14: Hati Yang Berbinar - binar

2.4K 517 44
                                    

"Lihatlah sebuah titik jauh di dalam hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lihatlah sebuah titik jauh di dalam hati. Makin lama, makin jelas, bentuk rupanya. Itulah cinta Daniel yang sedang membara. Asapnya yang putih mengepul di udara."

DANIEL kembali menekuni berkas-berkas kantornya ditemani Ong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DANIEL kembali menekuni berkas-berkas kantornya ditemani Ong. Sudah lewat 5 hari sejak kencannya dengan Zena, dan sekarang mereka jadi lebih dekat.

Well, lebih dekat di sini dalam artian Zena sudah mulai menurunkan frekuensi layangan tangannya dan sorotan tajam matanya ketika Daniel menggodanya. Dan gadis itu sudah mulai membiarkan Daniel lama-lama menatapnya di atap sekolah selama ia berkutat dengan pr-pr dari Pak Minhyun, yang sebetulnya karena ia tak sadar juga ada Daniel di situ.

Maka dari itu juga setiap bel istirahat selesai berdering, Zena selalu loncat kaget melihat Daniel sudah duduk di sebelahnya dengan mata yang menyipit akibat senyumnya yang sangat lebar. Sedangkan si naif Daniel mengira keterkejutan Zena terjadi karena gadis itu gugup melihat wajah tampannya dari dekat.

Oh, ya Tuhan. Daniel ... Daniel.

Dan bagaikan matahari, senyum Daniel makin terang saja tiap harinya.

Pihak yang paling patut dikasihani di sini tentu saja Ong. Bagaimana Ong bisa tenang saat ia sedang menyampaikan hal penting, bosnya bisa tiba-tiba cengengesan lalu memukul-mukul pundaknya dengan pipi dan telinga yang merona, seperti gadis SMA yang baru pertama kali jatuh cinta. Dan satu-satunya kata yang bisa mengembalikan akal sehat bosnya adalah 'Anda Group'.

Seperti sekarang ini, Ong kembali mengeluarkan jurus ampuhnya tersebut.

"Pak, ini persetujuannya dari Anda Group, loh. Harus di-acc sama bapak sekarang. Ngga enak kalo sampe ditanyain, Pak."

Betul saja. Cengengesan di wajah Daniel langsung hilang. Dan si bos seketika membetulkan letak duduknya sembari mengambil pena untuk membubuhkan tanda tangan.

"Kenapa kamu baru bilang sekarang? Cepet bawa kemari. Ada berapa lagi yang harus saya review?"

Ong tersenyum penuh arti. Kalau sudah begini bolehlah sekalian diselip dokumen-dokumen lain yang sudah menumpuk dan menunggu acc, tapi si bos enggan melihat karena terlalu sibuk kesemsem dengan Zena. Lagi pula, si bos tak akan terlalu memperhatikan selama Ong bergerak cepat.

Selengean ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang