preview chapter
Jika saja Gaara tidak ingin meruntuhkan image coolnya, pasti dia sudah mengorek-ngorek kuping karena tidak percaya dengan pendengarannya sendiri. Apa katanya tadi? Nii-chan? Kenapa panggilan Naruto untuk Itachi bisa seakrab itu? Adakah sesuatu yang Gaara lewatkan tentang Naruto dan Itachi selama dia mengurus sahabatnya?
"Baiklah-baiklah, tapi hentikan dulu tatapan itu, kay?" ujar Itachi menatap kearah lain agar tidak menyerang Naruto yang berani memancing hasratnya -karena ini bukan saatnya untuk itu- sedangkan si pirang itu hanya balas nyengir hingga matanya menyipit.
"Sudah malam dan aku harus mengantarmu pulang, berbahaya jika kau dibiarkan sendiri."
Seketika Naruto cemberut, dia tidak terima dengan perkataan Itachi yang secara tidak langsung mengatainya orang lemah yang tidak bisa jaga diri. Naruto pernah bertarung dengan pria ini saat hari pertama berada di Konoha, apa Itachi tidak ingat? Selain itu dia juga jago karate adapun dia pingsan karena kejahilan Sai yang tidak tanggung-tanggung itu karena dia shock. Siapa yang tidak panik jika sebuah pisau diarahkan tepat pada urat lehermu?
"Tidak bisa!"
Gaara yang dari awal sudah terbakar api cemburu membantah dengan suara lantang, refleks menarik tangan Naruto kearahnya. Beberapa saat kemudian salah tingkah sendiri mendapati Itachi menoleh terkejut dengan ekspresi tidak percaya.
"Ekhm..."
Chapter 15
.
.
.
.
"Maksudku kau tidak bisa mengantarnya karena rumah kalian berlawanan arah. Biarkan aku yang mengantar Naruto."
"Tidak masalah, aku bisa mengantarnya bahkan sampai pintu kamarnya." Bibir Itachi berkedut, ia menarik Naruto ke dalam pelukannya.
"Bukan itu, kau yang tidak tidur dua hari berturut-turut pasti mengantuk. Bisa celaka menyetir dengan keadaan seperti itu."
Tubuh Naruto terhuyung saat Gaara menarik lengannya. Twich besar bermekaran di dahi Naruto, menandakan bahwa dia mulai jengah dengan sikap kekanakan dua dari tiga orang yang katanya pangeran es di Konoha. Apa jadinya jika fans mereka mengetahui tingkah mereka sekarang yang seperti anak kecil berebut boneka untuk minum teh?
Itachi menggeram lalu merampas Naruto dari Gaara. Sekali lagi si pirang ditarik seperti sebuah barang jualan yang sedang diskon 50%. "Itu benar! Tapi kami bisa pakai taksi. Kau pikir aku akan mengalah begitu saja?" ia menggerak-gerakkan jari telunjuknya ke kiri dan kekanan dengan wajah yang menyebalkan di depan Gaara yang tingginya hanya sepelipis Itachi, "No..no..no.. Gaara.."
"Gah.. kau ini.."
"HENTIKAN KALIAN BERDUA!"
Teriakan merdu Naruto berhasil membuat kedua tangan Gaara yang hendak meraihnya berhenti di udara sedangkan Itachi melongo dengan tampang -yang tanpa sengaja dibuat- idot. Itu benar-benar menjatuhkan harga diri Uchiha yang setinggi gunung Himalaya. Yang benar saja, mau ditaruh dimana marga kebanggaannya itu? Uchiha-Tidak-Pernah-Melongo!
Hingga beberapa detik kemudian. Naruto tertawa renyah untuk meredakan suasana. Ia tidak bermaksud berteriak seperti tadi, mengagetkan dua orang di depannya. Jujur Naruto merasa sangat jengkel di perlakukan seperti itu. Berani taruhan? Jika bukan Itachi dan Gaara yang menarik-nariknya, pasti rumah sakit ini sudah menjadi tempat turnamen karate
KAMU SEDANG MEMBACA
ENMYTI✅
ФанфикAntara permusuhan dengan pertengkaran kanak-kanak. Mana yang lebih kau pilih? SASUNARU. GAANARU. ITANARU. Warning : ada sedikit perubahan pairing! HANYA BERISI CHAPTER 8 - 25 CHAPTER 1 - 7 ADA DI FANFICTION.NET