16: Kencan Yang Tertunda (Lagi)

2.1K 467 48
                                    

"Ayo kawan kita bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo kawan kita bersama. Menambal tembok di kelas Minhyun. Ambil semenmu, ambil kuasmu. Kita bekerja 'tuk pujaan hati."

DANIEL memandang sosok gadisnya yang baru saja diculik tepat di depan matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DANIEL memandang sosok gadisnya yang baru saja diculik tepat di depan matanya.

Lagi-lagi si Donghan-Donghan itu. Siapa sebetulnya anak itu? Kenapa dia jadi sering muncul di dekat Zena? Dan kenapa Zena terlihat nyaman sekali dengannya?

"Dik Yuli..." panggil Daniel. "Itu... barusan... siapa sih?" tanyanya dengan senyum penuh paksa.

Yuli tak kunjung menjawab.

"Dik Yuli...?" Daniel memberanikan diri untuk mendekati Yuli. Dan ternyata anak itu sibuk tersenyum dengan mata berbinar-binar ke arah perginya motor si Donghan-donghan barusan.

Daniel menyipitkan matanya. Ia sadar dirinya baru saja diabaikan oleh salah satu fan terberatnya. Wow, sepertinya si Donghan-donghan ini wajib diwaspadai.

Daniel menarik napas dalam-dalam sebelum menepuk punggung Yuli. "Dik Yuli! Ngelamun aja!" tegurnya sambil cengengesan palsu.

Yuli pun akhirnya menoleh.

"Emang siapa sih barusan? Kok diliatinnya ampe begitu banget?" tanya Daniel.

Bukannya menjawab, Yuli malah senyam senyum penuh malu. Bahkan pipi dan telinganya mulai memerah.

"Ganteng yah mas? Dia itu first love aku mas..." jawab Yuli dengan cengiran tak berdosanya.

Daniel memasang senyum garing.

Oke. Daniel tidak peduli soal itu. Yang paling penting adalah apa hubungan laki-laki itu dengan Zena-nya. Jangan sampai mereka punya hubungan lebih dari teman karena itu akan betul-betul mengusik hati Daniel.

Tapi bagaimana cara mempertanyakannya kepada Yuli tanpa membuat gadis itu curiga akan ketertarikannya pada Zena?

"Oh gitu ... Jadi, kalian bertiga udah kenal lama?" tanya Daniel se-santai mungkin.

Fiewh, good job Daniel.

Yuli mengangguk dengan semangat. "Dulu tuh pas SMP Zena 'kan sering banget digoda cowok, mas, apalagi sama mas-mas yang suka nongkrong di pinggir jalan. Lah 'kan aku sama Zena sama-sama cewek, jadi kita suka sama-sama takut. Untung aja selalu ada Donghan yang jagain Zena. Duh, kalo ngga mah..."

Selengean ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang