32: Menjaga Hati

2.1K 464 197
                                    

"Andai akhirnya kau tak juga kembali,Aku tetap sendiri menjaga hati"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Andai akhirnya kau tak juga kembali,
Aku tetap sendiri menjaga hati"

"Andai akhirnya kau tak juga kembali,Aku tetap sendiri menjaga hati"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepanjang perjalanan Daniel tak ada hentinya curi pandang ke arah gadisnya. Garis lehernya, bahunya, lekuk kakinya, dan begitu terus seperti lingkaran setan.

Damn. Daniel ingin terjun bebas saja rasanya. Ibaratnya itu seperti ada suara Minhyun di pundak kanannya mengulang-ulang wejangan terakhirnya untuk Daniel seperti kaset rusak. Lalu ada Hyunbin di pundak kirinya yang kerap berteriak 'sikat! Sikat! SIKAT!!'.

Masalahnya si sikat sikat ini loh yang lebih dominan. Duh, mana sekarang gadisnya sedang tertidur pulas. Daniel sudah seperti rubah licik yang air liurnya menetes kesana-kemari melihat mangsanya lengah. Shit!

Fokus, Daniel.

Lihatlah ke depan. Ada jalanan beraspal melintang luas di depan sana. Itu berarti dirinya sedang dalam kewajiban untuk fokus menyetir, bukannya malah memandang seorang gadis cantik yang sedang terlelap bagai bidadari kelelahan di sebelahnya.

Iya ... Gadis cantik. Berparas dewi. Yang sialnya makin gentar menyekap hati Daniel. Argh! Seharusnya semalam ia langsung tidur saja tanpa perlu meladeni pesan tolol dari si setan Hyunbin itu! Pikiran gelapnya yang sudah lama terkubur rapi seakan-akan bangkit lagi gara-gara argumen konyol Hyunbin semalam.

'Sikat lah, bro! Icip-icip lebih awal dikit nggak ada salahnya, lah. Toh nantinya bakal jadi istri lo juga, bakal muhrim lo juga. Iya nggak?

Intinya Hyunbin itu masih saudara jauhnya jin ifrit.

Memutuskan untuk berkomat-kamit segala bentuk kalimat tahlil, jantung Daniel akhirnya berangsur stabil dan ia pun bisa kembali fokus pada jalanan. Ingat kata-kata Minhyun, belum halal. Ingat juga kata-kata ayahnya, cucu tanpa istri berarti siap-siap saja dilempar ke Sungai Siak.

"Ugh..." Daniel tersentak saat Zena bersuara, mengira gadisnya akan bangun.

Tapi ternyata Zena hanya berbalik ke samping dan olala! Sepasang mata Daniel langsung disuguhi pandangan menyegarkan berupa punggung mentah seorang Zena.

Selengean ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang