BAG 7. KARMA 1

110 10 0
                                    


   Rutinitas lagi. Monoton lagi . Pisang goreng keju. Rutinitas lagi. Monoton lagi.

Tapi kini ada selingan yg luar biasa untuk Hendro. Setiap hari dia bisa bertemu istri simpanannya. Terkadang kalau dilihatnya gelagat Endah yg mulai banyak bertanya, Hendro mengubah ritme pertemuan dengan Noni. Untungnya Noni terlihat pengertian .

Tak lupa, Hendro menghujaninya dengan berbagai hadiah ketika usia kehamilannya menginjak bulan kedua.

Semakin lama semakin sering dia pulang malam. Berbagai alasan dikarangnya dan berbagai pertahanan dibangunnya. Dia mulai jengah dengan pertanyaan Endah yg menyelidik, dan supaya tidak bertanya lagi terkadang dia sengaja memasang tampang masam. Kalau sudah begitu,  istri sahnya tak lagi bersuara penuh duga.

Beberapa kali dia masih mengantar istrinya berkonsultasi ke dokter kandungan, tetapi sudah tidak seintens dulu lagi .

Hari ini adalah hari kebesarannya. Target penjualan produk perusahaannya melesat jauh seperti jet. Naik secara signifikan jauh diatas yg diharapkan kepada timnya.

Kantor bersuka.  Pesta dibuka.
Perayaan di resto ternama dan karir Hendro seakan tak pernah mereda.  Dia dipuja bak penyelamat kantornya dan disanjung dihias bonus dan hadiah.

“mau kemana, New Zealand atau Australia”? Tawar bosnya pak Dody.

Itu adalah bonus atas keberhasilannya memimpin beberapa divisi marketing.
Bagi Hendro, dua  negara itu sudah tak asing baginya . Sudah bolak balik dia kesana baik untuk liburan pribadi atau tugas kantor .

“cuti saja pak kalau bisa dan tiket diuangkan “, lobinya pada kantor  
“beneran mau diganti cuti? Bapak bisa liburan sama keluarga loh, refreshing hehehe”,

“ iya pak, saya memang agak lelah tahun ini. Oleh sebab itusaya minta cuti besar tambahan di luar yang reguler “, tambahnya.

Akhirnya dapatlah dia cuti itu. Luar biasa senangnya. Seminggu full akan cuti dan dia sudah punya banyak rencana.

........
Di kala Hendro sedang bersuka, Endah menjalani hari hari biasanya. Tetapi akhir akhir ini dia tampak lebih sering melamun di taman belakang rumahnya.

Mbok Nah diam diam tidak membiarkan itu terus berlangsung sehingga dia sering sengaja menghampiri den ayunya. Menanyakan ini itu yg remeh temeh agar perempuan itu tak terpaku hanya pada satu pikiran.

Dalam lamunannya Endah bertanya, kenapa pagi ini ia dibentak Hendro?  Dia hanya bertanya,  kenapa tiba tiba lelaki itu cemberut ?  Selama 11 tahun kurang seminggu pernikahan mereka dia tidak ingat Hendro pernah membentaknya. Apakah dia stress karena kantornya? Suami tercintanya itu pernah bercerita kalau dia akan dipromosikan sebagai wakil direktur.

Apakah karena itu ia hampir selalu pulang diatas jam 7 malam dari yg biasanya pulang jam 4 sore. Beban Hendro terhadap keluarganya pasti bertambah karena dirinya tak lagi berkerja.

Perlahan kepercayaan dirinya terkikis pelan dan suara suara yg tidak dia ketahui darimana datangnya kini berbisik seolah dirinya hanyalah beban semata bagi suaminya.

Menunduk pelan dan dalam si wanita malang ini. Tak ada tempatnya berkeluh kesah . Sang ibunda telah lama tiada dan ayahnda bukan orang yg bisa diajak bercerita.

Mbok Nah ....hanya Mbok Nah pelarian kesahnya. Tetapi si mbok pun dengan sengaja menjaga kedekatannya karena nilai Jawanya.  Dia harus tahu posisinya sebagai apa dirinya di dalam keluarga itu.
.....

Seperti biasa Hendro berpamitan pada Endah yg mencium buku tangannya. Ke kantor Tetapi jauh lebih pagi. Mau main Tennis dulu, begitu aalasannya

Tetapi tentu saja mobilnya berbelok ke arah berbeda. Tidak ke kantor . Tidak.

Di Balik PelangiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang