Grey 10 : His Brother

3.5K 573 18
                                    

"Kim Taehyung?"

Yang merasa namanya dipanggil pun menoleh.

DOOR!!

***

"BANGSAT SIALAN!"

Umpatan membahana Jeon Jungkook terdengar hingga ke penjuru mansion mewah itu. Sekarang kakaknya tengah merengang nyawa dengan darah yang terus mengucur dari dada kirinya.

"Apa sebenarnya yang kau lakukan hingga kakakku bisa sampai seperti ini, bajingan?!"

Para pengawal itu hanya bisa menunduk dalam. "Ampuni kami, Tuan JK. Tuan V tadi memaksa ingin pergi sendiri saat penyerbuan. Kami tidak sanggup menolaknya."

"Kalian bodoh! Kau tahu kalau dia kadang berbuat gila, kan? Kenapa kau tidak hentikan, sialan!" Jungkook kembali menyumpah serapahi gerombolan pria di hadapannya.

"Maafkan kami."

"Kook-ah," panggilan lirih itu membuat Jungkook tersadar dari kemarahannya.

Pria itu langsung saja berlutut di samping sofa dimana Taehyung dibaringkan. "Kau harus ke rumah sakit, kenapa bebal sekali, sih?"

Taehyung menggeleng lemah. "Aku tidak percaya dengan dokter-dokter disana-uhuk! Bisa-bisa aku disuntik mati oleh mereka-uhuk!"

"Tidak. Kita akan pergi ke tempat Gyeoul, dia yang akan merawatmu," ujar Jungkook tetap pada keputusannya membawa Taehyung. "Angkat dia, kita ke rumah sakit sekarang."

"Baik, Tuan."

Mereka pun segera membawa Kim Taehyung ke dalam mobil khusus. Jungkook sendiri merogoh kantong celana untuk mencari ponselnya.

"Halo, Gyeoul-ssi!"

"Oh, halo, Jungkook-ssi. Ada apa?"

"Aku akan ke rumah sakit tempatmu."

"Loh, kenapa? Tumben sekali."

"Kakakku-dia tertembak. Di dekat jantung. Sekarang tengah sekarat."

"APA? O-oke, baiklah. Aku akan menunggu di depan UGD. Akan ku persiapkan semuanya."

"Terima kasih, aku mencintaimu."

"Hmm, aku juga."

***

"Tolong siapkan ruang operasi nomor tiga sekarang juga. Akan ada pasien kritis yang datang," Gyeoul dengan sigap langsung menyuruh seorang suster yang tengah berjaga di depan ruang operasi.

"Baiklah, Dokter Kang. Kapan pasiennya tiba? Apa masalahnya?" tanya suster itu.

"Sebentar lagi, paling lama sekitar 15 menit lagi. Luka tembak di dekat jantung."

"Lalu haruskah ku panggilkan Dokter Jung?"

Gyeoul menggeleng. "Tidak, tidak usah. Kupikir tidak sampai menembus jantung, tidak perlu memanggil ahli bedah jantung."

"Oke."

Gyeoul menggigit bibirnya cemas. Ia memang sedikit tahu mengenai kakak Jungkook. Jungkook beberapa kali bercerita tentang kakak angkatnya yang telah membesarkannya. Namun, Gyeoul sama sekali belum pernah bertemu dengan pria itu.

Beberapa menit kemudian, dua buah mobil besar terburu-buru memasuki pelataran UGD. Gyeoul melihat Jungkook keluar dari dalam mobil yang berwarna merah gelap. Pria itu langsung membuka bagian belakang mobil hitam yang memang terlihat lebih besar dari mobil biasanya.

Grey ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang