1

24.1K 1.1K 72
                                    

Alarm ku berbunyi, tepat jam 5 pagi aku bangun dari tempat tidurku. Aku berjalan menuju sofa. Aku berkata kata di dalam pikiran ku.
.
"Apakah aku harus kabur, atau memalsukan kematian ku"
.
Aku memikirkan itu karena besok adalah hari pernikahanku dengan si brengsek itu. Tetapi aku harus melakukannya karna ayahku meninggal setelah berperang.
.
"Ahhh... kenapa aku harus menikah dengannya!"  Aku berteriak dengan kesal
.
Aku langsung mengambil gitarku dan memainkannya.

Ketika sedih dan bingung, biasanya aku memainkan gitarku agar keadaan ku lebih baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika sedih dan bingung, biasanya aku memainkan gitarku agar keadaan ku lebih baik.
.
"Rose, ayo" -ibu
.
Aku lupa hari ini aku pergi ke fitting baju untuk pernikahanku besok. Aku sangat tidak mau untuk menikah dengannya, padahal aku sudah mempunyai pacar bernama Koo Jun Hoe. Aku sering menyebutnya Junhoe, tapi aku tidak bisa menikah dengannya aku harus menikah dengan si brengsek itu.
.
Aku berangkat ke tempat fitting sendirian karena ibuku ada acara di luar. Aku menaiki motor berwarna hitam dan pink, hadiah dari Junhoe. Aku tidak mau memberi tahu Chanyeol kalau motor itu dari Junhoe, karena pasti dia akan menyuruh ku membuangnya.
.
Sesampainya di tempat fiting aku harus melihat wajah si brengsek itu. Dia menatapku seolah ingin membunuhku. Tanpa peduli aku langsung mengambil baju dan mencobanya.
.
Chanyeol datang dengan ibunya ke tempat fitting. Saat ibunya memberi dia baju untuk mencobanya, tanpa basa basi dia pun langsung membuka bajunya putihnya di depanku.

 Saat ibunya memberi dia baju untuk mencobanya, tanpa basa basi dia pun langsung membuka bajunya putihnya di depanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wow...., itu yang ada di dalam pikiranku
.
"Park Chanyeol!!!!!" Teriak ibu Chanyeol
.
Dia pun langsung mencoba bajunya. Setelah semua selesai ibunya Chanyeol langsung pulang, dan menyuruh aku dan Chanyeol untuk mengambil bajunya. Aku langsung mengambil bajunya dan disana hanya ada kita berdua, tadinya aku ingin langsung pulang tanpa menghiraukan si brengsek Chanyeol. Tapi saat aku mau pergi dia memegang tanganku dan menariknya sehingga aku duduk lagi.
.
"Hentikan itu brengsek"

"Bisakah kau jangan memanggilku brengsek?"

"Lalu aku harus memanggil mu apa?"

"Yeobo"

"Kau gila ya? Kita belum menikah brengsek"

"Aku bilang jangan panggil aku brengsek, aku mau kau memanggil ku yeobo"

"Kau sangat keras kepala ya, aku bilang kita belu me-"

"Saat kita menikah, panggil aku yeobo"
.
Dia langsung pergi dengan muka yang sedih, sepertinya aku sangat keras dengannya, dari tadi aku memarahinya.
.
"Rose, kenapa kau harus memarahinya"
.
Aku berkata kata di dalam pikiranku, aku bingung, aku sangat merasa sangat bersalah karena sudah keras kepadanya.
.
Walaupun aku membencinya, aku baru pertama kali merasa bersalah karena sudah  bersikap keras kepadanya. Tanpa mempedulikannya aku langsung pulang dan berbaring di kasurku. Tiba tiba bel pintu rumahku berbunyi dan aku berpikiran kalau itu Chanyeol.
.
Aku membuka pintunya dan ternyata itu Junhoe. Aku sangat kaget dan bingung karena kita sudah lama tidak bertemu tapi sekarang dia ada di depan rumahku.
.
"Junhoe, ada apa kau kemari?"

"Aku, menemukan ini"
.
Dia memberiku baju pernikahanku dengan Chanyeol yang mungkin jatuh saat aku membawa motorku.
.
"Emm, gomawoyo Junhoe"

"Ya sama sama, jangan lupa undang aku ke pernikahanmu ya"

"Iya pasti"
.
Saat dia berjalan dua langkah dari pintu rumahku, dia membalikkan badannya dan memelukku, aku sangan ingin menangis saat itu apa lagi ditambah dia berkata,
.
"Jangan lupakan aku saat kau bersamanya"
.
Punggungku basah dipenuhi air mata Junhoe. Aku langsung pergi ke kamar untuk tidur dan mempersiapkan diri untuk pernikahanku besok.
.
Saat aku sampai dikamar bel pintuku berbunyi lagi, aku sangat bingung padahal Junhoe sudah pulang naik motornya. Karna ibu sudah tidur jadi aku turun lagi menuju pintu.

"Park Chanyeol!!, ada apa kau kemari"

"Aku mau menginap di rumah mu"

"Kau gila, aku tidak ma-"

"Ya memang aku gila, ibuku pergi ke rumah temannya dan aku sendirian"

"Kau ini!!!, tidak aku tidak mau kau menginap di rumahku"

"Aku kira kita akan baikan saat kita menikah, tapi kau sama saja gae!!!"
.
Dia langsung pergi meninggalkanku, di saat itu aku merasa sangat bersalah, aku harus minta maaf.
.
"Yeobo!"
.
Dia membalikkan badannya dan melihatku. Aku tidak percaya aku memanggilnya yeobo.

"Kenapa?" Dia berteriak dengan nada yang kesal

"Kau boleh menginap dirunahku"
.
Kita berdua masuk ke rumah duduk di sofa, aku langsung meminta maaf karna bersikap keras dengannya
.
"Chanyeol, aku minta maaf karena bersikap keras padamu"

"Mengapa kau memeluknya"

"Siapa?"

"Junhoe"

"Chanyeol, aku tidak bermaksud untuk-"

"Sudah lah, lebih baik kita sudahi ini, Istirahatlah, kita akan menikah besok, dan jangan memeluk atau bertemu orang itu lagi"
.
Aku langsung pergi ke kamar untuk tidur. Chanyeol?, Chanyeol tidur di sofa ruang

Chanyeol pov
"Akan kubunuh kau Junhoe"
.
.
.
tbc

Pacarnya Rose yang dulu

Pacarnya Rose yang dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Koo Jun Hoe
.
.
.

He Is my Husband [ ChanRose Fanfiction] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang