Miserati itu berhenti di depan rumah dengan style minimalis. Sosok Naruto turun darinya. Berjalan dengan detak jantung memacu, ia menekan bel, tak lama seorang wanita paru baya membukakan pintu. Ia melihat mata wanita itu, merindukan seseorang. Detik setelah wanita itu merengkuh Naruto. Sebuah pelukan hangat.
"Ayo masuk Naruto, Sasuke."
Naruto mengangguk kemudian menggandeng Sasuke ke dalam.
"Kau memang manis, sama seperti di foto." Ibu Gaara tersenyum dan Naruto mendapati pipinya merona.
Benar. Mereka sedang berada di Amerika. Kediaman Mr. Dan mrs. Sabaku. Berangkat dari Tokyo ke phila delphia dengan sebuah supercar membutuhkan waktu beberapa hari. Ide gila memang, tapi itulah yang Sasuke lakukan. Sekarang tubuhnya lelah, pria itu ingin tidur sepuasnya.
Naruto memandang deretan potret Gaara yang berjajar rapi di dinding ruangan. Tatapannya menyendu. Wanita paru baya menghela napas.
"Ibu yakin, Gaara masih hidup."
Naruto yang kebetulan duduk di samping wanita itu menggengggam tangannya. Memberikan dorongan. bayangkan saja, Gaara adalah anak tunggal dari wanita Sabaku ini, mendapat kabar tentang kematian anakmu satu-satunya terasa seperti lelucon.
"Dia siapa, nonya?"
Pandangan Sasuke tertuju pada foto seorang wanita berambut ikal merah, tampak sedang merangkul Gaara.
"Dia Scarlett, teman Gaara saat SMP. Kenapa Sasuke?"
"Hanya bertanya." Sasuke tersenyum tipis dan nyonya Sabaku mengangguk kemudian sibuk mengobrol bersama Naruto, sesekali wanita itu mencubit pipi Naruto karena gemas.
Setidaknya wanita parubaya itu sudah mendapatkan nyawanya kembali berkat kedatangan Naruto, Sasuke tersenyum samar.
Disamping itu, Sasuke memang tidak tahu karena pindah saat semester 4 Junior School, mungkin Gaara juga pindah kenegara asalnya saat ia tinggalkan. Heh, kekanakan sekali. Sasuke cukup gondok mengetahui bahwa tidak seluruhnya yang ia ketahui tentang Gaara.
Senja turun begitu cepat, Nyonya Sabaku menawarkan mereka untuk menginap. Sasuke dan Naruto menolaknya dengan halus. Wanita itu terlihat sedikit kecewa, meski demikian dia tetap mengijinkan mereka pergi.
..
.
Sasuke merasa sedikit lebih lega karena ia sudah Menepati janjinya pada Gaara. Sekarang ia hanya perlu membahagiakan Naruto, menghapus duka pemuda itu sampai lenyap, tapi bukan berarti menghilangkan ingatannya tentang Gaara.Ia melirik ke samping dimana Naruto tidur begitu pulas. Sasuke memperlambat laju mobilnya, dan memilih menginap di motel.
Ia membaringkan tubuh Naruto. Sasuke mendengus geli. Pasti si pirang ini kelelahan. Sebelum beranjak membersihkan dirinya ia yang tidak tahan, menyempatkan untuk mencium dahi Naruto dan membisikan sesuatu di telinganya.
Tanpa sepengetahuan Sasuke, Naruto masih terjaga. Si pirang itu merona dan menenggelamkan dirinya di dalam selimut.
..
.
Itachi mencuri waktu diantara jadwal kuliahnya yang padat untuk pergi ke garasi. Ingin menyendiri, mengingat kembali bagaimana ia mengajarkan Gaara memodifikasi mobil. Tapi niatnya yang indah itu, tak kesampaian sebab ia bertemu Kyuubi, berdiri di tengah jalanan dengan bertolak pinggang membuat Itachi mengerem mendadak. Ia mengumpat."Mau kemana kau?" Kyuubi bertanya dari luar tingkap.
Itachi menunjukan lubang hidungnya. "Kesini."
Dengan kekuatan badak, Kyuubi menggeplak kepala Itachi, "Bercandamu tidak lucu!" Ia merengut lalu berjalan ke sisi lain mobil, membuka pintu di samping kemudi dan duduk disebelah Itachi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENMYTI✅
FanfictionAntara permusuhan dengan pertengkaran kanak-kanak. Mana yang lebih kau pilih? SASUNARU. GAANARU. ITANARU. Warning : ada sedikit perubahan pairing! HANYA BERISI CHAPTER 8 - 25 CHAPTER 1 - 7 ADA DI FANFICTION.NET