BAGIAN 14 : POSITIF

5.1K 370 27
                                    

.
.
.
.
.
.

Yerin menatap tak percaya pada testpack yang ada di genggamannya. Dua garis tertera di sana yang menandakan bahwa ia positif hamil. Jauh di dalam lubuk hatinya ia merasa sangat bahagia, tapi ia takut Taehyung belum siap menerima hal ini. seminggu yang lalu Yerin memang bercinta dengan Taehyung tanpa menggunakan pengaman. Stok mereka telah habis dan Taehyung terlalu lelah untuk pergi ke supermarket. Maka dari itu mereka berhubungan tanpa menggunakan pengaman. Yerin tidak menyangka akibat kejadian itu dia langsung hamil. Awalnya ia pikir mual dan pusing yang dialaminya hanya karena kelelahan.

" Bagaimana ini? "

Yerin gelisah. Ia berjalan mondar-mandir di kamarnya. Jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Sudah waktunya berangkat ke cafe tempat ia bekerja. Akhirnya ia memutuskan untuk tidak memberitahu Taehyung dan berjalan keluar Kamar.

" Kerja? "

Yerin menoleh kearah Eunbi. Ia hanya mengangguk menjawab pertanyaan sahabatnya itu. Eunbi berjalan kearah Yerin dan berdiri tepat dihadapan wanita itu.

" Kau kelihatan pucat. Sakit? "

Eunbi meletakkan telapak tangannya di dahi Yerin. Yerin yang melihat sahabatnya Khawatir itu hanya tersenyum lalu menggeleng.

" Mungkin aku cuma kelelahan. Tidak usah khawatir. Seharusnya aku yang khawatir padamu karena melihat kau selalu sendiri dan belum menemukan pacar. "

Eunbi merengut mendengar perkataan Yerin. Gadis bermarga Hwang itu menghentakkan kedua kaki kecil nya. Ia menjulurkan lidahnya-mengejek, dan berjalan meninggalkan Yerin. Yerin yang melihat tingkah kekanakan sahabatnya itu hanya bisa tersenyum. Ia memutuskan untuk tidak memberitahu tahu Eunbi bahwa ia hamil. Ia akan menunggu waktu yang tepat untuk memberitahu kesemua orang bahwa ia hamil.

***

" Terimakasih, kami tunggu kedatangan nya kembali. "

Yerin melayani pengunjung dengan ramah. Ia tetap berdiri tegap walau sebenarnya pusing dan mual tengah melanda. Wanita itu terlihat beberapa kali meremas telapak tangannya untuk menahan rasi nyeri di sekitar area perut. Wajah Yerin terlihat bertambah Pucat.

" Kau tidak apa-apa? "

Joy yang ada disebelahnya menatap Yerin khawatir. Gadis itu membawakan segelas air hangat dan menyuruh Yerin untuk meminumnya.

" Terimakasih. Aku baik-baik saja. Mungkin aku hanya terlalu lelah . "

Yerin mengembalikan gelas itu kepada Joy. Ia berusaha tetap tersenyum walaupun sebenarnya mual yang menyerangnya semakin menjadi. 

" Sebaiknya kita kerumah sakit Yerin-ah, "

Joy memegang lengan Yerin karena dilihatnya wanita itu mulai linglung. Ia terkejut dan spontan menjerit ketika melihat Yerin jatuh tak sadarkan diri.

" Yerin!! "

***

Yerin membuka matanya secara perlahan. Ia melihat bahwa ia sudah berada di kamar rumah sakit. Ia menelusuri pandangan ke segala penjuru kamar dan tidak menemukan siapapun. Tak lama pintu kamar berderit dan seseorang masuk ke dalam kamar.

" Tae? Kau tidak bekerja? "

Taehyung berjalan mendekati Yerin. Pria itu duduk di sebelah kekasihnya. Ia menatap wajah Yerin dengan tatapan dalam.

" Kau hamil. Kau sudah tahu? "

Yerin terkejut mendengar ucapan Taehyung. Ia segera melepaskan genggaman tangan pria itu. Yerin memutus kontak mata mereka dan membalikkan tubuh ke arah yang berlawanan.

" Kenapa tidak memberitahu ku. Apa aku tidak pantas untuk tahu? "

Suara Taehyung memberat. Ia tidak mengerti dengan jalan pikiran kekasihnya itu. Mengapa Yerin tidak mengatakan padanya bahwa wanita itu tengah hamil.

" Love, lihat aku. Mengapa tidak memberitahu ku? "

Yerin berbalik dan menatap Taehyung takut-takut.

" Aku takut kau belum siap untuk punya anak denganku. Aku takut kau tidak akan menerima nya. "

Suara Yerin memelan . Pandangannya jatuh ke arah perutnya yang masih rata. Ia terlalu takut untuk menatap wajah Taehyung. Ia terkejut ketika tiba-tiba Taehyung memeluknya.

" Kenapa kau berfikiran seperti itu? Bahkan ketika aku diberitahu oleh dokter bahwa kau tengah hamil, aku hampir saja memeluk dokter itu. "

Taehyung terkekeh di akhir perkataannya. Ia kembali ke posisi duduk dan memaksa Yerin untuk bertatapan dengannya.

" Maafkan aku, Tae. Aku tidak bermaksud jahat. Aku hanya takut kau belum siap. "

Taehyung tersenyum lembut mendengar perkataan kekasihnya itu. Ia mencium dahi Yerin lalu turun ke bibir merah wanita itu.

" Sekarang kita harus bekerjasama untuk menjaga Taehyung kecil ini. Aku tidak mau mamanya jatuh sakit seperti ini lagi. "

Yerin tersenyum geli mendengar perkataan Taehyung. Ia mencubit lengan pria itu dan membuat sang kekasih meringis kecil.

***

" Aku dengar Yerin tengah hamil. "

Taehyung menoleh kearah Irene. Wanita itu tiba-tiba masuk keruang kerjanya dan duduk di kursi tamu. Taehyung hanya bergumam kecil menjawab pertanyaan Irene.

" Aku akan pergi ke London. "

Taehyung menghentikan kegiatan menandatangani berkas-berkas kerja ketika mendengar perkataan Irene.  Ia berjalan kearah Irene dan duduk di depan wanita itu.

" Mengapa? "

Taehyung bertanya. Ia menatap Irene dalam. Bagaimanapun ia menyanyangi Irene sebagai seorang sahabat. Ia tidak mau alasan Irene pergi adalah karena dirinya.

" Aku ingin mencari kehidupan baru. Lagipula disana aku memiliki sahabat. Dan jangan pernah berfikir aku pergi dari sini karena kau menolak ku. "

Irene berkata dengan nada judes andalannya. Taehyung hanya tersenyum lembut mendengar perkataan wanita itu. Ia mengacak rambut Irene. Mereka berdua berpelukan sebagai salam perpisahan.  Setelah itu Irene keluar dari ruangan Taehyung.

" Jika kau berfikir aku pergi karena patah hati maka kau benar. Aku selalu mencintaimu dan akan tetap seperti itu. "

Irene berdiri di depan pintu masuk ruangan kerja Taehyung. Ia tersenyum sedih. Irene menghela nafas lalu pergi berjalan meninggalkan ruangan Kerja Taehyung.


TBC

Jangan lupa vote dan commentnya gaess ^^

Salam cinta

JYerin





"WANITA MALAM" (KTH | JYR) END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang