Ch.5

11.3K 839 9
                                    

Helena Pov

Ada rasa iri dan benci saat kulihat undangan pernikahan Nara.
Kukira kita senasib ternyata dia lebih beruntung dari aku.

Ya awalnya aku mengira begitu karena dia terlahir dikeluarga yg pas pasan sepertiku, bedanya orang tua Nara menyayanginya sedangkan orang tuaku tidak begitu peduli padaku.

Kuakui Nara sangat cantik bahkan tanpa riasan sekalipun itu juga yg membuatku iri.
Sedangkan aku? Aku harus memoles wajahku dengan make up dan aku juga sudah beberapa kali melakukan operasi plastik namun hasilnya tak membuatku puas.

Semenjak pindah kemari, dad dan mom selalu bertengkar karena ekonomi hingga akhirnya mereka berpisah.

Aku ikut mom menetap disini sedangkan dad kembali ke amerika.

Mom sakit keras terpaksa aku menjual keperawananku pada seorang pengusaha saat usiaku 18 tahun demi mengobati mom.

Sayang sekali, aku terlambat..
Mom pergi untuk selamanya...

"Dammit!"

Kepalaku sakit ketika memori pahit itu datang dipikiranku.

Itu memang pahit, namun hidupku sekarang lebih pahit lagi. Mau tak mau aku harus menjajakan tubuhku pada para hidung belang dan menjadi simpanan beberapa pria bangkotan demi bertahan hidup.

Sebenarnya jijik sekali ketika tangan² tua itu menyentuh tubuhku namun aku bisa apa?

Kalau tidak begitu, aku tak akan hidup dan berakhir lebih miskin.

Kuraih korek api yg tak jauh dari nakas lalu membakar undangan dari Nara.

"Sorry Nara, We Not Bestfriend Anymore.."

Author Pov

Pernikahan Nara dan Yoongi digelar mewah, resepsi dan pengucapan janji suci berlangsung bersamaan.

Hampir sepanjang hari keduanya berdiri menyambut tamu, Nara juga melirik sana sini berharap Helena datang namun gadis itu malah mendapat pesan kalau sahabatnya tidak bisa datang.

"Hhh Helena.." lirih Nara sedih.

"Sayang.. ini malam pertama kita." Bisik Yoongi

Nara melotot sembari melayangkan cubitan ke lengan suaminya itu.

"Jangan macam² Min Yoongi!" Geram Nara.

Sedangkan Yoongi hanya tertawa pelan dengan reaksi Nara.

Akhirnya acara berakhir, Nara bernafas lega dengan cepat ia kabur lebih dulu dari Yoongi.

Sampai dikamar ia langsung melepas gaun putih panjangnya, melempar high heelsnya asal dan ke kamar mandi secepatnya.

Setelah selesai ia langsung memakai piyama beruntung tadi sore ibu Nara sempat kembali ke rumah mengambil beberapa bajunya kalau tidak sudah dipastikan dia tak menggunakan apa² malam ini.

Dengan semangat Nara membanting tubuhnya ke atas ranjang king size bersprai putih itu lalu menarik selimut sampai leher.

Nara ingin memejamkan mata, tetapi semuanya hancur ketika Yoongi datang lalu menindihnya.

"Yya!!!" Kaget Nara saat melihat Yoongi sudah berada diatasnya.

"Nara.. ayo ini malam pertama kita.." ujar Yoongi lalu menelusupkan kepalanya ke leher Nara.

"Yo-- Yoongi tung-- tunggu dulu.." Nara berusaha mendorong Yoongi namun sia² malah pria itu kini mengecupi lehernya sehingga membuat Nara kegelian.

"Nghh Yoongi.. Yoongihh" desah Nara dan membuat Yoongi semakin bersemangat menghisap lehernya.

"Ahh Yoongi.. YOONGI!" Teriak Nara sambil menjambak rambut Yoongi hingga mereka kini bertatapan.

"Kenapa sayang?" Tanya Yoongi sambil memanyunkan bibir.

"Kau belum mandi."

Yoongi Pov

Aku sudah sangat bernafsu apalagi Nara mendesahkan namaku, itu membuatku senang.

"Ahh Yoongi.. YOONGI!" Teriak Nara.

Aku kaget bukan main saat dia menjambakku hingga kecupanku lepas dan kini kami saling bertatapan.

"Kenapa sayang?" Aku manyun² kecewa ke arah Nara.

"Kau belum mandi."

Sial, aku belum mandi terpaksa aku bangkit dari atas tubuh Nara.

"Handukmu sudah didalam Yoongi." Ucap Nara dengan suara sumbang.

"Terima kasih sayang, aku mandi dulu ya. Kamu jangan tidur duluan!" Rengekku pada Nara.

"Iya."

Aku melangkahkan kaki ke kamar mandi, dan kulirik Nara sebentar.

"Ya! Jangan tidur sayang!"

"Ish Bawel amat sih! Udah sana mandi!"

Iya juga sih kenapa aku tiba² bawel begini? aku sudah masuk kamar mandi karena penasaran ku intip lagi Nara.

"Nara jangan tidur astaga!"

"MANDI MIN YOONGI JANGAN BACOT TERUS BAWEL!" teriak Nara kesal.

"Ehehe oke oke.."

Akhirnya aku mandi kilat, pakai sabun yg banyak, sikat gigi, bilas secepatnya setelah selesai aku keluar kamar mandi hanya dengan memakai handuk.

Dengan pelan aku berjalan ke arah ranjang.

"Sayang." Panggilku

"Nara..?" 2 kali

"Nara? Sayang?"

"Zzzzzzzzzzttttt"

Bukannya sahutan mesra yg kudapat malah sebuah dengkuran dari Nara. Aku hanya mengacak rambut dan terkekeh pelan.

"Hhh mungkin belum hari ini dia terlihat lelah sekali, selamat tidur istriku." Ujarku lalu mengecup lembut kening Nara.





TBC

My Bad Husband ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang