Part 1 - Orientasi Siswa

785 23 7
                                    

     Haiii guys !!!

Ini cerita first ku lohh, Baca Aja dulu. Kalo jodoh pasti di baca sampai akhir kok 😆. Tapi kalo kita nggak jodoh juga gak papa 😅 karena jodoh gak bisa di paksa 😂.

Hihihi ... Au ahh gaje banget.

Noh dapet salam cium dari Author jomblo 💋.

     Pagi ini hari pertamaku mengikuti MOS (Masa Orientasi Siswa) Aku diantar oleh papa pagi ini.

"Bye paa". Ucapku saat keluar dari mobil.

"Hati-hati yaa sayang, jangan lupa makan siang nanti yaa" teriak papa dari dalam mobil. Aku hanya mengangguk mendengar teriakan papa, kan aku bukan anak kecil lagi -,-.

"Haiii". Ucap seseorang sambil menepuk bahuku.

"Ooh hai juga" jawabku datar sambil memasukkan Handphone ditanganku kedalam tas.

"Kamu dari mana ?". Tanya nya

"Yahh dari rumah lah" jawabku seadanya.

"Apaan sih, Perkenalkan namaku Aura anjani. Panggil saya Aura" seraya menjulurkan tangannya kearahku.

"Gue Alena" jawabku seraya menjabat tangannya kembali.

"Nama panjangnya ? Atau cuma alena ajaa" tanya nya lagi.

"Alena Az-Zahra".

"Nama yang bagus,"

"Jelas" jawabku seadanya.

"Diharapkan kepada seluruh siswa baru berkumpul dilapangan upacara sekarang" Ucap salah seorang guru yang tak tau dari mana asalnya tetapi bisa didengar ke segala penjuru sekolah.

Semua anak berbaris dilapangan upacara ditengah teriknya matahari. Aku melihat jam di tanganku sudah menunjukkan 08.45 WIB. Baju ku mulai basah akibat teriknya matahari yang rasa panasnya sampai meresap ke ubun-ubun kepala bahkan sampai ke dalam Tulang.

"Siaaal, Dasar gila ini guru betah banget nyerocosnya" Ucapku pelan sambil mengelap keringat yang mulai bercucuran di dahi ku.

Keesokan harinya~
Matahari sudah terbit menyinari bumi dengan cerah. Suasana pagi ini sangat cerah membuat siapa pun menjadi semangat untuk mengawali hari dengan baik.

"Pagi Non" sapa bibi

"Pagi jugaa bii" jawabku seraya duduk

"Pagi sayaaangg" sapa mama

"Pagi juga ma".

"Selamat pagi anak kesayangan" kata papa sambil mencium keningku.

"Pagi juga papa sayaang".

"Ehemmm .... gitu kalo udah sama anaknya lupa deh sama isteri nya".

Sontak aku, papa, serta bibi tertawa geli melihat tingkah mama.

"Iyaa deh, pagi jugaa istri kesayangan papa" kata papa sambil memeluk mama dari belakang.

Mendadak mama jadi salah tingkah melihat tingkah papa yang mendadak begini.

"Yaa udah deh kalo gitu, alena pamit dulu yaa ma pa. See youu"

Disaat berjalan dilorong sekolah

"Haii Alenaa..."

"Pagi gini udah serius aja" Celoteh auraa.

Padahal kami baru aja berkenalan kemaren pagi tapi aura bersikap seolah kami sudah berteman sejak lama (bisikku dalam hati).

"Apaan sih Loo. Norak banget pake ngerangkul gue" Cetus aku kasar.

"Mulai sekarang Lo jadi temen gue, jadi Lo nggak boleh ngejauh dari gue, paham ?" Tutur aura.

"Kata siapaa lo temen gue ?" Tanyaku

"Yahh kata gue lah barusan wkwkwk"

Aku hanya melihat wajah aura. Dia mengatakan itu dengan begitu santainya. Apa teman ? Pekikku dalam hati. Benarkah dia menganggapku sebagai temannya. Kata teman yang menurut ku asing untuk diucapkan bahkan aku tidak percaya lagi dengan namanya teman. Sejak kejadian waktu itu.

"Tidak ada orang yang suka kesendirian. Hanya saya aku tidak memaksakan diri mendapat seorang teman".

Kisah Klasik Dimasa Lalu [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang