BAGIAN 7 : TULUS

5.8K 444 26
                                    

.
.
.
.
.
.

Yerin mendengus untuk kesekian kalinya. Ia memandang dengan penuh kekesalan wajah pria yang duduk di salah satu bangku cafe tempat kerjanya. Pria itu dengan seenak hatinya terus-terusan mengikuti Yerin. Yerin sangat kesal. Padahal Yerin sudah jelas-jelas menolak pernyataan cinta pria itu.

" Apa maumu sebenarnya? " Yerin menatap tajam pria bernama Daniel itu. Wajah Yerin sudah tampak merah. Kekesalan wanita bermarga jung itu sudah sampai pada batasnya.

" Berkencanlah denganku " Daniel menjawab dengan nada santai. Pria itu mengedipkan sebelah matanya pada Yerin.

" Oh apa kau lupa? Aku sudah jelas-jelas mengatakan aku tidak tertarik." Yerin tersenyum miring di akhir kalimatnya. Ia hendak pergi akan tetapi tangan Daniel mencekal lenganya.

" Dan apa kau juga lupa? Aku benci penolakan! " Daniel menarik lengan Yerin dan berjalan keluar kafe menuju mobilnya.

" Lepaskann!!!! Apa kau sudah gila hah ?!!!!!!! " Yerin meronta-ronta dengan sekuat tenaga. Ia tidak habis pikir dengan kelakuan Daniel. Apa pria ini sudah gila?. Oh tuhan!!!! Mengapa banyak sekali Pria aneh di sekelilingnya.

" Aku harus bekerja Daniel" Yerin menurunkan nada bicaranya agar Daniel berhenti menariknya dengan paksa. " Lepaskan Aku!!! " Yerin sudah tidak tahan. Dia semakin meronta. Cekalan tangan Daniel serasa sakit di pergelangan tangannya. Ia hampir saja menangis jika tidak ada suara yang tiba-tiba berbicara pada mereka. Pada Daniel lebih tepatnya.

" Lepaskan Dia " Suara itu. Yerin menutup kedua matanya. Ia tidak mau lagi mendengar suara itu. Ia tidak mau bertemu dengan sosok pemilik suara itu.

Daniel menatap remeh lawan di hadapannya. Ia tersenyum penuh kemenangan. " Kalian sudah tidak memiliki hubungan, Kim. Jadi jangan ganggu kami. Dan kembalilah pada Tunangan mu itu. "

Daniel melanjutkan langkah kakinya menuju mobil. Ia semakin erat memegang lengan Yerin. Ia tidak mau kehilangan wanita itu lagi. Ia mengabaikan ringisan wanita itu karna peganganya terlalu kuat.

" Sekali milikku tetap milikku " Taehyung mencekal lengan Daniel keras. Mereka berdua saling menatap tajam satu sama lain. Aura gelap menguap dari keduanya. Yerin yang merasakannya bahkan tidak berani membuka kedua matanya sama sekali. Ia berdoa dalam hati agar tuhan segera mencabut nyawanya.

" Lepaskan tangan hinamu. Aku sedang tidak ingin berkelahi. " suara Daniel memberat. Pria itu sudah sangat emosi. Tapi ia masih bisa menahannya.

" Kau kira aku tidak tau permainan licikmu Kang? Ckckk jangan konyol. Yang hina itu kau" Taehyung semakin memperkuat cekalan tangannya di lengan Daniel. Dia dan Daniel masih sama-sama menatap dengan aura membunuh.

" Kalian kira aku barang! " Daniel dan Taehyung sama-sama menoleh untuk melihat Yerin. Wanita itu menangis. Wajahnya sudah merah padam.

" AKU BUKAN MILIK SIAPA-SIAPA!!! LEPASKAN!!!!" Yerin menyentak lengannya yang di cekal dengan kuat. Wanita itu segera berlari begitu melihat cekalan Tangan Daniel di lenganya terlepas. Dia berlari dengan sekuat tenaga. Yerin tidak memperdulikan teriakan kedua pria yang mengejarnya di belakang. Ia harus segera pergi menjauhi kedua pria itu. Yerin bersembunyi di balik tempat sampah yang berukuran besar. Nafasnya sudah tidak beraturan. Air matanya turun dengan sangat deras. Ia menutup mulutnya dengan kedua tangan agar suaranya tidak keluar. Ia melihat kedua pria itu berlari menjauhi tempat persembunyiannya sambil meneriaki namanya.

***

" SIALAN!!! BRENGSEK!!! " Daniel memukul stir mobilnya. Ia tidak memperdulikan wajahnya yang sudah babak belur. Ia terlibat perkelahian dengan Taehyung. Ia tahu, wajah Taehyung juga sama hancurnya seperti wajahnya. Mereka berdua meninju satu sama lain secara membabi buta.

" Lihat saja Kim. Aku akan menghancurkanmu. " Daniel menghidupkan mesin mobilnya. Ia pergi untuk kembali ke apartermennya. Ia sudah mencoba mencari Yerin, tapi tidak ketemu. Wanita itu entah bersembunyi dimana. Daniel mempercepat laju kendaraanya.

" Sampai mati aku tidak akan menyerah. Tunggu saja Yerin."

***

Yerin mengendap-endap saat akan memasuki rumahnya. Ia berjalan sepelan mungkin agar tidak menimbulkan bunyi apapun. Pakaian yang ia kenakan sudah sangat berantakan. Yerin bersembunyi di balik tempat sampah itu selama empat jam. Ia sangat takut untuk keluar dari tempat itu.

Yerin membuka pintu rumahnya dengan sangat pelan. Sangking seriusnya ia bahkan tidak menyadari Taehyung sudah berada di balik punggungnya. Pria itu menaikan alisnya ketika melihat tangan Yerin begitu bergetar saat akan membuka pintu.

" Apa kau takut padaku? " mendengar suara Taehyung yang tiba-tiba, Yerin memekik terkejut. Wanita itu linglung dan hampir saja jatuh kebelakang jika saja Taehyung tidak menahan tubuhnya.

" Lepaskan " Yerin berdiri. Ia memaki dalam hati ketika menyadari suaranya bergetar. Ia tidak mau memandang mata Taehyung. Jika ia memandangnya maka ia akan kembali terjebak pada pesona pria itu. Ia tidak mau.

" Tatap mataku." Taehyung menarik dagu Yerin agar wanita itu menatapnya. Taehyung mendengus geli ketika melihat Yerin masih memejamkan kedua matanya erat. 

" Untuk apa kau disini! Kita sudah tidak memiliki hubungan! " Yerin menaikkan nada bicaranya. Ia bahkan menaruh kedua lengannya di pinggang agar terkesan sombong. Tapi kedua matanya masih tertutup rapat.

" Buka matamu." Taehyung memerintah dengan suara yang berat. " Jika kau tidak segera menatapku. Maka aku akan mencium bibirmu "

Yerin membuka matanya. Ia memelototi Taehyung. Ia sungguh membenci sikap semena-mena pria itu padanya. " Jangan seenaknya. Aku bukan kekasihmu lagi!" Yerin mengatakanya nyaris berteriak. Ia sungguh membenci pria di hadapnya. Tapi ia juga masih mencintai pria itu. Ia sedikit merona ketika Taehyung mengatakan akan mencium bibirnya.

" Aku tidak perduli. Kau hanya salah paham. Aku sudah tidak bertunangan dengan irene. Kami sudah lama selesai. Percaya padaku Yerin."

" Lalu mengapa kau balas memeluknya? Kau bahkan mengelus rambutnya! tatapanmu mengartikan semuanya. KAU MASIH MENCINTAINYA!! " Yerin mendorong dada Taehyung. Ia menatap pria itu nanar. Matanya menggambarkan bahwa ia sangat kesakitan.  " Aku tahu. Aku hanya pelarian bagimu. Aku hanya menjadi obsesimu untuk menghilangkan rasa sakit hatimu. Aku tahu! Aku hanya wanita malam yang kau gunakan untuk memu----." Perkataan Yerin terputus. Bibir wanita itu sudah dilumat oleh Taehyung. Mata Yerin melotot terkejut. Ia berusaha melepaskan diri. Tapi percuma saja semakin ia berusaha melepaska  diri maka semakin liar hisapan Taehyung di bibirnya. Akhirnya ia pasrah. Ia membalas ciuman Taehyung. Ia menjambak rambut pria itu.

" Aku sungguh mencintaimu. Aku tidak pernah menjadikanmu sebagai pelarian. Aku menyayangi Irene karna bagaimanapun ia masih tetap teman masa kecilku. Terlepas dari statusnya sebagai mantan tunanganku. Aku tidak pernah menduakanmu. Hanya kau yang ada di hatiku. Hanya kau satu-satunya. Percayalah padaku, Yerin." Taehyung menatap Yerin dengan lembut. Pria itu mengelus rambut Yerin. Ia mengusap bibir Yerin yang sudah membengkak akibat perbuatannya.

" Kembalilah padaku, Love. " Yerin menangis. Ia tidak percaya hatinya bahkan  berdebar kuat begitu mendengar panggilan sayang pria itu padanya. Ia merasa kalah. Percuma saja selama sebulan ini dia menghindari pria itu. Kenyataan seakaan menamparnya. Perasaanya pada pria itu tidak berubah. Yerin bahkan masih mencintai Taehyung. Apa yang harus aku lakukan Tuhan?, Yerin berujar dalam Hati. Beri aku petunjukmu.

Yerin menghela napas dengan sangat kuat. Ia menatap Taehyung dengan serius
" Tae aku........"



TBC



Jangan lupa vote dan komennya  ya. Aku cinta kalian 💕

JYerin

"WANITA MALAM" (KTH | JYR) END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang