Chapter 10

1.8K 131 6
                                    

Chanyeol memarkirkan motornya di depan sebuah rumah mewah yang terlihat begitu luas dan besar, ia tak sendiri di belakangnya ada seorang namja mungil yang baru saja resmi menjadi kekasihnya sekitar beberapa jam yang lalu.

Namja itu, Baekhyun segera turun dari atas motor milik Chanyeol dan memandang takjub ke arah rumah tersebut. Mata sipitnya berbinar-binar dengan pandangan yang tak pernah lepas dari rumah mewah milik sang kekasih.

Chanyeol menggandeng tangan si mungil dan mulai melangkahkan kaki mereka memasuki rumah mewahnya. Baekhyun tak henti-hentinya berdecak kagum atas keindahan di dalam rumah tersebut. Dari design interiornya, lukisan dinding yang di pajang dengan rapi, patung-patung dan gucci yang memenuhi sudut ruangan besar tersebut juga tak luput dari pandangan Baekhyun membuat lelaki mungil itu ingin sekali menyentuhnya namun Baekhyun cukup sadar diri ia tak mungkin bertingkah semaunya di rumah orang lain.

Chanyeol di sampingnya hanya tersenyum geli memperhatikan si namja mungil yang tak henti-hentinya menunjukkan wajah menggemaskan membuat Chanyeol tidak tahan untuk tidak mencium pemuda manis tersebut.

"Sudah lihat-lihatnya ?" Suara Chanyeol menghentikan kegiatan Baekhyun membuat lelaki mungil itu menoleh ke arahnya.

"Ah, hehe.. Rumahmu sangat bagus Chanyeol" Ucap Baekhyun dengan cengiran lebarnya membuat mata indahnya melengkung seperti bulan sabit. Mata sipit yang telah berhasil menjerat Park Chanyeol yang terkenal dingin dan cuek.

"Ayo kita masuk ke kamarku" Chanyeol pun menarik lengan Baekhyun menuju kamarnya yang berada di lantai dua.

Sesampainya di kamar, iris bening milik Baekhyun lagi-lagi berbinar melihat isi kamar Chanyeol. Ruangan ini bahkan tiga kali lebih luas dari kamar miliknya. Belum lagi fasilitas lengkap seperti televisi, dvd, kulkas, rak camilan, dan satu set Playstasion yang berada di dalam kamar tersebut membuat siapapun akan merasa betah bila berada disana.

"Rumah mu sepi, kau sendirian di rumah ?" Tanya Baekhyun ketika sudah selesai dari acara melihat-lihatnya.

"Tidak, ada beberapa maid yang bekerja di sini"

"Kemana orangtua mu ?" Tanya Baekhyun penasaran.

Chanyeol menyedikkan bahunya acuh, "Keluar kota urusan bisnis"

Baekhyun menganggukan kepalanya, Chanyeol pasti merasa cukup kesepian tinggal di rumah sebesar ini sendirian walaupun ada beberapa maid yang menemaninya namun tetap saja lelaki itu kesepian karna jauh dari orang tuanya. Kira-kira seperti itulah pemikiran seorang Byun Baekhyun.

Namja mungio itu mendudukkan bokongnya di pinggir ranjang king size milik Chanyeol, mata puppynya memperhatikan Chanyeol yang saat ini sedang membuka seragamnya di hadapan Baekhyun membuat ABSnya yang telah terbentuk itu terpampang dengan jelas di hadapan Baekhyun dan berhasil membuat pipi gembil si lelaki yang lebih mungil merona, ia pun menundukkan kepalanya karena malu. Memangnya apa yang ia pikirkan ?

Chanyeol yang melihatnya hanya menampilan smirk di wajah tampannya, sepertinya ia ingin menggoda kekasih mungilnya.

Si lelaki bertelinga peri itu pun berjalan ke arah Baekhyun tanpa mengenakan baju, hanya celana seragamnya yang masih melekat di kaki jenjangnya. Ia duduk di samping Baekhyun dan menarik dagu si namja mungil agar mau menatapnya membuat Baekhyun harus menahan nafasnya sejenak karena jarak wajahnya dan wajah Chanyeol yang hanya berjarak beberapa senti saja.

"Pipimu merona ?" Ucap Chanyeol dengan nada jailnya, Baekhyun reflek menyentuh kedua pipinya.

"Ti-tidak, aku tidak merona" Sangkal Baekhyun.

"Tapi aku lihat pipimu memerah, kau sakit ?" Ucap Chanyeol dengan santainya namun dengan nada mengejek dan setelahnya ia mendapatkan sebuah cubitan maut dari sang kekasih membuat pemuda tinggi itu meringis sambil memegangi lengannya.

Go or Stay Here (CHANBAEK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang