Hari hari berlalu begitu lambat bagi Endah. Kini dia di rumah, tidak ada lagi candaan mas Winan, office boy di kantornya yg lugu tapi kocak, tidak ada makan siang dengan para ladies, dan tidak ada tumpukan pekerjaan yg bertenggat waktu. Lingkaran dunianya juga ia rasakan semakin sempit.
Mungkin karena baru hari kedua, fikirnya.
Nada kesunyian di rumah yg sepi dari canda, tangisan dan tawa anak2 tersesap oleh hatinya. Kadangkala ia berfikir apakah selesai sudah garis keturunan orang tuanya tepat di urutan dia? Untuk apa dia diciptakan oleh Tuhan jika tidak bisa meneruskan kebaikan lewat darah dagingnya sendiri.Air mata meratapi keadaanya belum kering, tapi Endah tidak ingin melanjutkan pemikirannya tadi agar moodnya tidak rusak hari ini. Suaminya akan datang dan dia berusaha tampil menarik.
Hari ini pagi tadi, Attaya, anak kecil usia 3 tahun tetangganya main ke rumah dan kedatangannya mengalirkan energi baru dan aura keceriaan. Berjam jam dia tenggelam dalam celotehan Aya,panggilannya, dan bermain boneka jari, mendongeng, lihat bunga di taman sampai akhirnya anak kecil itu harus pulang utk makan dan tidur siang . Dia suka bau anak kecil itu, selalu wangi, dan mata polos mereka, Endah yakin, itu adalah mata malaikat, entitas tanpa dosa.
Untung Mbok Nah ada, jadi dia masih ada teman ketika si kecil itu pamit pulang dan ber kiss bye.Digorengnya beberapa potong pisang dan sekotak messes sudah siap untuk ditaburkan sebelum parutan keju gurih menutup pisang goreng kesukaan suaminya itu. Nanti Hendro datang, cemilan ini akan menyambutnya.
..............
Di sebuah apartemen di Bandung beberapa jam yg lalu.Waktu seakan cepat berlalu bak pesawat jet yg melalui belahan dunia jika ia bersama wanita rahasianya. Hendro beranjak keluar dari kamarnya untuk mempersiapkan kepulangannya ke Yogya. Dia sudah membuat persiapan project marketing berikutnya di kota Bandung ini untuk segera diusulkan ke atasannya dan dengan demikian dia akan punya alasan untuk bertemu Noni yang super seksi itu. Tidak lama, tiga minggu lagi dia akan kesini. Atau, jika terlalu susah untuk bertemu dengan Noni, dia akan menyewa rumah di Yogya atau apartemen atau hotel untuk beberapa hari agar bisa selalu berduaan dengan perempuan cantik itu.
Istrinya bukan tidak cantik. Endah selain cantik (seperti arti namanya sesungguhnya), juga perempuan yang kalem dan lembut. Dia awalnya sangat terpesona pada Endah. Tetapi ternyata dia tidak pernah menyangka kalau kebosanan juga bisa melandanya. Sama sekali tidak menyangka, sampai dia bertemu sosok Noni yang lebih berani dan atraktif dibandingkan istrinya.
Untuk pertama kalinya dia merasa hidupnya hambar, dan mendapati tantangan yang menarik di depan matanya.
Presentasi untuk memasarkan produk-produk unggulan perusahaannya, alat-alat kesehatan, baginya cukup menantang, tetapi itu sudah dilakukan berpuluh-puluh kali dan dia sudah sangat hafal celah marketingnya. Tetapi hidupnya benar-benar terbalik ketika pesona Noni menyapanya. Perempuan itu tidak malu-malu bahkan cenderung agresif. Noni juga terlihat sangat memujanya dan ah, kemudaannya sungguh menggoda Hendro. Tiba-tiba dia merasa muda kembali, tiba-tiba dia merasakan tantangan yang sama ketika masa mudanya.
Hendro berfikir, mengapa tidak dia miliki perempuan muda cantik yang memujanya itu. Toh dia punya segalanya. Dia punya uang. Dia punya kedudukan. Dia punya kuasa. Meskipun dia masih berstatus karyawan perusahaaan, dia telah berbisnis valas dan menghasilkan investasi ratusan juta rupiah. Mudah baginya untuk memiliki perempuan muda yang membangkitkan semangat hidupnya itu kembali.Bahkan untuk menikahi Noni sekalipun dia yakin bisa bersikap adil. Duit mudah diatur, pikirnya.
Dan gayung bersambut, Noni menerimanya. Saat ini yang ia rasakan hanyalah kebahagiaan, tiada yang lain. Dia juga yakin Noni bisa memberinya anak yang sangat ia dambakan meskipun terus terang peemainan asmaranya yg menariknya lebih dari anak yg dia harapkan. Diam diam Hendro merasa berada di langit ketujuh. Semangat, ya dia sangat bersemangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Balik Pelangi
RomanceSudah Dibukukan dengan Penulisan Ulang bagian Epilog. Judul Buku: Warjiyem Gendong. Antologi Cerbung. Cinta dan pengorbanan serta pengkhianatan dan sepi mendalam serta skandal yang menjadi balasan