Part 19 - Thanks ♡

148 6 0
                                    

Flashback end ~

[ ...... ]

"Tapi enggak sependek itu celananya Al, Masa paha kamu tertutup nya cuma separuh. Terus itu baju kaos kata kamu ? Bahkan menurut aku itu lebih cocok disebut dengan Tanktop wanita" Protes Raka.

"Kamu bawel".

"Biarin. Aku gak suka kalo badan kamu di liati sama cowok lain".

"Ooh jadi yang boleh cuma kamu doang ?".

"Just me ! You understand ?".

"Dasar Overprotektif".

"Biarin, kan aku tunangan kamu. Jadi wajar dong".

"Harus ?" Tanya Alena malas.

"Iya dong sayang kuh. Pake celana panjang sama baju panjang ya" Ujar Raka lemah lembut tetapi perintah nya tak bisa di bantah.

Terpaksa Alena masuk ke dalam rumah nya lagi untuk mengganti Pakaian nya.

Tak lama kemudian Alena keluar dari rumah nya dan masuk ke dalam Mobil Raka.

"Puas ?" Ujar Alena ketus.

Bagaimana tidak gara-gara Raka ia harus memakai celana jeans panjang, dan memakai baju kemeja lengan panjang.

Raka tersenyum menandakan kemenangan karena Alena menuruti perintah nya.

"Ayo jalan".

"Dengan senang hati" Jawab Raka.

***
Mereka menempuh perjalanan sekitar 2 jam'an agar sampai di tujuan.

"Al, bangun Al" Ujar Raka seraya menepuk-nepuk pipi Alena pelan.

Alena membuka mata nya perlahan "Udah sampe ya ?" Tanya Alena.

"Udah. Yuk turun".

Alena menuruti perintah Raka.

"Waahhh sejuk bangettt" Puji Alena seraya merentangkan tangan nya menghadap ke arah laut.

Sedangkan Raka berdiri di samping Alena.

"Indah banget pantai nyaa" Puji Alena lagi.

"Bukan pantai nya yang indah, tapi kamu" Ujar Raka pelan tapi masih bisa di dengar oleh Alena.

"Receh banget gombal lo" Senggak Alena.

"Biarin. Tapi lo suka kan ?" Ujar Raka sambil menyiramkan air ke wajah Alena.

"HEIIII !!!" Teriak Alena.

Raka tak berhenti menyipratkan air ke arah Alena. Dan Alena juga membalas nya. Akhirnya mereka kejar-kejaran menerjang ombak pantai yang tak terlalu tinggi.

Untung saja saat ini kondisi di pantai tidak terlalu ramai pengunjung. Hanya beberapa pengunjung yang tengah bersantai di bawah tenda.

Tapi Apa pun itu, Raka tidak peduli yang terpenting adalah membuat Alena bahagia. Jika dengan cara ini Alena bisa tersenyum, Raka tidak keberatan jika ia harus bertingkah kekanak-kanakan semua itu demi Alena.

'Aku menyukai cara mu tersenyum, apalagi jika kamu tersenyum karena ku dan hanya untukku' Ujar Raka pelan.

Akhirnya Raka dulu yang menyerah, Ia pergi duduk tak jauh dari pinggir pantai sambil menyenderkan badan nya di depan mobil nya. Tak lama kemudian Alena pun menghampiri Raka dengan nafas yang ngos-ngos'san.

"Butuh nafas buatan gak ?" Tanya Raka Asal. Tapi jika Alena menyetujui nya Enggak ada salah nya kan.

"Najis" Jawab Alena.

Kisah Klasik Dimasa Lalu [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang