Part 2 - Arga

415 17 6
                                    

Tidak terasa sudah 3 hari berlalu, akhirnya MOS pun selesai juga. Aku sengaja hari ini datangnya lumayan pagi karena aku belum tahu dimana letak kelasku sekarang. Dari pada nanti aku telat masuk kekelas lebih baik aku datangnya lebih pagi dari kemarin. Saat aku memasuki gerbang sekolah aku melihat ada seseorang yang sedang menyapu halaman sekolah.

"Permisi pak, saya mau bertanya kelas X.A dimana yaa pak?" Tanyaku kepada bapak tersebut.

"Ooh X.A kamu tinggal lurus aja mengikuti lorong yang itu, nanti kamu tinggal belok kekanan. Nah sampai deh" jawabnya panjang lebar.

"Terima kasih pak"

"Iyaa sama-sama nak, kamu siswa baru yaa?"

"Iyaa pak, saya siswa baru disini pak. Nama saya Alena Az-Zahra pak" tuturku sambil menyalami tangan bapak itu.

"Nama saya pak Anto nak, saya penjaga sekolah di SMA ini nak".

"Ooh jadi pak anto penjaga sekolah ini yaa, yaa udah deh pak makasih yaa atas informasinya pak. Saya permisi dulu pak". Seraya berjalan meninggalkan pak anto.

Setelah mengikuti instruksi dari pak anto tadi, akhirnya aku sampai juga dipintu kelas. Dan aku melihat papan nama yang menunjukkan X.A.

"Hemm...berarti benar ini lokalnya" sambil berjalan memasuki kelas.

Kok sepi banget ni kelas, baguslah aku bisa memilih tempat duduk sesuka hatiku. Aku memilih tempat duduk dibarisan paling belakang dekat jendela. Aku menaruh tas ku disana, lalu aku mengambil handphone ku dari tas. Aku berputar-putar dilorong-lorong sekolah untuk mencari toilet.

     Setelah aku mencuci tangan, aku berjalan meninggalkan toilet dan kembali menuju kekelas. Aku harap aku nggak kesasar(pintaku dalam hati). Tiba-tiba "BRUK !!!" Aku terjatuh.

"Aduh" pekik ku pelan

"Eh maaf gue gak sengaja" ucap seseorang sambil membantu berdiri

"Eh iyaa gak papa lagian gue juga gak hati-hati"

"Nih hp Lo tapi LCD nya pecah tuh" ucapnya sambil memperhatikan handphone yang ia pegang ditangannya.

"Mana sini coba gue liat" sambil merebut handphone gue ditangan lelaki itu

"Sini biar gue aja yang perbaiki kan LCD Lo retak gara-gara gue tabrak"

"Nggak ah gak usah, gue bisa perbaiki sendiri kok"

"Yakin" tanya nya sekali lagi

"Yakinlah"

"Oh okee deh, sorry yaa sekali lagi. Nama gue Arga. Nama Lo sapa?"

"Alena" Jawabku sambil berjalan meninggalkan arga.

"Ooh jadi nama Lo Alena. Alena inget pesan gue 'kita bakal bertemu lagi nanti entah bagaimana pun caranya' "
Teriak Arga yang menggema dikoridor sekolah.

"Yaa jelaslah kita bakal ketemu lagi kan kita satu sekolah, Dasar bego" ucapku dalam hati.

"Yess... jadi namanya Alena. Namanya cantik seperti orangnya"

Aku memasuki kelas kembali, suara kelas yang begitu ramai bahkan lebih tepatnya seperti pasar.

"Hufttt... andai aja hp gue gak rusak pasti gue bisa dengerin lagu dari pada dengerin ocehan mereka semua" Ucapku lirih sambil melihat kearah jendela.

Tak lama kemudian seorang guru laki-laki dengan perawakan tinggi, kulit berwarna sawo matang, dan kumis yang tebal menambah kesan tegas sekaligus membuat nya seperti guru yang killer.

"Pagi anak-anak" ucapnya tegas

"Pagi pakk"

Gila nii guru suaranya aja kayak gitu, gak kebayang bakal kayak mana hidup gue besok kalo belajar sama dia -,-.

"Perkenalkan Nama saya Pak Mustakim, kalian semua bisa memanggil saya dengan nama pak takim. Saya akan menjadi wali kelas kalian selama 1 tahun kedepan"

"Anjirr bakal kelar hidup gue nii" batinku dalam hati.

Bahkan aku juga bisa mendengar ocehan anak lain yang tidak setuju jika pak takim akan menjadi wali kelas kami.

Tak lama kemudian masuklah seorang anak laki-laki dengan tubuh yang cukup tinggi kira-kira tingginya 175 cm, kulitnya putih, hidungnya mancung, bibirnya merah merona. Dengan penampilan yang seperti ini pasti kedepannya dia bakal jadi inceran kakak senior nii, jangan kan kakak senior bahkan aku aja udah bisa menebak gimana ekspersi teman-teman perempuan dilokalku ajaa pada senyum-senyum semua melihatnya. Aku merasa wajahnya tidak begitu asing, rasanya wajahnya sedikir familiar. Ah mungkin aku salah orang.

"Ooh iya anak-anak perkenalkan dia adalah siswa baru juga seperti kalian disini, tetapi dia telat 3 hari masuk sekolahnya karena dia baru saja pulang dari Swiss tadi malam"

"Terima kasih pak, perkenalkan nama gue Arga Abdiantara. Saya harap kita bisa menjadi teman yang baik" tutur arga sopan.

Oh iyaa dia cowok yang nabrak aku tadi pagi(batinku).

"Kalau lebih dari teman boleh? Tanya fanny salah satu murid dikelasku. Fanny memang terkenal akan kecentilannya diseluruh penjuru sekolah. Walaupun fanny masih anak baru, tetapi 2 hari yang lalu fanny abis dilabrak sama kak angges salah satu senior di SMA. Pasalnya fanny menggoda pacarnya kak angges waktu mau pulang, itu sama saja cari mati menurut gue. Nama pacarnya kak angges adalah Kak Bobby. Kak Bobby termasuk cowok yang tampan di SMA ku apalagi kak Bobby adalah ketua OSIS di SMA pantas saja jika banyak mata wanita yang sering melirik ke arah kak Bobby.

Sontak itu membuat kelas menjadi ricuh mencemooh fanny.

"Dasar lo emang cewek gatel yaa" ucap salah satu siswa perempuan dikelas ku.

"Gilakk baru aja gue masuk sekolah udah digodain aja gue" bisik arga dalam hati. Namun mata nya tertuju kepada gadis yang duduk dipojok kelas.

"Pak saya boleh duduk disana" pinta arga seraya menunjuk kekursi kosong disamping alena.

"Yaa udah terserah kamu" jawab pak takim.

"Yess..." soraknya dalam hati.

Alena menoleh mendengar suara kursi disampingnya.

"Haii Alenaa ... " sapa arga seraya tersenyum.

"Gak nyangka ternyata lo masih inget sama gue".

"Gimana aku bisa lupa kalo dipandangan pertama aja aku mulai merasa ada yang berbeda"

"Berbeda gimana ? Maksud lo gue bukan manusia gitu?" Tanya ku polos

"Bukan gitu maksud gue Al"

"Jadi ? "

"Lupain ajaa lah Al"

"Gak jelas banget sih lo"

"Alena, kamu cantik, tapi aku belum mencintaimu. Enggak tau kalau nanti. Tunggu ajaa ♡"

Kisah Klasik Dimasa Lalu [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang