AN : Sorry for misstypo #Grin
CHAPTER 16
Gaara menepati janjinya dimana ia mengatakan akan mengajak Naruto ke suatu tempat. Tetapi tidak seperti yang ia bayangkan bahwa pemuda jade itu bersamanya akan pergi ke taman bermain atau tempat kencan romantis, melainkan-
Shappire Naruto berkedip beberapa kali saat menatap sebuah bangunan yang -sepertinya- sedang direnovasi yang menjulang di depannya. Tidak ada perkerja seorang pun disini. Ia kemudian beralih menatap Gaara, Naruto terkejut saat tiba-tiba pria itu menggenggam tangannya, menyeretnya mengintari bagunan tersebut.
Sebuah rumah sederhana dengan hiasan natal di pintu masuk terdapat di belakang bangunan tadi. Gaara mengetuknya dan tak lama pintu terbuka. Seorang bocah mengintip malu-malu dari celahnya. Ketika matanya menemukan sosok Gaara, ia tersenyum lebar dan berterik dengan mata berbinar.
"Onii-chan!!"
Ia memeluk kaki Gaara kemudian teriakan lain datang setelahnya. Kerumunan bocah lima tahun menyerbu Gaara hingga pemuda jade jatuh terduduk. Sebuah senyuman lebar tergambar di wajahnya. Naruto menaikkan alis tidak percaya.
"Onii-chan kemana saja? Kenapa minggu kemarin tidak datang?"
"Maaf. Ada banyak tugas yang harus nii-chan selesaikan."
"Too bad~ padalah kami sudah menunggu untuk makan besar bersama yang hanya dimasak Rose Marry setahun sekali."
"Gomenne."
Gaara hanya tersenyum ketika mereka menunundukkan kepala kecewa. Ia tidak sepenuhnya berbohong tentang tugas sekolah. Banyak sekali yang harus ia lengkapi setelah beberapa hari mengurus sahabat baiknya.
"Apa itu?" seorang anak menyeletuk, menunjuk bungkusan yang berada di tangan kiri Gaara. Pemuda jade menyerahkannya pada bocah yang semula membukakan pintu untuknya.
Mereka bersama memandang bungkusan plastik tersebut. "I-ini.... apa ini untuk kami?"
Gaara mengangkat salah satu sudut bibirnya, tersenyum miring. "Of course. Take it kids."
"Sangkyu onii-chan!" teriak mereka serentak. "..dan WOW! Ada banyak sekali disini!"
Masing-masing mendapatkan satu. Mereka sangat menyukai hadiah yang diberikan Gaara. Sekarang Naruto mengerti kenapa pemuda jade menghentikan mobilnya di depan toko mainan dan memborong seperempat isinya saat perjalanan kemari. Diam- diam Naruto tersenyum dan itu tidak luput dari pandangan Gaara.
"Kau suka mereka?" tanya Gaara, jadenya lebih hangat, tidak seperti hari-hari sebelumnya.
Naruto menganggukan kepala. Ia senang berada di sini karena ia menyukai anak-anak.
Tujuan Gaara mengajaknya kesini karena ia ingin menunjukkan bagaimana cara berbagi kebahagiaan, ketempat dimana banyak anak malang yang memiliki hidup sederhana tanpa orang tua. Ia ingin meyakinkan pada Naruto bahwa ia benar-benar cinta padanya, dan tidak semua orang kaya menghabiskan uang mereka untuk hal-hal yang tidak berguna dan hanya memuaskan diri sendiri. Ada beberapa dari mereka yang menghabiskan kekayaan untuk orang-orang yang lebih membutuhkan.
"Saat aku berpikir untuk apa aku balapan dan berusaha keras memenangkannya. Aku sudah punya uang yang lebih dari cukup yang dikirimkan ibu dan ayah setiap bulan."
Gaara dan Naruto duduk di beranda. Menikmati teh hangat buatan Rose Marry. Wanita tua yang mengurus semua anak-anak disini sendirian. Naruto berpikir betapa beratnya pekerjaan wanita itu, tetapi wajahnya sama sekali tidak menampakkan lelah. Ia bilang ketika melihat keceriaan anak asuhnya, itu sudah memberikan tenaga yang cukup untuk hidup lebih lama. Mereka berbincang singkat sebelum wanita itu harus ke dapur, memasak sesuatu untuk makan malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENMYTI✅
FanfictionAntara permusuhan dengan pertengkaran kanak-kanak. Mana yang lebih kau pilih? SASUNARU. GAANARU. ITANARU. Warning : ada sedikit perubahan pairing! HANYA BERISI CHAPTER 8 - 25 CHAPTER 1 - 7 ADA DI FANFICTION.NET