Sudah 2 minggu lebih Hendro di Yogya. Dan rutinitas seperti biasa mulai dilakoninya lagi. Makan . Tidur. Berbincang seperlunya dengan istrinya. Ke kantor. Pulang. Mencium kening istrinya. Istirahat . Makan. Tidur .
Kegiatan yg lumrah bagi kebanyakan orang tetapi Hendro kurang menikmatinya lagi . Jadi yah, dia biarkan semua mengalir terjadi begitu saja mengikuti kehendak sang waktu yg sudah menyodorkan jadwal rangkaian kegiatannya.Hari ini Endah bertemankan Attaya dan Sherly, dua anak kecil tetangganya yg suka sekali main ke rumah . Mereka sibuk lari sana Sini menjelajah tiap sudut ruangan rumah yg cukup luas itu, menarik-narik Endah jika salah satunya merajuk . Rumah menjadi riuh dengan teriakan teriakan yg melengking dan kadang sebentar diselingi tangisan jika ada yg kesal. Endah membuatkan mainan untuk mereka dari kardus2 bekas yg digunting menjadi bentuk2 boneka mungil dan dibuatkan juga teater mininya. Berceritalah dia dengan boneka-boneka kardus itu dan anak anak kecil yg mulai lelah berkejaran itu duduk diam terpana mendengarkan dongengan dari aunty Endah. Aunty itu memang pandai bercerita sehingga 2 bocah lucu itu sering minta dongeng darinya.
Hari itu Endah tak sempat melamun dan bersedih karena 2 malaikat kecil penjaganya bertandang seharian di rumah, dan
Ibu kedua anak itu juga mampir ke rumah untuk berbincang bincang.Tetapi........ lain dengan Hendro. Bak tersetrum aliran listrik ketika pintu ruangannya diketuk dari luar dan wajah Resti si sekretaris muncul dari balik pintu itu. Bukan saja karena dia sedang mengamati foto si cantik dari Bandung yg diiringi caption merindunya, tetapi juga karena berita yg didengarnya dari bosnya nanti.
“dipanggil bos pak Hen” ujar Resti.
“oke thanks”, balas nya bergegas sambil menghapus foto di WA nya........
“proposal ekspansi ke Jawa Barat ditunda dulu. Kita mau fokus di Jawa Tengah dan Kalimantan. Khususnya Kalimantan disana peluang pasar jauh lebih besar dan lebih mudah masuk “ terang Pak Doddy direkturnya.“tapi Jawa Barat juga bagus Pak, sudah ada beberapa laboratorium yg ingin mencoba alat kita”, Hendro menerangkan .
“ ya, oleh sebab itu kita putuskan Jabar masih bisa dihandle dengan santai. Coba nanti pak Hendro survey Balikpapan. Siapkan tim untuk itu”, putus pak Doddy.
“ baik pak, nanti seperti biasa akan saya buat team dan koordinasi terlebih dahulu dengan cabang”.
Well, well, no more Bandung project nih, pikir Hendro. fikirannya mengelana kemana lagi kalau bukan ke Noni.
Hendro tidak berfikir mengganti perempuan simpanannya. Dia masih berfikir menimbang penyakit kelamin yg mungkin disebabkan oleh perilaku bebas. Lagipula Noni masih berada di urutan paling atas kriteria perempuan simpanan . Dan ya karena ada rindu yg mengulik-ngulik hatinya.
Ah, gampang. Pikir Hendro. Kembali ke rencana kedua, Noni saja yg akan datang menginap di Yogya beberapa hari ketika dia ingin. Selesai masalahnya.
Diteleponnya kekasih gelapnya itu.........
Noni sedang memanjakan dirinya dengan luluran . Hari itu dia tidak masuk kantor dengan alasan yg dibuat-buatnya. Sebenarnya dia sedang tidak mood kerja, jadilah dia seharian bermalasan di apartemen yg dibelikan Hendro untuknya.
Wangi rempah rempah tradisional menyeruak di ruang santainya, sayang sekali wewangian itu tidak menelusup melewati hape yg berdering, dari Hendro.
Cepat cepat dia angkat hape tersebut. Seperti biasa, suaranya yg manja serak serak basah adalah andalan utamanya untuk membuai Hendro.Sejenak ketika berbincang dia terlihat terkejut tetapi kemudian lega dan terkikik.
Awalnya dia sempat cemas membayangkan Hendro akan pergi meninggalkannya. Sama seperti Agus tengik itu.
Tetapi ternyata tidak.
Ini sekali lagi membuktikan kalau Hendro sudah naksir berat terhadapnya."Aku harus berbeda dari istrinya". Noni bertekad. Dia tidak mau pusing istrinya Hendro seperti apa tetapi dia harus punya style sendiri dan harus punya teknik yg membuat Hendro mabuk kepayang padanya. Dia tahu apa yg diinginkan lelaki . Dan dia sangat lihai untuk hal satu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Balik Pelangi
RomanceSudah Dibukukan dengan Penulisan Ulang bagian Epilog. Judul Buku: Warjiyem Gendong. Antologi Cerbung. Cinta dan pengorbanan serta pengkhianatan dan sepi mendalam serta skandal yang menjadi balasan