Aldrich’s POV.
March 25th,
9.40 AMTok tok
“Come in” kataku malas.
Saat pintu terbuka, aku melihat seseorang yang kucoba hindari beberapa hari terakhir. Seorang perempuan yang tidak pernah melihat keberadaanku.
Aletta. Aku tidak membencinya, sama sekali tidak. Aku hanya kecewa. Kukira semua yang kulakukan padanya, membuat dia menyadari keberadaanku, maksudku, menyadari perasaanku yang melebihi batas teman.
Bagaimana aku tidak mencintainya? Aku dan ia bersama sejak masuk taman kanak-kanak. Aku sudah tahu seperti apa ia, bahkan hingga masalah keluarganya. Aku yang selalu ada di dekatnya, menolongnya, menghiburnya. Bukan aku ingin mendapat balasan, aku hanya ingin ia tahu bahwa aku mencintainya.
Tapi kenyataan membuatnya rumit.
“Uh-uhm Aldrich” suara nya yg lirih membuyarkan lamunanku. Aku hanya memberi nya tatapan –ada apa?-
“Aku hanya ingin meminta maaf.”
“Atas dasar apa kau meminta maaf?”
“Aku berpikir, kau marah karena aku tidak ikut pulang bersama mu tempo hari.” Katanya sambil menundukkan kepala.
Bodoh.------------------------
I need ur votes, maybe comments:'

KAMU SEDANG MEMBACA
Regret. || GC🐾
Fanfiction"Jangan menyesal, sudah terlambat, sangat terlambat." a Greyson Chance's love story. I know it's weird, but u can try. ;feb/7/18