Part 26 - Prioritas !

122 4 0
                                    

Pagi-pagi sekali Alena sudah packing. Rencananya Alena mau liburan bersama Mecca. Raka nggak bisa ikut karena dia ada rapat di Rumah sakit. Sedangkan Alena dan Mecca dapat izin buat cuti selama 3 hari. Lumayan buat jalan-jalan.

Sudah 30 menit yang lalu Alena dan Mecca sampai disalah satu villa dikawasan puncak.

"Capek juga ya Al" Ujar Mecca.

"Lumayan" Ujar Alena sambil merebahkan badan ditempat tidur ukuran king size.

Mecca menarik tirai jendela "Wahh gilak. Tamannya bagus banget Al" Ujar Mecca antusias.

Pemandangan dipuncak emang gak diragukan lagi. Selain udaranya yang sejuk juga tamannya yang asri banget.  Kawasan puncak emang menjadi salah satu tempat yang sering Alena kunjungin.

"Bentar lagi makan siang nih Al. Cari makan keluar yuk"Ajak Mecca.

Perut Alena pun juga mulai keroncongan.

"Boleh. Mau makan apa ?" Tanya Alena.

"Terserah sih" Ujar Mecca.

"Hmm pas banget. Disini tuh ada tempat makan tradisional. Pasti gak rugi deh kalo lu nyobain" Ujar Alena.

"Wihh boleh juga nih. Kapan otw ?".

"Dasar bocah nggak sabaran banget" Ujar Alena.

Tak butuh waktu lama. Sekitar 15 menit mereka sampai ditempat makan tradisional tersebut. Letaknya memang tak jauh dari villa milik keluarga Alena.

Mereka memilih duduk lesehan disalah satu tempat makan. Tempat makannya juga unik. Dimana pengunjung bisa makan ditempat Ala-ala gubuk dengan atap hanya memakai daun. Dan dindingnya terbuat dari bambu kering. Sungguh suasana ala-ala pedesaan. Berbeda sekali dengan tempat makan dikota-kota besar, seperti restaurant atau cafe.

****

Mereka sudah selesai makan. Alena dan Mecca tengah berjalan santai sekalian pulang kevilla. Karena mereka tadi pergi kesana tanpa menggunakan kendaraan.

"Wihh gilak perut gue berasa mau pecah Al" Ujar Mecca sambil mengusap perutnya.

Alena hanya tersenyum melihat Mecca.

"Yaa elo sih. Kalo makan nggak pakai perhitungan. Masa mesen menu sebanyak itu. Ntar lu buncit".

"Yakan sekali doang. Ntar sore gue tinggal jogging. Selesai" Ujar Mecca.

"Ya ampun. Kurang kerjaan banget sih" Ujar Alena.

"Yaa nggak papa sih. Tenang aja ntar sore gue bakal olahraga. Ikut jogging gak ?".

"Ogah. Gue mau nyantai divilla aja" Ujar Alena. Masa jauh-jauh dateng kepuncak buat olahraga sih. Mending nyantai.

"Ya udah. Awas lu takut sendirian divilla" Ujar Mecca menakut-nakuti.

"Njirrr. Itukan villa gue guvluk. Gue mah udah biasa tinggal disana" Ujar Alena. Yakali masa takut sama villa sendiri.

***
Udara sore yang menyejukkan. Membuat dedaunan menari-nari dampak dari angin sepai-sepoi nan syahdu.

"Al, gue jogging dulu"Ujar Mecca sambil memakai sepatu olahraga.

"Yoi. Jangan jauh-jauh ntar lu kesasar" Ujar Alena memperingatkan karena Mecca adalah orang baru disini.

"Sipp" Ujar Mecca lalu berjalan beranjak meninggalkan Alena yang tengah membaca novel dihalaman belakang rumah.

Alena larut dikesunyian. Namun ia masih tetap konsentrasi membaca novel yang ia bawa dari rumah. Alena memang suka membaca, Semenjak kepergian Arga.

Tak sadar ntah sudah berapa halaman yang terus ia bolak-balik. Hingga pada akhirnya ia merasa ada yang memeluknya dari belakang. Aroma yang menjadi candu untuk dirinya.

"Raka"

"Hemm" Ujar Raka yang masih memeluk Alena. Kepalanya ia letakkan disela tengkuk leher Alena.

"Ngapain kesini ?"Tanya Alena karena ia tidak menyangka Raka bakal menyusul ia kesini.

"Rindu"

Deg. Satu kata yang mampu membuat Alena terdiam.

1 detik
2 detik
3 detik

"Kepala kamu berat" Ujar Alena.

"Bentar lagi. Masih rindu" Ujar Raka yang masih setia memeluk Alena.

"Dasar manja" Ujar Alena.

"Gak papa manjanya cuma sama kamu doang" Bela Raka.

"Katanya kamu ada rapat. Gimana rapat kamu ?" Tanya Alena. Karena tadi malam Raka bilang ia ada rapat jadi tidak bisa ikut.

"Biarin" Ujar Raka.

"Raka ! Pekerjaan itu penting" Ujar Alena menasehati Raka. Karena ia tidak ingin hanya karena dirinya pekerjaan Raka jadi berantakan.

"Jangan bawel gitu".

"Ya kamu jangan males gitu".

Raka lalu melepas pelukannya. Lalu memutar badan Alena agar menghadap kearahnya.

"Kamu tau makna prioritas kan ?" Tanya Raka lembut.

"Tau. Emang kenapa ?" Tanya Alena balik.

"Kamu itu prioritas utama aku"Ujar Raka.

And okay Alena speechless again.

"Uuuu sayang kamu" Ujar Alena lalu berhambur kepelukan Raka.

Raka lalu membalas pelukan Alena.

Huaaa author zomblo cuma bisa gigit jari 😂

19 juli 2018.



Kisah Klasik Dimasa Lalu [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang