Q.16 : Queen

13K 689 160
                                    

Definisi dari Ratu bagi Jiyong adalah dia akan melakukan segalanya — apapun itu, seseorang yang ia perlakukan dengan spesial tanpa meminta balasan apalagi pamrih, dan tugas utamanya adalah membahagiakan orang itu.

Selesai mengadakan konser keduanya di Gocheok Sky Dome, dimana konser itu merupakan konser terakhir sebelum ia wajib militer. Jiyong menyempatkan diri untuk berhenti di YG. Melihat keadaan di depan YG, Jiyong berharap mobil Rolls Royce-nya tidak mengundang perhatian.

Jiyong membiarkan Taehee yang menyetir, memanggil Lalisa yang ia minta sejak jauh-jauh hari untuk datang ke YG sebelum pergantian tahun.

Jiyong untuk kesekian kalinya mengecek aroma tubuhnya, mandi keringat selama konser membuatnya khawatir. Meski ia sendiri menyangsikan punya aroma tubuh yang buruk, mengeceknya tidak apa-apa. Ini momen penting yang tidak boleh meninggalkan kesan buruk.

Jiyong menyentuh dada kirinya, merasakan detak jantung yang sama berdebarnya saat melihat lautan warna kuning saat di stadium beberapa menit yang lalu.

Jiyong menengok keluar jendela begitu melihat gadis berambut brown yang disanggul mendekat kearah mobil. Lalisa memakai mantel tebal dan langkahnya sedikit berlari masuk ke dalam mobil. Jiyong menggeser tubuhnya untuk memberikan Lalisa lebih banyak ruang.

"Aku tidak bisa lama oppa, aku dan yang lainnya sudah buat acara."

"Aku tahu, aku juga hanya sebentar. Ada acara after party."

"Jadi kenapa oppa ada disini?"

"Besok harinya."

"Hari apa?"

"Tradisi Dispatch."

Jiyong selalu suka dengan ekspresi wajah Lalisa, gadis itu mengekpresikan sesuatu dengan sangat baik. Membuat Jiyong selalu merasa apa yang ia katakan ditangkap dengan baik walau balasan gadis itu selalu kebalikannya.

"Itu benar-benar akan terjadi?"

"Ya, aku sudah memastikannya. Orang Dispatch menghubungiku sebelum foto itu disebar seperti bagaimana kasusmu dulu dengan Bambam, kali ini aku membiarkannya."

"Oppa tidak harus melakukan sejauh ini."

Jiyong melepaskan beanie yang ia gunakan, "Aku harus melakukannya. Aku tidak punya banyak waktu, Lisa. Aku akan wajib militer bulan Februari, selama aku menunggu hari itu tiba. Aku tidak ingin memikirkan banyak hal dan ingin menikmati waktu sendiri."

Jiyong meletakkan telunjuk di depan bibir saat melihat Lalisa ingin buka suara. "Sebentar lagi hari bahagia Youngbae, kau bukan satu-satunya yang khawatir denganku. Semua orang disekitarku sudah sangat cerewet. Aku mungkin kelihatan kuat tapi ada banyak hal yang menganggu pikiranku. Yang membuatku stress dan kau bisa melihat hasilnya dari berat badanku."

"Hey, jangan memasang wajah sedih." Jiyong membelai poni Lalisa, "Aku selemah itu tapi aku bisa mengatasinya. Ah, sial, aku tidak punya banyak waktu," maki Jiyong ketika melihat Taehee memberinya sinyal dengan menunjuk jam tangannya dari luar.

"Bagaimana aku bisa tidak sedih oppa? Aku menambah beban pikiran oppa."

"Tidak, berita itu hal kecil dan aku bisa mengabaikannya. Aku hanya ingin kau percaya denganku dan membuat itu terjadi dalam waktu singkat, hanya ini."

"Aku percaya dengan oppa."

"Yang kurasa dan kulihat tidak seperti itu," Jiyong tersenyum simpul. "Ini bukan hal yang besar dan aku menyuruhmu kesini bukan untuk mengatakan ini."

QUEEN (DONE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang