Yoongi Pov
Aku tau dia masih sakit hati dengan apa yg kulakukan, tapi itu bukanlah kemauanku itu semua adalah rencana licik Helena dia tiba2 datang dan menarikku lalu menciumku secara paksa.
Demi tuhan hanya Nara yg ada dihatiku.
Aku terus mengikuti Nara sejak 3 jam yg lalu tepat saat ia kembali pulang.
"Astaga Yoongi, sudah kubilang mandi dulu sana." Tegurnya.
"Aku takut kamu pergi lagi Nara.."
Kupeluk dia dari belakang, kuhirup aroma tubuhnya yg selalu memabukkanku. Sial, rasanya aku tak bisa hidup tanpa Nara disisiku.
Ia berbalik dan menatapku, tangannya mengulur lalu mengelus pipiku.
"Yoongi, aku tidak akan kemana mana lagi. Ayolah dulu mandi sana." Ucapnya dengan nada lembut.
"Tap-- tapi aku--"
Nara menciumku hingga aku tak bisa melanjutkan kata2ku, semenit kemudian ia melepas ciumannya dan menarik pelan tanganku.
"Ayo ke kamar mandi sekarang."
Author Pov
Nara yg sudah kehilangan akal mau tak mau harus menarik tangan Yoongi ke kamar mandi.
Habisnya pria itu berantakan sekali dan bau badannya sudah hampir membuat Nara ingin pinsan.
'Padahal hanya beberapa jam kutinggal sudah seperti ini bagaimana kalau sebulan? Sepertinya ucapan Hoseok benar kalau Yoongi sangat mencintaiku.' Batin Nara.
Akhirnya mereka sampai dikamar mandi, dengan sigap Nara membuka kemeja putih dan celana Yoongi.
"Kamu seperti anak kecil Yoongi." Nara mendengus kesal.
Nara berbalik meletakkan kemeja dan celana Yoongi ke dalam keranjang, namun tiba2 Yoongi sudah memeluknya dari belakang.
"Yoongi?"
"Jangan pergi lagi.." bisik Yoongi lalu mencium telinga Nara.
Nara menggigit bibir menahan desahannya, tangan Yoongi yg tadi berada dipinggangnya kini telah berpindah tempat ke dada ranum Nara.
"Sssh Yoongi jangan..."
"Ini karena kau meninggalkanku tadi."
Dengan cepat Yoongi melucuti semua yg melekat ditubuh Nara sehingga gadis itu polos, selanjutnya Yoongi memeluk Nara dan menyudutkannya ke dinding.
Desahan demi desahan lolos dari mulut keduanya, semua terjadi begitu saja dan Nara terbuai oleh apa yg dilakukan Yoongi.
"Yoongi... ak aku tidak kuat lagi.. ahh.." cengkraman Nara melonggar pada bahu Yoongi.
"Sebentar lagi sayang.. nghh..." Yoongi menahan pinggang dan kaki Nara.
"Mhhh... cepatlah.."
Nara Pov
Yoongi melengguh panjang ketika pelepasannya tiba, dia menumpahkan semuanya didalam rasanya hangat sekali.
Tubuhku lemas, bahkan rasanya aku ingin roboh. Namun Yoongi menahannya dan mendekapku kedalam pelukannya.
"Bisakah kau jangan melakukannya disini? Aku yg tersiksa Yoongi!" Protesku.
"Aku tidak tahan melihatmu melepas kemeja dan celanaku." Jawab Yoongi.
"Ya tapi jangan disini juga, kakiku kram tau!" Rengekku.
"Iya iya maaf, lain kali akan kulakukan dikamar hehehe.." balasnya sambil tertawa pelan.
Setelah selesai kami mandi bersama, ia membalut tubuhku dengan handuk dan menggendongku ke kamar.
"Mau ronde berikutnya?" Tawar Yoongi sambil menyeringai.
"Nih ronde berikutnya!" Dengan kesal kutimpuk Yoongi dengan bantal.
Dia hanya tertawa dengan apa yg kulakukan, tanpa peduli dengannya aku langsung memakai pakaianku.
"Sayang kau berganti baju disini?"
"Hm." Jawabku singkat.
"Seorang Kim Nara yg dulu menolakku kini Live ganti baju didepan mataku dia--"
Belum selesai Yoongi melakukan siaran konyolnya, aku sudah menimpuknya lagi dengan bantal.
"PAKAI BAJUMU MIN YOONGI!" Bentakku kesal.
"Iya iya siap nyonya.." Yoongi berbalik lalu memakai bajunya.
"Punya suami kok ngeselin banget, untung sayang." Gumamku.
Author Pov
Nara kini berhasil menjadi dokter disalah satu rumah sakit swasta diseoul, awalnya Yoongi menawarkan bantuan agar ia diterima dirumah sakit ternama namun Nara menolaknya.
Ia ingin melakukan semuanya dengan kemampuan yg ia miliki.
"Jam berapa kamu pulang sayang?" Tanya Yoongi lewat telefon.
"Mungkin jam 5 nanti."
"Baikklah aku akan menjemputmu, Sampai bertemu nanti sore."
Telefon terputus, Nara tersenyum riang karena suaminya menyempatkan waktu untuk menjemputnya.
Jarang2 Yoongi begini karena ia semakin sibuk mengurus perusahaan milik keluarganya yg kini semua berada dalam kendali Yoongi.
"Yo,dokter Nara akhirnya kita satu rumah sakitt!!" Seru Hoseok.
"Hoseok? Kau juga dokter disini?" Tanya Nara tak percaya.
"Iyep, oh sudah masuk waktu makan siang. Mau bareng?" Tawar Hoseok.
"Oke deh."
Nara mengiyakan ajakan Hoseok dan pergi bersamanya, mereka tak menyadari bahwa ada sepasang mata mengawasi mereka dari kejauhan.
"Lihat saja, jika waktunya tiba akan kuhancurkan lagi kau Nara.."
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Husband ✔
Fanfiction[END] Kita tidak akan pernah bisa melupakan orang yang kita cintai bukan? Apalagi dia adalah cinta pertama kita. -Nara Prev : My Hot Suga 17.08.2017