Aletta’s POV.
April 27th,
23.31 PMDia masih belum membuka matanya. Apa yang terjadi padanya? Apakah ia baik-baik saja? Ibunya hanya mengatakan ia kelelahan, sangat lelah, sehingga belum membuka matanya dari 2 hari yang lalu.
Aku sangat merasa bersalah, aku jarang menemuinya setelah apa yang terjadi terakhir kali di rumahnya. Ia terlihat amat sangat marah. Kukira ia memang sengaja menjauhiku. Sehingga aku belum mengatakan kalau aku sangat bahagia bersama Darren, kepada sahabatku ini.
Saat aku melihatnya duduk di bangku taman, dan terlihat sedang melamun, aku ingin menghampirinya, bertanya kabarnya, dan bertanya apakah ia baik, namun aku ingat ia sepertinya tidak ingin aku temui.
Aku merasakan tangan yang sedang ku genggam perlahan bergerak. Mata si pemilik tangan mulai terbuka. Rasanya aku ingin berteriak tapi tidak bisa.
“Al..” kataku
Ia hanya mengerjapkan matanya.
“Aldrich” Ucapku sekali lagi.
Namun, ia memalingkan wajah. Ia sangat marah.
Aku tidak tahu apa-apa, sungguh.[Gosh, i’m not ready when she knows now.] – Aldrich
[He’s okay, i know, i wish.] – Aletta
![](https://img.wattpad.com/cover/135926109-288-k745305.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret. || GC🐾
Fanfiction"Jangan menyesal, sudah terlambat, sangat terlambat." a Greyson Chance's love story. I know it's weird, but u can try. ;feb/7/18