Nara melangkah masuk rumah dengan eskpresi bingung, kemudian Ia duduk disofa sambil merenung.
"Aku harus lebih bersyukur lagi.. karena berkat Yoongi kini aku dan keluargaku hidup nyaman.."
Sebuah tangan memegang pundaknya, Nara lagi² kaget dengan ulah Yoongi.
"Yya jangan membuatku kaget terus Yoongi!"
"Hahaha iya maaf." Yoongi duduk disebelahnya.
"Kenapa kau sudah pulang? Apa pekerjaanmu sudah selesai?" Tanya Nara dan menatap ke arah Yoongi.
"Hum yeah, kemasi barang² mu sayang kita akan pergi ke jepang."
"Hah? Jepang? Ngapain kesana?" Nara membulatkan mata mendengar ucapan Yoongi.
"Honeymoon, kau juga ingin kesana kan? Mengunjungi tempat² yg kau lihat dikatalog?"
Yoongi tersenyum manis ke arah Nara.
"Tap tapi bagaimana dengan kuliahku??"
"Aku sudah mengurusnya, sekarang kau kemasi barangmu oke!"
Yoongi Pov
Belum pernah aku melihat Nara sesenang ini, dia mengemasi bajunya dan juga bajuku sambil tersenyum.
"Kau mau bawa berapa baju Yoongi?" Tanya Nara.
"Hmm samakan saja dengan jumlah bajumu sayang." Jawabku.
"Baiklah."
Dia melanjutkan pekerjaannya, aku mendekat dan memeluknya dari belakang hmm sepertinya dia sudah tidak kaget lagi.
"Nara.."
"Iya?"
"Sebenarnya aku tak ingin memberitau ini tapi sepertinya kau harus mengetahuinya."
"Tentang apa itu Yoongi?" Nara menoleh sedikit ke arahku.
"Helena, sahabatmu itu bekerja sebagai wanita malam. Terserah kau mau percaya atau tidak tapi aku benar² bertemu dengannya saat diajak ke bar oleh Jimin dan Hoseok."
Kaget, begitulah Nara. Ekspresi tak percaya terlihat jelas diwajahnya ia tak membalas penjelasanku dan melanjutkan kegiatannya.
"Nara maaf.."
"Kamu tidak salah Yoongi, untuk apa meminta maaf?"
Dia berbalik dan kini kami saling bertatapan.
"Aku tau harus bagaimana Yoongi, aku akan menasehati Helena agar dia berhenti bekerja seperti itu."
Oh tuhan terima kasih kau menciptakan wanita sebaik Nara, aku sangat beruntung bisa menikahinya walau dengan cara yg sedikit memaksa.
"Ya, mungkin kalau kau yg menasehatinya dia akan mendengarkan."
Aku mengulurkan tangan dan mengelus pipinya tiba² dia meraih tanganku yg ada dipipinya.
"Yoongi, apa kau benar² mencintaiku?"
"Tentu saja Nara, demi tuhan aku mencintaimu.. apa aku terlihat berpura pura huh?"
Nara Pov
Aku menatap dalam mata Yoongi, dan tidak terlihat kebohongan disana. Dia bersungguh sungguh dengan ucapannya.
Dia mencintaiku.
"Yya jangan menangis.."
Aku tidak sadar air mataku menetes begitu saja karena sangat bahagia, Yoongi mengusap pelan air mataku dan meraihku kedalam pelukannya.
"Yoongi.."
"Hm iya?"
"Pegang ucapanmu baik²!"
"Iya sayang, aku pegang ucapanku baik². Hanya kamu yg ada dihatiku."
Aku lega mendengarnya, dengan begini aku bisa membuka hati padanya.
Author Pov
Ke esokan harinya Nara menyempatkan diri mengunjungi apartemen Helena sebelum pergi ke jepang.
Ia sudah menekan bel berkali kali namun tak ada jawaban.
"Helena kemana?" Nara mulai risau.
Ia memilih pergi dari sana dan ketika ia sampai di lantai bawah akhirnya Nara bertemu dengan Helena.
"Helena, syukurlah" Nara memeluk sahabatnya itu.
"Kenapa kau kemari? Bukankah kau harus kuliah?" Tanya Helena datar.
"Aku sudah ijin kok, oh iya apa kita bisa bicara sebentar?"
"Boleh,Ayo ditaman depan saja." Ajak Helena dan Nara mengikutinya.
Mereka duduk berdekatan namun suasananya canggung sekali.
"Helena.. aku sudah tau apa pekerjaanmu.." lirih Nara.
"Oh, lalu kau mau apa?"
"Helena, kumohon berhentilah bekerja seperti itu dan mencari pekerjaan lain.." Nara menatap Helena penuh harap.
"Kau ingin aku berhenti?"
Nara mengangguk cepat.
"Kalau begitu, berikan Yoongi padaku.."
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Husband ✔
Fanfiction[END] Kita tidak akan pernah bisa melupakan orang yang kita cintai bukan? Apalagi dia adalah cinta pertama kita. -Nara Prev : My Hot Suga 17.08.2017