Dia gak buruk. Dia cuma perlu di ajarkan untuk menjadi baik.
-Inara.
↓
↓
↓"Papa lo-
"Gue cuma anak Mama!"
Naufal membuang muka, "Iye-iye lu cuma anaknya Tante Linsy. Om Gary cuma bantu nyolokin."
"Nyolokin apa?" pertanyaan polos itu terlontar bernada lugu.
Ketiga cowok itu menatap pada Inara yang menimbrung dengan raut muka penasaran. Algi cengo, sedang Naufal sudah terkikik geli.
"Jangan ngomong yang gak-gak lo!" peringat Algi menoyor pipi Naufal.
Naufal menoyor balik, "Sok manis lu bege!"
"Emang dasarnya aja ni cewek begok!" semprot Galins membuat Inara mencebik.
"Baju lo ganti sana! Amis!" Galins berujar ketus.
"Ini juga darah kamu, kok." timpal Inara dan Galins lebih memilih diam. Kepalanya pusing sekarang.
"Duh... Inara, lu mesti bersabar mulai sekarang buat ngerawat bayi singa ini." ucap Naufal dramatis, "Jangan sampai lu emosi abis itu kasi dia makan pake racun tikus."
"Berisik lo! Fuck!" kesal Galins melemparkan kotak obat yang terletak di nakas.
"Eh obatnya!" Inara kembali memungut obat-obatan yang berceceran di lantai, di bantu oleh Algi yang tersenyum melirik gadis polos di hadapannya.
••••••
PART DIHAPUS DEMI KEPENTINGAN PENERBITAN
Oke fix! Cukup segini dulu. Bakal next kalau dapet bintang minimal 15 deh 😢
Rabu 26 desember 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Light By You ✔
Dla nastolatkówPINDAH KE KARYAKARSA! Menjadi sasaran bullying dari si biang masalah seperti Argalins bukanlah keberuntungan bagi Inara. Rupanya, menarik telinga cowok itu secara tiba-tiba mengantarkan si gadis super polos pada hal-hal paling menyebalkan dalam hid...