Ch.16

8K 634 15
                                    

Author Pov

"Kita sudah sampai." Hoseok mengusap pipi Nara.

"Maaf aku ketiduran Hoseok." Ucap Nara sambil mengerjapkan mata.

Sejak berlari dari kantor Yoongi, Nara menangis pada Hoseok.
Hoseok sangat sedih dan sakit melihat gadis yg dicintainya menangis, Hoseok membawa Nara jalan2 agar gadis itu merasa lebih baik.

Karena merasa lelah menangis Nara-pun tertidur saat diperjalanan.

Nara tersenyum tipis dan memandang sekelilingnya.

"Wahh Myeong-dong, aku sangat ingin kemarii" ucap Nara bersemangat.

"Iya, ini akan sangat menyenangkan
Nara." Hoseok tersenyum lebar menunjukkan susunan gigi putihnya yg rapi.

Myeong-dong yang ramai adalah area perbelanjaan yg penuh dengan merek2 mode internasional, departement Store mewah dan tak lupa pula dengan jajanan lokal maupun dari luar.

Nara dan Hoseok Mulai berkeliling disana sambil menikmati beberapa jajanan lokal dan minuman.

Kesedihan diwajah Nara kini telah tergantikan dengan sebuah senyuman yg lebar.

Nara seakan melupakan rasa patah hatinya sesaat.

Ia meluapkan semuanya dengan makan dan menikmati suasana disana, bahkan ada pertunjukan drama komedi disana sehingga Nara tertawa lepas saat menontonnya.

"Aku takut kamu melupakan bagaimana caranya untuk tertawa." Hoseok tersenyum lebar.

"Kamu baik sekali Hoseok, terima kasih." Ucap Nara tulus.

Nara meneguk minumannya dan melihat kearah Hoseok.

"Aku selalu baik dengan gadis manapun, aku adalah pencinta wanita." Ucap Hoseok sambil mengedipkan sebelah matanya dan cengengesan ke arah Nara.

"Ahahaha dasar kau ini." Nara terkekeh mendengar ucapan Hoseok

"Terima kasih telah memujiku Nara , jadi kamu mau kemana setelah ini? apa kamu ingin terus berlari atau menghadapi Yoongi Hyung? apa kamu bersedia menceritakan apapun yang membuatmu menangis tadi siang?" Hoseok memandang lembut kearah Nara.

ia siap menjadi pendengar yang baik bagi Nara.

"Orang tuaku memang mengenal keluarga Yoongi, tapi tidak denganku. Aku tidak tau apa2 tentangnya Hoseok. Umm kudengar Yoongi itu suka mempermainkan wanita apa Helena pernah dipermainkan olehnya?" Jelas Nara

Nara mengarahkan pandangannya ke arah Hoseok.

"Apa yang kamu katakan Nara?" Hoseok menatap Nara dengan tatapan penuh tanya.

"Kamu satu2nya wanita yang dicintai Yoongi Hyung. Kata siapa Yoongi Hyung mempermainkan wanita? Malah sebaliknya dia takut pada wanita baru tau kan?" Ucap Hoseok yg membuat Nara mengangguk pelan.

"Aku sempat takut juga kalau Yoongi Hyung itu gay.
Selama aku mengenalnya, dia tidak pernah memiliki seorang kekasih. padahal wajahnya tampan tapi ya gitu dingin. Aku bahkan takut saat kami harus tidur bersama, aku bisa ternoda kalau dia menggerayangi tubuhku." Lanjut Hoseok sambil terkekeh pelan.

Nara ikut terkekeh bersama dengan Hoseok.

"Rasa khawatirku akhirnya lepas, Setelah Yoongi hyung mencari tau tentang dirimu dia banyak berubah." Hoseok tersenyum tipis.

"Berubah?"  Nara menatap penuh tanya ke arah Hoseok.

"Ya, dia sering tersenyum dan tidak kaku lagi bahkan dia sempat kurang ajar kan padamu sebelum menikah?" Hoseok terkekeh pelan.

"Jangan di ingatkan lagi please, dia terlihat menyeramkan saat itu." Balas Nara sebal mengingat waktu itu Yoongi langsung meraba tubuhnya.

"Yoongi hyung hanya mencintaimu, aku sangat yakin itu Nara." Lanjut Hoseok.

Nara menarik nafas panjang dan menghelanya.

"Yoongi berciuman dengan Helena tadi siang, ciuman itu tidak terlihat terpaksa Hoseok.. Apa kamu yakin dia mencintaiku?" Nara mengigit bibir bawahnya dan berusaha menahan rasa perih dihatinya.

Hoseok membulatkan mata saat mendengar perkataan Nara.

"Pasti ada alasan dibalik ciuman itu Kamu harus hati2 dengan Helena, dia tidak sebaik yang kamu pikirkan selama ini Nara. Aku antar kamu pulang sekarang." Hoseok melanjutkan perkataannya dan mencengkram kedua lengan Nara.

"Kita tidak akan pernah bisa melupakan orang yang kita cintai bukan? Apalagi dia adalah cinta pertama kita.." lirih Nara.

"Memang sakit saat mengingat hal yg terjadi tadi siang.. aku berusaha melupakannya namun tetap saja tidak bisa.. cintaku sudah terpelosok jauh kepada Yoongi.. disisi lain aku masih terluka dengan perbuatannya itu Hoseok.." Nara menghela nafas panjang.

"Maka dari itu, ayo pulang dan selesaikan masalahmu dengan Yoongi Hyung." Balas Hoseok sambil menyentuh kedua pundak Nara.

Nara Pov

Akhirnya aku sampai didepan rumah besar yg selama 5 bulan ini kutempati, aku menghela nafas lelah dan melangkahkan kakiku untuk masuk kedalam.

Baru saja aku memegang handle pintu tiba2 aku mendengar suara barang pecah begitu nyaring dari dalam.

Tanpa buang waktu aku langsung membuka pintu dan masuk, suasana didalam begitu gelap mencekam.

Aku melangkah pelan dan mendapati Yoongi menenggelamkan wajahnya pada kedua tangan yang dilipatkannya diatas meja.

Ia tidak menyadari kehadiranku di ruangan ini.

"Yoongi..." panggilku mendekat ke arah Yoongi dan mengelus punggungnya.

Yoongi mengangkat wajahnya saat mendengarkan suaraku tiba2 ia memeluk pinggangku dengan erat.

"Maafkan aku Nara.. maaf aku menyakitimu lagi, tetapi ini semua tidak seperti yang kamu pikirkan, hanya kamu yang ada dihatiku, hanya--"

"Ssssttt.. jangan katakan apapun, aku ingin seperti ini. hanya sebentar." Ucapku sambil menepuk punggung Yoongi yang bergetar.

Kupeluk dia dengan erat, lagi2 jantungku berdetak cepat saat didekatnya.

Mungkin tidak semua apa yang kulihat tadi siang adalah kebenaran, namun tetap saja sakit saat mengingatnya.

"Mandilah Yoongi, kamu sangat berantakkan." Perintahku lalu melepaskan pelukan dan membuang beberapa botol wine yg terletak diatas meja kedalam tempat sampah..

"Aku masih ingin melihatmu Nara.." lirih Yoongi.

Yoongi mengikuti setiap langkahku.

"Sudah berapa botol wine yang kamu minum Yoongi? apa kamu mau mati muda? Kamu mau buat aku jadi janda huh?" Aku mendengus kesal.

sudah delapan botol wine kosong yang kubuangnya kedalam tempat sampah.

"Beberapa botol wine itu tidak bisa membuatku mengalihkan pandanganku dari pintu dan menunggumu untuk pulang kerumah ini. Aku membutuhkanmu Nara, aku mohon jangan tinggalkan aku lagi..." lirih Yoongi menatap sedih kearahku.

"Jangan pernah membuat hal yg membuatku sakit hati Yoongi, jika kamu melakukannya lagi aku tak akan pernah kembali padamu." Aku menatap tajam kearah Yoongi.

Hatiku masih terasa sakit saat mengingat apa yg dilakukan Helena dan Yoongi tadi siang.

"Maafkan aku Nara... itu bukan keinginanku, aku mencintaimu."

Yoongi berjalan ke arahku dan ia menarikku kedalam pelukkannya.

"Sebaiknya kamu mandi dulu ih bau Yoongi!" Aku mendorong pelan dadanya.

"Kamu belum memaafkanku Nara?" Yoongi menatapku sendu.

Aku menghela nafas panjang.

"Apa kamu akan mudah memaafkan jika melihatku berciuman dengan pria lain Yoongi?" Tanyaku sedikit sarkas.

Dia menunduk sedih tidak menjawab ucapanku.

"Hhh aku memaafkanmu.."

Tbc

My Bad Husband ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang