Menjadi penyanyi di YG adalah kesulitan tersendiri. Para penyanyi di YG tidak bersaing dengan penyanyi lainnya dari agensi lain tetapi mereka bersaing dengan diri sendiri untuk bisa membawakan lagu terbaik mereka di depan Produser Utama dimana disini adalah Yang Hyunsuk.
Bukan hal yang baru mengetahui penyanyi di YG butuh waktu yang lama untuk sekedar mengeluarkan satu single baru. Semua itu membawa stress tersendiri, betapa ada begitu banyak grup baru diluar sana yang debut. Penggemar yang tidak bisa menunggu lebih lama yang kemudian mengganti mengidolakan grup baru sementara di dalam gedung YG para penyanyi tidak berhenti berusaha untuk menciptakan lagu baru yang bagus untuk dirilis.
Lalisa tidak benar-benar tahu apa yang dirasakan grup para pria di YG tetapi ia sudah sering melihat bagaimana Jiyong, Seungyoon dan Hanbin keluar dari studio di pagi hari seperti zombie. Para leader akan sangat sensitif saat-saat deadline untuk memberikan lagu baru yang akan dinilai pantas atau tidak pantasnya dirilis oleh Yang Hyunsuk.
Untuk Jiyong, Lalisa melihat perubahannya selama bertahun-tahun. Pengalaman Jiyong membuatnya lebih baik daripada Seungyoon dan Hanbin.
Lalisa meringis dan menggaruk kepalanya melihat Chanwoo yang sekarang dimarahi oleh Hanbin karena melakukan kesalahan gerakan. Jangan berharap Lalisa akan menolong Chanwoo karena ia sudah pernah mencobanya yang berakhir dirinya diusir.
Ia bisa saja Princess-nya YG tetapi kehormatan itu hanya berlaku disaat-saat tertentu. Sisanya, Lalisa tetap dapat omelan, di-bully, dan kadang-kadang di-siksa.
Wajah Chanwoo berubah pias, lelah yang bukan hanya fisik. Pria besar tukang jahil itu sekarang lebih terlihat seperti anak kecil yang ketakutan.
Kasihan. Lalisa mengingat Youngbae ada di ruangan Yang Hyunsuk - entah membicarakan apa karena Youngbae sudah agak lama disana. Tidak ada salahnya meminta bantuan kepada Youngbae, Lalisa bukan hanya kasihan kepada Chanwoo tetapi juga pada Hanbin. Pria itu... terlalu stress.
Lalisa paham, Hanbin terlalu banyak pikiran sejak lagu terakhir iKon keluar yang sama sekali tidak masuk ditangga musik bahkan lima puluh besar. Salah. Sempat masuk tapi tidak bertahan lama. Setelah itu iKon kembali ke Jepang tanpa melakukan aktivitas yang banyak di negara sendiri.
Tidak ingin membuang waktu, Lalisa mengirimkan pesan singkat kalau Youngbae tidak sibuk dan ada waktu untuk mampir.
Pesan Lalisa tidak dibalas namun lima menit kemudian, Youngbae muncul dengan senyuman ramah. iKon yang masih sibuk latihan - yang tidak memperdulikan baju mereka sudah basah akan keringat - otomatis menghentikan kegiatan mereka. Menoleh untuk menyapa sambil memberi hormat.
Ternyata Youngbae datang tidak dengan tangan kosong, dibelakangnya, manager Youngbae membawa banyak bungkusan plastik dan menaruh ditengah-tengah ruangan.
"Ayo makan," Youngbae menawari dengan ceria. "Setelah kalian membersihkan diri atau setidaknya mengganti baju."
Lalisa tersenyum mendengarnya, ia bergabung duduk dengan Youngbae dilantai. Sebagai satu-satu seorang perempuan, Lalisa membuka kotak-kotak yang berisi ayam goreng dan mengambil cup gelas YG.
iKon yang kebingungan untuk beberapa saat tersadar dan buru-buru menuju tas masing-masing untuk mengambil pakaian ganti.
"Gumawo oppa," bisik Lalisa kepada Youngbae.
Youngbae mengedipkan sebelah matanya, "Hyunsuk hyung juga menyuruhku kesini. Kami sudah lama mendengar kabar iKon, Seungri akan mampir dekat-dekat ini."
"Aku senang mendengarnya oppa," ucap Lalisa sungguh-sungguh. Gangguan mengenai Jiyong dan dirinya sudah tenggelam dalam grup kakaotalk berganti kata-kata penyemangat untuk iKon.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN (DONE)
أدب الهواة[Sekuel YG PRINCESS] "i treat you like a queen, but what are we?" - jiyong