Author's POV.
Same day,
10.05pm
Sebenarnya, Aldrich sudah terbangun setengah jam setelah Aletta tertidur. Namun, Al tidak ingin membangunkan Aletta. Yang Aldrich lakukan adalah mengusap puncak kepala Aletta sambil melamunkan apa yang harus ia katakan pada Aletta, jika sebentar lagi ia akan pergi.
Aldrich menyayangi Aletta, kedua setelah keluarganya. Ia tidak rela jika Aletta bersama Darren. Yang ia inginkan adalah, Aletta bersamanya. Tapi kenyataan yang ada tidak bisa menyatukan mereka.
Aletta menggerakan kepalanya, sepertinya ia terbangun. Aletta mendongakkan kepalanya pada Al sambil ternganga. Ia lantas berdiri dan menyentuh wajah Aldrich, seolah ia tak percaya jika Al sudah bangun.
Aldrich yang melihatnya terkekeh. Sedangkan, Aletta yang melihat Al terkekeh semakin menunjukkan rasa tak percayanya itu. Ia lantas mencubit pipinya.
"Hey, hentikan princess haha" Aldrich yang melihat Aletta berusaha menghentikan apa yang dilakukan Aletta.
"A–al, kau sadar? B-barusan kau tertawa? Kau sudah ti-tidak marah lagi?"
Aldrich merentangkan tangannya seraya berkata, "Kemarilah, Marshall"
Aletta mengahambur ke pelukan Aldrich sambil menangis. Aldrich? Sekuat mungkin ia menahan tangisnya, ini sangat menyakitkan.
"Kau berbohong, kau membohongiku. Aldrich Kyle Anderson. Ini menyakitkan, ini menyedihkan. Aku sahabat yang buruk. Katakan Al, seberapa banyak aku menyakitimu? Ayo, katakan. Aku—
"—aku menyesal, Kyle. Aku sangat menyesal, jangan tinggalkan aku."
"Ak—aku tidak bisa, Aletta. Maaf. Aku tidak bisa menjanjikan apapun lagi padamu. Aku tidak memiliki kesempatan lagi—
"JANGAN BERKATA SEOLAH KAU AKAN PERGI, ANDERSON!" Aletta yang terkejut dengan perkataan Aldrich melepas pelukannya.
"Aku memang akan pergi, maafkan aku, aku tahu Mama sudah memberitahukan nya padamu, Mama juga tahu tidak ada lagi kesempatan. Don't regret, it's too late, Marshall. Keep your tears, because your tears can't change anything." Aldrich berkata dengan berat hati sambil mengusap air mata Aletta yang jatuh.
"I'm sorry, i know it's late, i'm sorr—
Brakk
"No, don't! Don't hurt Aletta, Schwarzenegger! I told you!" suara Mam Elin terdengar samar dari luar saat pintu kamar terbuka. Menampilkan sosok yang tampan dan berkharisma tinggi namun sangat dibenci Aletta.
Orang itu langsung menarik tangan Aletta dengan kasar menuju keluar. Aldrich berkali-kali memanggil namun tidak dihiraukan.
-----------------------------------
Uhm, hi?
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret. || GC🐾
Fanfic"Jangan menyesal, sudah terlambat, sangat terlambat." a Greyson Chance's love story. I know it's weird, but u can try. ;feb/7/18