C 20

5.4K 99 0
                                    

= Kabar =
.
.
.
Semuanya akan berujung pada yang ditinggalkan atau meninggalkan, menangis atau yang ditangisi, dan dendam atau mengikhlaskan. Maka hargailah waktu, sebelum berakhir sia-sia

-o0o-








Kini Naya sudah sampai di café Green, tempat janjiannya dengan Mita. Dia pun masuk untuk menemui sahabatnya itu untuk melakukan rencana gila sahabatnya. Dasar canel. Geleng-geleng kepala Naya melihat kelakuan Mita.

"Apa yang kamu bilang? Putus? Nggak, aku nggak mau, aku masih sayang kamu honey" ucap pria yang tengah menggenggam tangan Mita

"Aku udah nggak cinta kamu lagi Alva, setelah semua penghianatan yang kamu lakukan, jadi sekarang kita udah putus! Apa lo denger? Pu...tu...s..." ucap Mita sambil menekankan kata putus diperkataannya

"Hay Mit?" Sapa Naya pada Mita untuk memainkan perannya. "Masih lama nggak? Keburu telat entar" lanjutnya

"Ok, udah selesai kok!" Jawab Mita sambik beranjak pergi, namun tangannya dicekal oleh Alva. "apa lagi?" Tanya Mita sengit pada Alva

"Aku nggak akan biarin kamu pergi dari ku, ingat itu!" ancamnya seranya pergi dengan rahang yang mengeras dan raut muka merah padam menahan marah

"Dia kenapa Nay?" Tanya Mita bingung pada Naya. Sedangkan Naya hanya mengedikkan bahu menandakan dia juga tidak tahu. "Seharusnya aku kan yang marah karena dia yang selingkuh, kok dia yang marah sekarang?" sambal mengerutkan keningnya tanda dia heran. "Dasar cowok aneh!" umpatnya Mita lagi

"kalian berdua sama, sama-sama aneh! Yang satu playboy dan yang satunya playgirl. Adilkan?" Ucap Naya dengan muka santai namun mengejek, kemudian pergi meninggalkan Mita yang membeku akibat perkataannya

"Siapa yang kamu maksud playgirl, aku?" sambal menunjuk dirinya sendiri, "Ya nggak lah, aku kan cuma menerima apa yang mereka beri. Nggak salahkan? Yang salah itu kalo aku menolak dan menyia-nyiakannya!" Jawab Mita mengemukakan pendapatnya dan juga pembelaan atas perbuatannya sambil berjalan bersama Naya keluar cafe dengan muka santainya

"Sama aja! Kamu mainin mereka dan sama aja itu dengan playgirl Mit!" Seru Naya lagi dengan kesalnya

"Up to you be happy" jawabnya dengan senyum mengejek

"Sialan!, lain kali aku nggak mau nolongin kalo tau gini ceritanya!" Umpat Naya kesal sambal menghentakkan kedua kakinya

Mita pun langsung shock, hah? Jangan bercanda deh! Ok fine, aku ngalah. Rutuk batinnya dengan muka masamnya "Iya... aku minta maaf deh!" Ucap Mita sambil menampakan muka penyesalannya

"hmm" jawab Naya. Kemudian mereka melanjutkan jalan mereka menuju mobil untuk pergi ke resto langganan mereka.

"Apa kamu nggak lelah Mit?" Tanya Naya sesaat mereka sudah dimobil dan tengah dalam perjalanan menuju resto. Mendengar apa yang ditanyakan sahabatnya ini. Membuat Mita bingung.

"Maksudnya? Nggak ngerti Nay" jawabnya santai, sambil menghidupkan mesin mobilnya

"Maksud ku kencan buta itu dan pacar sana-sini, nggak capek apa?" Tanya Naya lagi memperjelas apa yang dia maksud tadi

"Entahlah, terkadang capek sih, tapi mau gimana lagi, kamu taukan aku gimana orangnya? aku emang nggak mudah jatuh cinta walau yang dilihat sering gonta-ganti pacar. Tujuannya hanya ingin tahu bagaimana rasa dicintai. Udah itu aja" ucap Mita menjelaskan

"Tapi aku rasa, kamu terlalu bermain dengan mereka. Jangan terlalu lama begini Mit, karena mereka punya hati. Kalo kamu nggak mau menyesal nantinya. Itu saran ku" seru Naya memperingatkan

Pernikahan DiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang