Part 16 - You crazy ?

128 12 0
                                    

Mungkin ini alasan Tuhan memberi ku kenangan pahit Agar hadir mu terasa lebih manis.
-Alena Az-Zahra-

"Bangun dong, gue laper nih" Rengek Alena seraya menggoyang-goyangkan badan Raka yang tertidur pulas di sofa.

Sedangkan Alena tidur di kamar Raka tadi malam. Untung saja Raka bisa membujuk Alena agar ia tidur di dalam kamar saja. Ntah apa yang merasuki Alena semalam tetapi apa pun itu sukses membuat Raka kewalahan menghadapi nya.

"Woy bangun dong, gue laper nih" Rengek Alena.

Raka masih memejamkan mata nya, kemudian ia menarik tangan Alena. Tarikan tangan Raka yang mendadak membuat badan Alena oleng, dan akibat nya Alena terjatuh di atas badan Raka sekarang.

"Lepasin tangan gue" Ujar Alena. Jarak mereka hanya beberapa senti saja, Alena bisa melihat wajah Raka dengan jelas. Tetapi mata raka masih terpejam.

"10 menit lagi, gue masih ngantuk" Ujar Raka pelan. Tetapi masih bisa didengar Alena dengan jelas.

"10 menit lagi ? Lama banget. Bangun dong" Ujar Alena.

"Jangan berisik".

"Bangun dong" Tutur Alena lagi.

"Sekali lagi lo ngomong, gue cium lo" Ujar Raka dengan santai sambil mata nya terpejam.

Alena terkejut mendengar ucapan Raka barusan. Pipinya memerah sekarang.

Terpaksa Alena hanya diam. Dan ia pun masih berada di atas badan Raka.

Tiba-tiba ide tengil Alena muncul.

"Cuupp" Alena mencium pipi Raka sekilas.

Kemudian Alena membenamkan kepala nya di sela tengkuk leher Raka. Akibatnya pipi Alena dan pipi Raka bersentuhan sekarang.

Raka terkejut karena tiba-tiba Alena mencium nya.

"Bangun lo" Ujar Raka.

Alena enggan menyingkirkan badan nya dari atas tubuh Raka "Nanti Aja, masih ada 10 menit lagi" Ujar Alena yang masih membenamkan wajah nya di leher Raka.

"Bangun lo" Ujar Raka.

'Sial, padahal gue yang mau goda dia. Eh malah gue yang tergoda' Batin Raka.

"Nggak Mau" Tutur Alena.

"Badan lo berat" Ujar Raka.

Alena langsung bangun mendengar perkataan Raka " Masa iya gue berat ?".

"Iya, badan lo berat" Ujar Raka sambil berjalan menuju ke kamar mandi.

"Isshhhh" Alena tak terima dikatakan badan nya berat oleh Raka. Maklum saja wanita manapun pasti rada sensitif jika menyangkut berat badan.

Raka terkekeh melihat Alena yang menghentak-hentakkan kaki nya di sofa. Padahal Raka hanya asal mengatakan itu tadi.

"Lo mau ngapain ?" Tanya Alena.

"Mau mandi. Emang ngapa ? Lo mau ikut ?" Ujar Raka seraya mengedipkan sebelah mata nya.

"Dengan senang hati"Ujar Alena seraya berjalan mengikuti Raka kekamar mandi.

Raka tidak menyangka bahwa respon Alena seperti ini. Mendadak Raka langsung menutup pintu kamar mandi nya.

"Loh kok di tutup ?" Teriak Alena dari luar pintu.

"Sana sarapan aja lo, katanya tadi laper kan" Teriak Raka dari Dalam kamar mandi.

"Ya udah deh" Ujar Alena.

Raka mendengar langkah kaki Alena menjauh, lama kelamaan suara langkah kaki nya menghilang.

Raka masih bersender dibalik pintu kamar mandi nya "Kalo Alena bersikap Manis kayak gini terus bisa-bisa gue kena serangan jantung".

Alena padahal sengaja menjahili Raka. Setelah keluar dari kamar Raka, Alena tertawa di luar Kamar Raka.

"Gue gak tau, ternyata semenyenangkan ini ngeganggu lo" Ujar Alena.

***

"Gila Al, meja nya berantakan gini" Ujar Raka frustasi melihat kondisi dapur nya sekarang.

"Masa ? Nih buat lo" Ujar Alena seraya menyodorkan segelas jus Apel yang baru dibuat nya.

"Makasih".

"Duduk dulu dong" Ujar Alena seraya menarik kursi buat Raka duduk.

"Ini roti nya. Udah aku kasih selai lo tinggal makan" Ujar Alena.

"Makasih sekali lagi".

"Iya. Eh gue mau mandi dulu".

"Emang lo bawa baju ganti ?" Tanya Raka.

"Enggak, gue rencana mau minjam baju lo. Semua baju lo dilemari kan ?" Ujar Alena seraya berjalan ke Arah Kamar Raka.

Raka langsung mengejar Alena menghadang pintu kamar nya.

"Lo mau ngapain ?" Tanya Raka.

"Mau mandi".

"Lo gak ngerasa anu gitu ?".

"Apaan ?".

"Lo mau mandi ke kamar cowok. Terus mau geledah lemari nya. Lo gak malu ? Kan bisa aja lu liat punya gue" Ujar Raka.

"Maksud lo ? Lo panik gara-gara gue bakal liat celana dalam lo ?" Ujar Alena.

"Iya. Kok respon lo biasa aja ? Jangan-jangan lo gak Normal".

"Njirrr, parah lo. Kan kita sama-sama dokter. Liat yang begituan mah udah biasa. Sana lo" UsirAlena.

Raka terpaksa menyingkir dari pintu kamar nya.

***

Sekitar 15 menit kemudian~~

Raka sedang berbaring di sofa ruang tamu sekalian menonton TV.

"Sisirin rambuk gue dong"Ujar Alena seraya melemparkan sisir ke Raka.

"Buset ni cewek. Berasa gue yang jadi tamu" Ujar Raka langsung duduk senderan di sofa.

Alena langsung duduk didepan Raka. Terpaksa Raka menyisir rambut Alena.

"Ntah ngapa gue berasa jadi baby sister sekarang" Keluh Raka.

"Yaa elah. Gitu doang perhitungan".

Alena memakai baju kaos punya Raka. Yang panjang nya hampir selutut Alena. Dan ia juga memakai boxer Raka.

"Eh lu pake daleman punya sapa ?" Tanya Raka.

"Punya lo. Agak kendor" Ujar Alena.

"Anjirrr. You crazy ? " Raka menjitak Kepala Alena.

"Yaa kali. Gak mungkin lah" Ujar Alena sambil mengusap kepalanya.

***

Hihihi ... Au ahh gelap 🔥🔥🔥

Kisah Klasik Dimasa Lalu [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang