.



"Ya udah, aku antar."

Perempuan itu cuma ngangguk. Mereka menuju mobil, Jungkook bawain kopernya lalu dimasukin ke bagasi.


"Jungkook-ssi, tau alamatnya?"

"Panggil Jungkook aja,"

"O-oh, iya. Jungkook, tau alamatnya?"

"Tau kok."



Dalam hati sih Jungkook kesal, sama Ayahnya. Kyuhyun udah ngatur semuanya sedemikian rupa mungkin, bahkan sampai tempat tinggal perempuan disampingnya ini sama dengan alamat gedung apartemen yang dia tinggali.

Beda kamar saja.

Hebat.

Firasat udah makin gak enak aja.




"Maaf ya kalo ngerepotin. Om Kyuhyun sendiri yang bilang ke aku untuk minta bantuan sama kamu,"

"Ya, gak pa-pa." Jawab Jungkook seadanya dengan senyuman tipis terpaksa.

"Omong-omong, kamu udah tau namaku?" Tanyanya dengan hati-hati natap Jungkook di kursi kemudinya.

Jungkook melirik sekilas, "Maaf belum tau." Katanya sopan, merasa gak enak hati. Dan fokusnya kembali natap jalanan depan, karena dia lagi nyetir kan.


"Udah aku duga sih. Kalo gitu kenalin, aku Kim Saeron." Ucapnya lugas.

Gak ada jabat tangan, karena posisinya lagi gak memungkinkan. Tapi sebenarnya Saeron lebih takut untuk ditolak sih, karena sedari tadi dia ngerasa kalo Jungkook ini cuek orangnya.

Lebih tepatnya nyembunyiin kecuekannya. Saeron cukup peka memang.


"Hm. Oke, Saeron." Jungkook anggukin kepalanya sekali.


By the way, Saeron sempat salah fokus. Bohong sekali kalo dia bilang saat ini Jungkook gak ganteng. Bahkan dalam balutan outfit sesederhana itu.

All black outfit. Dimulai dari kemeja lengan panjang, jeans, dan cap yang menutupi kepalapun berwarna hitam. Kelihatan kontras sama kulit putih Jungkook.

Vanilla ㅡ jjk x jeh ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang