C 11

6.7K 153 9
                                    

= dia, kembali juga =
.
.
.
Jika ada orag yang memusuhi mu, itu tandanya dia merupakan orang yang paling memperhatikan mu tanpa dia sadari. Dan mungkin itu adalah bentu rasa sayangnya tanpa kamu sadari...

-o0o-



Kini hari kelulusan untuk semua anak tingkat akhir untuk merayakan kemenangan mereka, juga sebagai bentuk keberhasilan mereka melewati ujian berat sebagai kakak tingkat untuk mendapatkan kelulusan.

Mereka pun senang luar biasa. Tergambar jelas diwajah mereka yang selalu tersenyum sesama mereka. Anak-anak dan juga orang tua membaur. Mereka membahas masalah ini itu lah yang akan mereka rencanakan kedepannya. Entahlah, Naya tidak terlalu memperhatikan orang-orang tersebut membahasa apa.

"gimana Nay, hasilnya bagus nggak?" Tanya Mita yang kini sudah berdiri dibelakangnya Naya yang tengah memperhatiakn ijazah miliknya

"tentu dong, masa Naya kalah dari Mita" ucap Naya menyombongkan dirinya

Asem kuadrat! "iya in aja biar senang" kata Mita kesal sambil berlalu meninggalakn Naya yang Nampak kegirangan akan nilai ijazahnya.

Tak lama kemudian dia menoleh kerah Naya yang masih asik melihat ijazahnya. "woy Nay, cepetan ke aula" teriak Mita pada Naya

Mendengar teriakannya Mita, langsung mengalihkan perhatiannya Naya ke arah sahabatnya tersebut sambil mengangkat kedua alisnya tanda dia bingung. Naya pun mendekati Mita yang masih berdiri dilorong menuju aula. "ngapain Mit?" Tanya Naya bingung

"katanya calon suami kamu mau datang, mau kasih hadiah untuk mahasiswa yang berprestasi. Sekaligus perpisahan untuk kita" jelas Mita sambil melangkah kearah aula. Dan Naya mengikutinya. "masa kamu nggak tahu Nay?" Tanya Mita berbalik menghadap kearahnya Naya

Naya hanya menggelengkan kepalanya tanda dia tidak tahu apa-apa. "nggak tahu, itukan urusan dia apa hubungannya dengan ku" jawab Naya acuh sambil berlalu meninggalkan Mita yang nampak cengo mendengar jawabannya Naya barusan

Kok anehnya ini orang, seharusnyakan diperhatiin itu laki, bukannya dibiarin aja! Pikirnya sambil berhenti melangkah, kemudian menggelengkan kepalanya. "Serah deh, ngapain aku ikutan repot mikirin dua orang aneh itu" gerutu Mita dan melangkah untuk mengejar Naya yang jauh didepannya



🍁🍁🍁



Kini Nathan sudah berdiri dipodium, memberi sambutan dan ucapan selamat kepada semua siswa siswi yang kini sudah lulus dengan nilai terbaik.

"Assalamualaikum wr.wb... Saya Nathan selaku donatur tetap di SMA ini mengucapkan selamat kepada kalian yang sudah melewati ujian nasional kemarin, saya harap agar nilai yang sudah kalian dapat tadi tidak membuat kalian cepat merasa puas. Raihlah cita-cita kalian tinggi-tinggi demi masa depan kalian yang lebih cerah lagi..."

Dan bla..bla.. Naya tidak mau mendengarkan lagi. Bosen karena harus terus memperhatikan Nathan yang kini berdiri gagah degan stelan jas yang rapi dihadapannya namun itu membuat Naya merasa kesal, entahlah karena apa. Mungkin kekesalan bekas kemarin masih tersisa dihatinya.

"...Demikian apa yang saya sampaikan semoga kalian yang mendengarkannya mendapat keberhasilan kedepannya " ucap Nathan, yang tentunya untuk menyindir Naya tanpa disadari orang lain, yang tengah menatapnya malas. Dia pun turun kembali ketempatnya semula

Para guru dan staf lainnya pun mengucapkan hal yang sama akan kebanggaan mereka terhadap siswanya yang kini sudah lulus dengan nilai yang memuaskan.

Tak lama berselang akhirnya acara sambutan itu pun berakhir dengan sambutan akhir oleh kepala sekolah dan hadiah berupa simbolis dari Nathan selaku donator.

Semua itu tidak lepas dari perhatiannya Naya, karena merasa kesal akibat sindiran halus Nathan barusan. Dia terus memperhatikan Nathan dan segala gerak geriknya. Entah mengapa itu semakin menambah nilai minus dimatanya Naya.

Dasar tukang pamer!

Dari sudut mana pun orang yang menilai pasti akan memberikan nilai baik terhadapanya, namun itu berbeda dengan Naya. Dia melihat sorot penuh kepalsuan dalam mata itu. Mata yang mengisyaratkan kalau semua itu hanya pencitraan semata. Agar dipandang lebih dimata orang lain

Percuma kamu memainkan semua ini? Semua itu percuma!, kebohongan belaka. Munafik!!! Maki Naya kesal

Setelah acara tersebut selesai, semua orang pun berhambur keluar karena sekarang sudah meunjukkan jam makan siang. Begitu juga dengan Naya dan Mita yang kini juga sudah keluar dari ruangan aula menuju kantin.

"eh Mit, kamu duluan aja gih. Aku mau ke toilet dulu" seru Naya karena perutnya yang tiba-tiba saja bermasalah. Duuh... kok sakitnya tiba-tiba sih. Naya pun langsung pergi tanpa menunggu jawabannya Mita.

Mita yang ditinggalkan kini hanya merasa kesal. Tapi apa boleh buat kalau itu tuntutan alam yang memang harus dituntaskan, pikirnya. Mendingan kekantin aja gih langsung, sambil nungguin Naya



🍁🍁🍁



"ah... syukur deh, sudah lega rasanya" ucap Naya ketika sudah selesai dan beranjak keluar dari toilet tersebut, namun langkahnya tiba-tiba terhenti akibat suara seseorang yang dia kenal tengah berbicara dengan seseorang.

Karena pemasaran akhirnya Naya pun mencoba megintip apa yang tengah mereka bicarakan.

"kamu pikir aku akan diam saja, membiarkan kamu bersamanya lagi?" seru orang tersebut dengan dinginnya, yang kini tengah berdiri dihadapannya Nathan

"silahkan, aku juga akan bertindak" peringat Nathan tak kalah dinginnya

Siapa dia? Kok nggak asing? Gerutu Naya. Merasa penasaran dengan lawan bicaranya Nathan membuat Naya nekat untuk semakin mengintip.

Glek!

Dan apa yang dia dapat kini? Orang itu kembali lagi. Luka yang belum kering pun kini malah semakin parah. Kapankah penderitaan dan luka ini akan berakhir. Naya sudah benar-benar lelah dengan semua ini. Bolehkah dia meminta untuk menyerah sekarang karena beban yang kian bertambah? Tapi sayang, dia tidak bisa karena alasannya belum dia temukan. Maka dari itu, berjuang adalah pilihannya.

Dia, kenapa harus kembali lagi. Bukankah ku katakan agar dia tidak usah kembali lagi walaupun itu hanya helaan napasnya semata!. Heh... kini bertambah lagi orang-orangnya. Mari kita lihat permainan seperti apa yang akan terjadi. Sambil tersenyum miring dan dengan ekspresi wajah yang mengerikan yang kini menghasi wajahnya Naya.

Wajah yang tak pernah orang lihat kecuali 'orang-orang itu' yang siapa saja melihatnya akan berpikir ribuan kali untuk mencari masalah dengannya


🍁🍁🍁
Maafkan typo yang banyak bertebaan
ya 😊

Pernikahan DiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang