C 33

3.4K 80 0
                                    

= Pesta =
.
.
.
Sahabat adalah mereka yang bisa melihat kamu terluka dari mata mu. Ketika yang lainnya malah percaya dengan senyuman mu…

-o0o-






Tok!

Tok!

Ketukan pada pintu membuat fokus Nathan sedikit buyar karena sudah mengganggu ketenangannya dalam bekerja. Namun hal ini tidak dapat mengganggu dia untuk tetap melanjutkan kerjanya.

"Masuk" ucap Nathan tegas

"Sorry bro, gue ganggu lo nih" jawab seseorang yang langsung masuk kedalam ruangannya Nathan. Mengenal suara siapa itu langsung membuat Nathan merasa sial hari ini karena harus bertemu dengannya lagi. Kalian mau tahu siapa dia? Dia adalah Riski

"Ada apa?" Tanya Nathan langsung to the point tanpa menoleh ke arah lawan bicaranya

"Lo nggak mau nanya kabar gue atau kapan gue datang gitu?" Tanya Riski lagi sambil duduk di sofa yang ada diruangannya Nathan dengan tatapan kesal

"Harus?" Tanya Nathan lagi sambil menoleh ke arah lawan bicaranya sekilas, namun kembali fokus lagi kelaptopnya

Aish... menyebalkan orang ini "penting buat gue" jawabnya dengan muka menegaskan. " ok, gini aja... lo taukan kalo kolega perusahan kita akan ngadain pesta minggu ini. Lo yakin akan bawa dia?" Tanya Riski dengan muka mengejek

"Masalah lo apa?" Tanya Nathan lagi, namun masih dengan kondisi yang sama

"Apa nggak salah tuh? Gue kira lo nggak akan bawa dia malah bawa yang satunya" ucapnya enteng

"Jangan salah, yang satunya akan tetap ikut" seru Nathan enteng

"Lo serius? Apa itu nggak akan beresiko" tanya cowok itu lagi sambil duduk condong kedepan, merasa tertarik dengan perkataan Nathan barusan. "Tapi..." heh dasar rakus! " ku rasa itu tidak akan berpengaruh asalkan orang-orang pemburu berita tidak akan datang! Tapi sayang dia mengundang banyak untuk acaranya" lanjut Riski sambil memandang remeh kearah Nathan

"Liat saja nanti" ucap Nathan sambil tersenyum miring kelawan bicaranya. "Ada lagi?" Tanya Nathan setelahnya

"Nggak, gue hanya mau nanyain itu dan juga..." jawabnya namun ada jeda sedikit untuk menarik perhatian Nathan, dan itu berhasil. Nathan memandang Riski datar namun menyiratkan kebingungan. "Alex akan datang" lanjutnya serius

"Alex?" Ulang Nathan bingung

"Yap!... Alexander Dirto, bagaimana pun juga dia tetap bagian keluarga itu walau dia berseberangan dengan watak mereka, dan dia tetap sahabat kita" ucap Riski datar namun tegas

Heh!... tapi dia menyebalkan selalu tau urusan orang walau dia tidak bertanya. Maki hatinya Nathan agak kesal

"ck” decak Nathan dengan muka tersenyum miring

"Apa lo takut?" Tanya Riski meremehkan

"Tidak, kapan?" Seru Nathan yang kini duduk disamping Riski

"Besok, bersama Ella" ucap Riski.

Merepotkan saja, gerutu Nathna kesal akan berita yang kali ini dia dapatkan.





🍁🍁🍁






"Ayo lah Nay, bentar aja kok! Ya... ya..." bujuk Mita yang kini tengah membujuk Naya untuk ikut dengannya ke Mall, setelah jam kuliah mereka habis, dan sekaranglah waktunya.

Karena pagi tadi Mitha sudah kasih tau kalau kemungkinan akan ada pesta yang diselenggarakan koleganya Nathan dan secara tidak langsung itu pasti akan berdampak juga untuknya. Secarakan dia istrinya si manusia es.

Tapi yang diajak malah ogah-ogahan, bikin Mita semakin kesal dengan Naya. Karena tadi pagi sudah membuat dia malu akibat ditegur dengan dosen baru yang rese itu dan sekarang dia malah nyuekin dirinya, lengkaplah sudah kesialannya Mita. Ya salam. Keluhnya

"aku nggak mau, lagian untuk apa juga aku dandan, beli baju atau segala macam tetek bengek masalah pesta. Lagi pula ya aku juga ogah kesana, bikin punyeng ini kepala, ribet juga rame" cerocos Naya kesal dengan Mita yang terus membujuknya untuk pergi ke Mall.

Dikira aku sama kaya cewek alay yang perlu dandan sana dandan sini biar tambah cantik? Sorry ya... aku bukan mereka!

Tanpa menghiraukan temannya yang cerewetnya sudah ngalahin ibu-ibu arisan, mendingan Naya pulang saja dan mengistirahatkan tubuhnya yang terasa remuk akibat jadwal kuliah yang padat.

Kompak benernya bikin hayati lelah hari ini, huffh...

"Eh Nay... tungguin dong, masa asal capcus gitu aja, ninggalin anak cantik sendirian sih! Nay... Naya!" Teriak Mita sambik menyusul langkah Naya yang kini sudah jauh dari tempat berdirinya. Alamajang... masa gini amat sih hidup ku harus punya teman tapi nggak paham kemauan temannya sendiri. Menyebalkan! Lah sekarang malah asal ditinggal gitu aja, ajak kemana kek, atau ajak pulang bareng kek, gitu aja susah banget!.

Setelah perdebatan tidak penting antara Naya juga Mita, kini diputuskan kalau Mita akan berkunjung kerumah sahabat tercintanya itu.

Dengan perasaan dongkol, Naya akhirnya mengijinkan Mitha untuk bertamu kerumahnya yang sekarang.

Mereka berdua pergi dengan menaiki mobilnya Mitha, karena mang Eza yang disuruh pergi duluan oleh Naya.

Kenapa Naya tidak menyetir sendiri? Itu karena Naya terlalu takut untuk hal itu. Sehingga kemana-mana dia selalu diantar orang lain.




🍁🍁🍁
Maafkan typo yang masih banyak bertebaran
ya 😊

Pernikahan DiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang