Kalian pembaca baru cerita ini, atau pembaca lama yang sedang baca ulang?
Happy Reading
"Halo, ibu udah sampe mana?"
"Ibu sama bapak baru sampe rumah, sayang. Kamu bareng saja sama Leoni pulangnya, ya? Tadi ibu udah telepon ke mamanya," ucap wanita 40 tahunan sedang berbicara di telepon dengan anak kesayangannya.
"Nggak mau! Pokoknya Baby maunya di jemput bapak sama ibu di sekolah. Titik!" protes anak itu dengan nada merajuk ke ibunya.
Terlihat si ibu mengode suaminya agar mengeluarkan mobilnya kembali dari garasi untuk menjemput putri kesayangannya. "Yaudah, iya. Kamu tunggu di sana. Jangan ke mana-mana. Ibu segera sampai."
"Hore..." serunya. "Ibu, baby kangeen banget. I love you. See you soon," ucap si anak di seberang telepon dengan bersemangat.
"I love you too, my baby..." Balas si ibu seraya mengecup layar ponselnya memberikan ciuman jarak jauh untuk putrinya.
Rasa lelah dan kantuk yang mendera akibat perjalanan dinas luar kotanya— sirna ketika mendengar suara riang dari baby mereka. Sepasang suami istri itu keluar dari rumah dan memasuki mobil keluaran lama mereka.
Langit sore menggelap menelan sinar dari sang surya. Awan kelabu sudah bersiap menumpahkan hujannya.
Rintik-rintik air hujan mulai mengucuri desa kecil itu dan semakin menderas di setiap detiknya. Tapi, mobil itu tetap melaju membelah jalanan desa di derasnya guyuran hujan dengan suara petir yang saling bersahutan. Kabut tebal pun membuat jarak pandang ke depan buram memperparah perjalanan. Tapi semua itu tidak menyurutkan niat mereka untuk bertemu dengan putri kecil mereka yang juga tengah menunggu di sekolahnya begitu bersemangat.
Besarnya cinta mereka terhadapnya tak akan pernah bisa terhalangi oleh gelegaran petir ataupun guyuran hujan yang saling berjatuhan di sepanjang perjalanan.
Dering ponsel kembali berbunyi. Wanita itu mengulas senyum ketika melihat si pemanggil yang lagi-lagi menelepon sudah tak sabar ingin bertemu. Dia mengangkat panggilan itu.
"Halo my baby. Sebentar lagi kami sampai, Nak." Ucap si ibu lembut sambil menoleh pada suaminya yang sedang geleng-geleng kepala melihat kelakuan anaknya yang tidak sabaran dan manja.
Mereka berdua menarik bibirnya menyunggingkan senyum. Namun, selang beberapa detik, senyum itu terhapuskan dari bibir mereka ketika mobil truk besar melaju dari arah berlawanan dengan berkecepatan tinggi datang ke arah mereka. Tabrakan pun tak dapat dihindari lagi.
Truk menabrak dan menghempaskan mobil kecil itu hingga terpental ke trotoar dan membentur pohon besar. Mobil terbentuk dengan sangat mengenaskan. Termasuk si pengemudi dan si penumpang.
Senyum yang terurai dari bibir, telah tergantikan dengan wajah pucat pasi beserta darah segar yang mengucuri hampir di seluruh bagian tubuh mereka.
"My baby, Alena... I love—you"
kata terucap dari bibir yang bersimbah darah seraya menghembuskan napas terakhir sebelum berpulang ke sisi Sang Pencipta."Halo? Halo, Ibu? Bapak? Apa kalian dengar?! Halo! Apa kalian masih di sana...?"
***
Alena membuka matanya dengan napas memburu kasar. Wajahnya memucat seperti tak teraliri darah. Pipinya dipenuhi dengan uraian air mata.Mimpi itu datang kembali...
Mimpi yang telah lama tidak pernah hadir, kembali menghantui tidurnya setelah bertahun-tahun lamanya. Mimpi mengerikan yang ia berusaha coba kubur di memori terdalamnya. Namun, sekarang datang begitu saja ke alam bawah sadarnya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cute Office Girl
RomanceMenceritakan seorang Office Girl yang bekerja di salah satu perusahan properti terbesar di Indonesia, di bawah kepemimpinan CEO perfectionis. Mulai dari pekerjaan, kehidupan cinta sesuai alur kalangan atas, wajah yang rupawan, dan segala hal tentang...