Ini adalah pertama kalinya Naruto ke disney, walau diusianya yang sekarang si pirang itu bukanlah anak-anak lagi namun tingkahnya tak jauh beda dengan bocah pada umumnya. Ia berbinar saat matanya menangkap banyak pernak-pernik tokoh-tokoh kartun kesukaannya, memborong sesuka hati hingga Sasuke nyaris kehabisan uang. Yeah, asalkan Narutonya bahagia, tak apa.
"A-akan kuganti," Naruto menunduk, ia menyesal tidak bawa uangcukup.
Sasuke menepuk puncak kepala Naruto, "Tidak perlu." Katanya sembari tersenyum.
Naruto mematung sesaat, Sasuke seratus kali lebih tampan saat tersenyum, apalagi saat dilihat dari dekat seperti sekarang.
Tunggu! Terlalu dekat.
Naruto memejamkan mata saat Sasuke memiringkan kepalanya, ia bisa mencium wangi mint dari hembusan napas pria itu. Akankah mereka akan berciuman di tempat ramai begini?
"Hei dobe-"
"?"
Sontak Naruto tersadar dari fantasi mesumnya, astaga! Apa yang ia pikirkan?!
Sasuke mencubit hidung Naruto.
"Lephass~"
Ia menatap tajamsetelah menepis tangan pria spike itu. Sasuke hanya terkekeh lalu mengacak rambut Naruto. Si pirang itu menunduk lalu kembali berbelanja. Saat hendak mengambil suatu barang, jemari Naruto berhenti mendapati seseorang lebih dulu mengambil barang yang ia inginkan tersebut. Naruto menatap sosok itu, ia meneguk ludah.
"Sa-sakura-san?"
Sakura ikut terkejut.
Naruto berkeringat dingin pasalnya ia takut sakura marah padanya. Naruto tahu bagaimana Sakura mencintaiSasuke dan ia merebut pria itu begitu saja. Bukan tidak mungkin ia mendapat tamparan pedas dari mulut wanita itu sekarang, tapi tidak Sakura hanya diam, berdiri memandangnya lekat.
"Ba-bagaimana kabarmu, Sakura-san?"
Sungguh basa basi yang sangat tidak perlu Naruto, Sakura mendengus lalu menjawab sekenanya. "Seperti yang kau lihat," sakit hatinya masihlah belum hilang dan sekarang ia malah bertemu cameo. Sakurabersusah payah membuang jauh-jauh ingatannya tentang Sasuke tapi pertemuannya dengan Naruto membuatmemory itu kembali. Ia pindah ke Berlin berlibur ke Amerika untuk lari dan merekatkan kembali hatinya yang patah tapi sia-sia.
Sakura bertanya-tanya, apakah dunia sesempit ini?
Sungguh banyak pertanyaan pembuka obrolan yang ingin keluar dari mulut Naruto, tapi semua tersangkut di tenggorokannyaketika mendapat sedikit kebencian dari tatapan Sakura. Ingin sekali Naruto menyusul Sasuke yang baru tadi ke toilet untuk membawanya segera kembali ke Jepang atau kemanapun asalkan jangan bertemu Sakura.
"Kau..kesini bersama siapa?"Ujar Sakura.
"Dengan Sasuke,"
"Oh," Sakura mengela napas. "Bolehkah aku meminta sesuatu, Naruto?"
"A-apa itu?"
Sakura memasang wajah serius. "Mejauhlah dari Sasuke."
"T-tapi kenapa?" Naruto mengernyit.
Sakura memutar bola mata, "Ayolah, jangan pura-pura bodoh."
Jika Sakura tak bisa memiliki Sasuke maka siapapun tidak boleh.
"Bisakah kau sedikit lebih tahu diri? Setelah Gaara meninggal, mati karena kau dan kau disini bermain dengan pria lain." Sakura memandang rendah Naruto."Ino benar, kau memang Ja-lang."
Perkataan itu menusuk tepat di ulu hati. Naruto terdiam, mengingat kembali kehadiran Gaara dalam hidupnya. Sudah tujuh bulan berlalu, perlahan-lahan ia bisa mengikhlaskan kepergian Gaara, Sasuke tak pernah berhenti menghiburnya Namun Sakura datang dan mengacaukan semuanya. Haruskah ia menjauhiSasuke dan tetap setia dengan cintanya pada Gaara walau ia sudah tiada?
KAMU SEDANG MEMBACA
ENMYTI✅
FanfictionAntara permusuhan dengan pertengkaran kanak-kanak. Mana yang lebih kau pilih? SASUNARU. GAANARU. ITANARU. Warning : ada sedikit perubahan pairing! HANYA BERISI CHAPTER 8 - 25 CHAPTER 1 - 7 ADA DI FANFICTION.NET