Q.9 : Brown Hair

9.6K 805 121
                                    

Inspirasi.

Lalisa mendapatkan inspirasi untuk mengganti warna rambutnya setelah menonton berita lama soal Katty Perry yang potong rambut pasca putus dari Orlando Bloom.

Meski Rose dengan polosnya bertanya kesamaan potong rambut dan ganti warna rambut dimana kecuali itu sama-sama rambut kemudian bertanya mengenai apakah Lalisa baru putus cinta sampai mau ganti warna rambut lagi.

Setelah mengabaikan semua pertanyaan Rose, disinilah Lalisa. Menatap pantulan dirinya di cermin, rambut berwarna brown. Ia tersenyum, menyukai penampilan barunya.

Berbeda dengan Jisoo dan Jennie yang melihatnya, rambut Lalisa hanya mengingatkannya pada rambut pria yang dihindari gadis itu. Keduanya saling lirik, nasi sudah jadi bubur, rambut Lalisa sudah berubah warna dan tidak ada yang bisa dilakukan kecuali diam.

"Aku mau ke studio Teddy oppa, unnie."

"Oh? Ya, hati-hati."

"Unnie kenapa? Tidak cocok denganku?"

"Cocok."

Lalisa menatap curiga Jisoo dan Jennie tapi dua unnie-nya tidak mengatakan apa-apa kecuali tersenyum tipis. Ia berusaha mengabaikannya, manager oppa sudah menunggunya di depan. Lalisa melangkah dengan cepat, kesenangan sendiri akan datang lagi ke studio Teddy.

Lalisa menyapa setiap staff yang berpapasan dengannya — yang membalas sapaannya dengan heran. Ia memahaminya, seminggu ini ia menghilang setelah berita itu dan ia datang kembali dengan penampilan baru seraya tersenyum lebar. Mereka hanya tidak tahu, Lalisa tidak bermasalah dengan siapapun kecuali dirinya sendiri.

"Oppaaaaaaa!" Lalisa berteriak begitu masuk ke studio Teddy, mengalahkan volume musik EDM yang sedang diputar. Ia menunduk untuk memeluk pria yang sedang tiduran diatas sofa tersebut.

"Lisa-yaa." Teddy membalas pelukan Lalisa, mengganti posisinya menjadi duduk dan menyuruh Lalisa untuk duduk disampingnya.

Teddy memperhatikan Lalisa, "Rambut baru?"

Lalisa menyentuh kepalanya, tersenyum lebar dan mengangguk. "Bagaimana oppa? Cocok?"

"Cocok tapi dalam rangka apa?"

"Tidak dalam rangka apa-apa, mau saja."

"BlackPink House?"

Lalisa membulatkan matanya, menepuk kedua pahanya. "Astaga! BlackPink House!"

"Jangan bilang kau lupa soal itu?"

"Aku lupa, sudah lama sejak terakhir pertemuan dengan crew JTBC, oppa."

"Kupikir kau ganti penampilan karena itu, jadi bukan. Lalu karena apa?"

"Aku sudah bilang tidak dalam rangka apapun, oppa."

Teddy menyentuh rambut Lalisa, "Brown, hum?"

Lalisa mengangguk, mengagumi rambutnya sendiri dengan memeganginya. Lalisa berdiri untuk mengganti musik EDM yang berputar dengan alunan gitar dan piano yang lembut. Lalisa memejamkan matanya untuk menikmati alunan demo lagu Teddy yang tersimpan begitu banyak di komputer.

"Kau membuatku khawatir, selama seminggu susah sekali dihubungi tapi melihatmu sekarang jauh lebih baik dengan penampilan baru. Khawatirku menguap," ujar Teddy. Masih memperhatikan Lalisa yang berdiri bersandar pada ujung meja dengan mata terpejam. Ia menyukai apapun warna rambut Lalisa namun untuk yang satu ini... Teddy merasa berbeda.

"Aku tahu dengan bagaimana cerewetnya oppa."

"Kau sudah memutuskan?"

QUEEN (DONE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang