Q.2 : Really Really

15.7K 995 142
                                    

🦋🦋🦋🦋🦋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🦋🦋🦋🦋🦋

Lalisa membuka matanya perlahan, melihat sekitar lalu bangun dengan terkejut. Ini bukan kamarnya.

Ah, dia ketiduran. Masih di studio Teddy.

"Kau sudah bangun?"

Suara serak di dekatnya membuat Lalisa sadar bahwa ia tidur dipangkuan Jiyong. Sepertinya Jiyong juga tertidur melihat matanya yang memerah dan suaranya yang agak serak.

"Berapa lama aku tidur oppa?"

"Tiga-empat jam, mungkin. Teddy hyung bilang kau latihan sampai subuh kemarin."

"Ya," Lalisa melirik paha Jiyong. Oppa-nya itu sudah kurus dan kepalanya yang berat menindisnya disana selama tiga jam. "Maaf, oppa. Ini pasti sakit."

Jiyong yang sepenuhnya belum begitu tersadar, terjengit kaget dengan Lalisa yang tiba-tiba menyentuh pahanya dan memijitnya disana.

"Ngg, ti-tidak apa-apa. Lebih baik jauhkan tanganmu, Lis."

"Tidak apa-apa, oppa. Aku pintar memijit."

Jiyong menahan napasnya, apa Lalisa tidak sadar dengan apa yang ia lakukan?

"Bukan soal kau pintar memijit atau tidak, tanganmu... god!"

Lalisa menghentikan pijitannya tetapi tangannya masih diatas paha Jiyong, hanya matanya yang memberikan sorot tidak mengerti kepada pemilik paha yang disentuhnya.

"Mumpung aku masih bisa menahannya, lebih baik cepat-cepat jauhkan tanganmu."

Lalisa mengangkat tangannya dari paha Jiyong, ia masih tidak mengerti. Anggotanya yang lain selalu memintanya untuk memijit mereka karena pijitannya yang baik dan memberikan rasa rileks. Lalisa hanya ingin membantu Jiyong merasa rileks yang pahanya ia tindis selama tiga jam atau mungkin lebih.

Jiyong akhirnya bisa bernapas lega, ia menggelengkan kepalanya untuk mengusir semua pikiran-pikiran kotor. Teddy benar, ia harus mulai mengurangi me-like foto-foto seni di instagram. Teddy yang pergi dan meninggalkan mereka berdua sama sekali tidak membantu.

Setelah menjernihkan pikirannya, barulah Jiyong menatap Lalisa yang masih memberikan tatapan tidak mengerti.

"Sentuhanmu punya efek besar, kau tahu?"

Lalisa menggeleng polos, efek baru bangun membuatnya tidak bisa mencerna baik pertanyaan Jiyong. Sementara Jiyong sudah tidak tahan melihat wajah baru bangun Lalisa dengan rambut yang berantakan. Siapa bilang wanita akan terlihat jelek saat baru bangun tidur? Lalisa tampak mengagumkan.

QUEEN (DONE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang