31. Dua tahun berlalu

11.2K 507 6
                                    

Suara decitan antara roda yang beradu dengan ubin benar-benar mampu membangunkan Natasya dari tidurnya. nafas gadis itu ter-engah seperti habis maraton meskipun nyatanya tidak, jantungnya pun berdegup tak karuan. Mimpi itu terus menghantuinya selama 2 tahun terakhir ini. mimpi tentang Elang saat bersama Sevia saat itu. untuk memastikan mimpi atau bukan lantas Natasya meraih ponsel yang tergeletak dihadapannya, tanggal 03-04-2018 jam 17:00

ini benar mimpi. nyatanya tanggal dimana ia meninggalkan Elang bersama dengan kenangan-kenangan yang ada sudah berlalu cukup lama yaitu dua tahun yang lalu di bulan Februari. Natasya menatap ke penjuru ruangan pribadinya dimana ia bekerja di salah satu rumah sakit di Jakarta setelah mengabdikan diri menjadi dokter di Paris bersama dengan beberapa teman kuliahnya selama satu tahun dan berakhir pulang ke Indonesia kembali dan bekerja menjadi dokter di rumah sakit Citra Medika.

Natasya memegang keningnya yang ngilu dan juga keringat bercucuran disana. mimpi itu selalu nyata di angan-angannya. deringan ponsel menyadarkan gadis itu atas spekulasi yang nampak terjadi di kepalanya

'David Call'

"halo dokter cantik.. bener-bener nggak ada waktu buat ngabarin aku?" sapa David dari seberang sana. pria itu masih menjadi dokter di salah satu rumah sakit yang berada di Paris dengan alasan gaji tinggi dan lebih menikmati musim unik yang bisa ia rasakan 

"maaf ya vid. aku sibuk banget akhir-akhir ini. pasien banyak. kamu apa kabar?" tanya Natasya

"Baik. kamu jaga diri baik-baik ya disana. aku bakal pulang secepatnya, aku rindu" ucap David yang berdengung di gendang telinga Natasya bagai gema yang berada di tebing luas tanpa hamparan pantai atau air.

Natasya belum sepenuhnya percaya jika dirinya telah menjadi kekasih dari David Fransisco, pria dengan wajah blesteran Belgia-Indonesia. semenjak ia meninggalkan Elang jauh, semua kehidupan Natasya seperti jungkar balik merotasi dengan cepat. mulai dari pertolongan David untuk satu tahun penginapan di apartemen berkelas lantaran Natasya tak punya cukup uang untuk sekedar menyewa homestay saat berada disana, keuangan Natasya yang sering ditunjang David saat Natasya masih menjadi dokter magang dengan gaji pas-pas an disaat gaya hidup gadis itu harus terjamin seutuhnya. Natasya memiliki banyak hutang budi pada David dalam berbagai hal, pernah dulu Natasya mengembalikan semua uang yang pernah ia pakai dan David menolaknya dengan dalil ikhlas dan tulus.

"Iya.. aku bakal nunggu kamu" Ucap Natasya dengan senyum hambar tanpa David tau. ia merasa bersalah pada pria itu dalam berbagai hal, hanya ucapannya saja bersama David tapi nyatanya tidak semudah itu melupakan Elang yang sudah membangun harapan semu bersamanya selama 6 tahun. semuanya sulit di terima Natasya

"yaudah.. aku mau periksa pasien. nanti aku telfon lagi. I love you" ucap David kemudian disusul tawa dari sana seolah tidak percaya jika sahabat bisa menjadi cinta

"I love you too" jawab Natasya kemudian mematikan sambungan telfonnya dan membenamkan wajahnya diantara siku yang ia tumpu pada meja kaca besar di depannya. semua menyakitkan untuk menerima kenyataan hidup yang menyiksanya tanpa henti. ia merasa bersalah pada David yang hanya di beri harapan semu olehnya. Natasya terisak dalam diam, beruntung jam kerjanya sudah habis satu jam yang lalu jadi ia benar bebas jika ingin berada di rungannya tanpa ada suster yang akan masuk memanggilnya untuk memeriksa kondisi pasien. 

                                 ****

Seorang pria dengan jas warna biru dongker yang tergantung di kursi putar dibalik meja kerjanya. Ceo Pradipta corp meremas kertas berisi data dari perusahaan yang ia pimpin selama 2 tahun ini, bukan karena kerja karyawannya yang kurang bagus atau perusahaan yang mengalami kegagalan. tapi kenangan yang terus mengambang dan juga rasa kecewa yang mendalam ada di isi kepalanya menggantung. Elang masih terus memutar otaknya mencari jawaban kenapa Natasya menghilang bagai ditelan bumi dan sulit untuk ditemukan. semuanya masih tanya besar di kepalanya. kejadian dua tahun yang lalu saat kepulangannya dari London yang ia dapati justru Natasya yang sudah pindah ke negara lain, semua akun di non-aktifkan, keluarga yang tutup mulut saat siapapun menanyakan keberadaan Natasya, dan hanya mengatakan jika gadis itu telah pindah ke tempat yang jauh

tidak hanya sampai disitu usaha Elang untuk menemukan Natasya, selama 2 tahun pria itu hampir menghabiskan seluruh tabungan yang ia miliki hanya untuk menyuruh anak buahnya guna mencari gadis itu di berbagai negara yang mungkin dikunjungi seperti Tokyo, Paris, London, California dan New York tapi semuanya tetap pada hasil yang sama yaitu Nihil seolah gadis itu ke tempat yang tidak mungkin Elang duga atau yang terlintas pada fikiran pria itu.

"arghh" teriak Elang depresi. ia kehilangan semua hal yang ia temukan pada sosok Natasya. calon tunangan yang meninggalkannya tanpa pesan dan tanpa pamit padanya. ia memerlukan jawab atas tanya nya yang belum terpecahkan untuk hilangnya Natasya tanpa sebab yang tidak ia ketahui

seorang gadis berumur 23 tahun memasuki ruangan Elang dengan tergopoh. Sinta-sekertaris pribadinya yang masuk tanpa permisi saat mendengar teriakan Elang yang begitu menggema hingga keluar area ruang kerja. Pria itu menatap Sinta dengan datar membuat gadis itu tersenyum miris pada hatinya. selama hampir 2 tahun bekerja di Pradipta corp belum sama sekali ia melihat senyum apalagi tawa pada wajah bos nya itu, hanya wajah datar dan sorot dingin sekalipun sedang berbicara dengan client nya. wajah tak bersahabat namun memiliki rekan bisnis melimpah dan client dari berbagai negeri yang meminta kerja sama. sifat perfeksionis dan senang marah-marah yang terkadang membuat Sinta ingin mengundurkan diri dari posisinya saat ini.

"maaf pak, apa bapak ada masalah? atau saya dari tadi bapak panggil tapi tidak mendengar? apa ada pekerjaan yang sal_"

"kamu keluar" potong Elang begitu saja. Sinta lantas membalikkan badannya dengan mulut komat-kamit mengucapkan sumpah serapah dan menge-list nama-nama binatang tetangga dengan suara pelan dan tidak sampai pada telinga pria itu. Elang memang keterlaluan baginya, selalu berwajah datar meskipun tampan dan juga nada ketus yang siap diluncurkan kapan pun.

andai tidak mengingat betapa sulitnya mencari pekerjaan di kota metropolitan, sudah pasti Sinta akan resign dengan terhormat daripada terus bersama dengan mahkluk flat selama 12 jam selama bertahun-tahun. posisi yang bagus juga mendorong Sinta untuk tidak memecat dirinya sendiri sekalipun Elang sering kali merepotkannya dengan pekerjaan yang bukan tanggungannya. contohnya saat ada si A yang sakit maka dengan kejamnya pria itu akan menyuruh Sinta mengerjakan hingga mengharuskan gadis itu lembur sampai tengah malam dan yang lebih kejamnya lagi Elang tidak memperbolehkan dibawa pulang dengan alasan takut jika sampai ada data yang hilang. padahal sudah jelas ada soft file yang bisa digunakan jika ada kehilangan yang terjadi. Sinta menyimpulkan jika itu hanya alasan Elang agar bisa menyiksa Sinta lebih dalam di dalam kantor ini dengan tugas segunung.entah sifat dari keturunan apa yang Elang pakai, yang jelas ini bukan sifat Ibu Dita atau pak Farhan.

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang